Part 55

8.9K 946 205
                                    


Chika mendorong tubuh ara hingga pelukannya terlepas, kemudian chika menghapus kasar air matanya.

"Yang aku bisa jelasin soal itu" ucap ara sambil memegang tangan chika

"Yaudah ngomong" ucap chika sambil menarik tangannya

"Aku mau minta maaf sayang karena udah bohong kemaren sama kamu, sebenernya yg nelfon itu bukan bang kevin tapi shella"

"Dia minta tolong kemaren yang, katanya dia di kejar kejar sama orang ga dikenal, dia juga baru disini jadi belum punya temen makanya minta tolong ke aku"

"Alasan aku bohong ke kamu karena aku takut kamu ga ijinin aku bantuin dia, maaf sayang" 

Ara menjelaskannya sambil menggenggam tangan chika, sedangkan chika memalingkan wajahnya tak ingin melihat ara.

"Soal aku pelukan sama dia, itu ga sengaja sayang, shella langsung nyamperin dan meluk aku karena ketakutan, aku juga reflek meluk dia buat nenangin dia aja, ga ada niatan lain sumpah"

Chika menoleh pada ara, dia menatap tajam mata ara didepannya.
Dengan air mata yg masih menetes dan juga suara yg parau.

"Kenapa harus bohong sih raa ? Aku emang cemburu dan ga suka liat dia deketin kamu tapi bukan berarti aku bakal larang kamu buat bantuin dia, kalo emang dia lagi butuh bantuan banget kaya kemaren" ucap chika

"Kamu juga ada hubungan apa sih sama dia, sampe peduli segitunya hah ? Pas awal sama aku aja dulu kamu ga gini kok"

Ara menunduk tak berani menatap chika.

"Iya sayang maaf, aku salah aku minta maaf banget sama kamu, tapi sumpah yang aku ga ada hubungan apa apa sama dia, aku ga mungkin selingkuhin kamu yang" ucap ara

Kemudian ara juga menjelaskan siapa shella dan kenapa ara bisa tiba tiba sepeduli itu padanya, ara menjelaskan semuanya pada chika, tentang rasa hutang budi keluarganya pada keluarga shella.

"Ga ada yg ga mungkin di dunia ini ra, tenang aja, aku masih percaya kok sama kamu" jawab chika

"Tapi hati aku ga bisa boong ra, tingkah kamu kemaren itu nyakitin aku banget, bisa bisanya kamu ninggalin pacar kamu pake alasan boong terus udah gitu peluk cewek lain dijalanan" tambahnya sambil menarik kasar tangannya dari ara

"Jahat kamu raa"

"Aku percaya sama kamu dan aku terima penjelasan kamu barusan, tapi biarin aku sendiri dulu"

"Aku butuh waktu dan kamu jangan ganggu aku dulu karena aku masi males ngeliat kamu" ucap chika sambil menunjuk wajah ara

"Iya sayang, gapapa aku ngerti" jawab ara

"Aku minta maaf ya"

"Jangan lama lama marahnya, nanti aku kangen gimana" lanjutnya dengan ekspresi sedih

"Peluk si shella aja" jawab chika kemudian dia pergi meninggalkan ara sendirian

"Tolol banget araa, untung chika percaya sama lo" ucap ara bermonolog sambil melihat kepergian pacarnya

Entah kenapa chika tidak bisa marah pada ara, padahal pagi tadi dia sudah menyiapkan diri dan berniat akan meluapkan semua emosinya pada ara.
Namun nyatanya gagal, ara berhasil meluluhkannya, pelukan ara tadi membuat semua emosi chika luntur seketika, pelukan ara selalu jadi tempat ternyaman untuknya.

Dia sudah sangat mempercayai pacarnya itu, chika selalu ingat dengan kejadian gita, ara tidak mungkin mempertaruhkan nyawanya jika dia tidak sungguh sungguh cinta padanya, itu yg chika tanamkan di kepalanya.



Jam istitahat ~

"Kantin yok" ajak olla

"Gue ngga dulu deh" jawab ara

ASTROPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang