Part 39

8.3K 958 159
                                    


"Woy ra mau kmna lu ?"

"Toilet"

Kelas ara sedang jamkos hari ini, dan dia belum melihat chika kembali ke kelas sejak jam istirahat berakhir.

Ara yg tak tenang fikirannya langsung bergegas untuk mencari chika, hari ini dia belum sama sekali berbicara dengan chika, mungkin chika masih marah padanya atas kejadian kemaren.

Kali ini ara mencari chika ke toilet, namun tak ada seorang pun disana.
Ara melangkahkan kakinya ke lapangan, siapa tau chika sedang disana, namun nihil tak ada juga chika disana.

Ara pun berkeliling area sekolah sendirian untuk mencari chika, karena entah kenapa perasaannya tidak enak.
Dia sengaja tak mengajak sahabatnya karena takut nanti ditegur oleh guru jika berkeliaran di luar kelas ramai ramai.

Hampir serengah jam berlalu, ara sudah mencari chika kesana kemari tapi tak kunjung ditemukan.
Ara juga sudah ngecek di ruangan chika, tapi ruangan itu terkunci meski sudah ara gedor gedor pintunya tapi tak juga ada jawaban yg menandakan disana tak ada orang.

Tinggal satu tempat yg belum ara periksa, yaitu rooftop.
Ara melangkahkan kakinya kesana, meski dia tak mempunyai kunci untuk ke rooftop.

Saat sudah naik ke atas, ara melihat pintunya tertutup namun tidak terkunci, yg menandakan pasti ada orang disana.
Ara berharap itu chika.

Ara pun langsung membuka pintu dan melangkah keluar.
Namun ternyata disana sepi, ara mengedarkan pandangannya.
Tak lama kemudian ara mendengar seperti ada suara samar samar.
Ara melangkahkan kakinya pelan ke balik tembok, dan disana ara melihat ..



Deg!



Chika sedang berciuman dengan gita.

Entah sudah berapa lama itu berlangsung, yg jelas ara melihat mereka sedang berciuman sangat mesra sekali didepan matanya.

Ara diam, dia kemudian mengeluarkan hp nya dan memotret mereka diam diam.
Setelah itu ara turun dari rooftop.

Ara tidak kembali ke kelas, namun dia langsung menuju ke gerbang sekolah, ara meminta satpam disana untuk membiarkannya pulang dengan alasan tidak enak badan.

Ara langsung menghubungi supirnya dan pulang kerumah.
Dia juga tak lupa mengabari sahabatnya kalau akan pulang duluan karena ada kepentingan mendadak, ara menitip tas nya pada mereka.

Sahabat ara tak menaruh curiga sedikitpun dengan hal itu, mereka benar benar percaya dengan alasan ara.








Malam hari nya, kini ara sedang berada di sekitar rumah chika.
Dia mengenakan pakaian serba hitam, serta mobil berwarna hitam yg dia beli tadi sore.

Untuk apa ara ke rumah chika ?
Dia sedang menunggu gita keluar dari sana, karena seperti laporan flora, setiap malam gita akan pergi kerumah chika, maka dari itu ara ada disana sekarang.
Ara akan membunuh gita malam ini juga.

Semua kesabarannya sudah habis, bahkan rasa cemburu, emosi, dan sakit hatinya sudah tidak bisa lagi diluapkan hanya dengan air mata.
Ara sangat tidak suka jika yg sudah jadi miliknya disentuh oleh lain.

Ara tak lagi berfikir akan seperti apa kedepannya, apakah dia akan dipenjara atau akan dipukuli lagi oleh papanya, ara sudah tidak peduli hal itu.
Yg ada diotaknya saat ini hanyalah, gita yg mati atau dia sendiri yg mati.

Jam sudah menunjukan pukul 9, tak berselang lama ara melihat mobil gita keluar dari halaman rumah chika.
Ara langsung menyalakan mesin mobilnya dan mengikuti mobil gita dari belakang.

ASTROPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang