Part 40

9.6K 1K 123
                                    

Tap . .

Tap . .

Tap . .

Derap langkah terdengar menggema diruangan itu, ara sudah bisa menebak siapa yg akan datang menghampirinya.

Ara menarik nafasnya, mempersiapkan diri untuk sesuatu yg akan terjadi padanya setelah ini.

Pyaarr.

Sebuah botol kaca menghantam ara tepat dikepalanya, ara memejamkan matanya ketika merasakan ada sesuatu yg mengalir di dahinya.

Botol itu berhasil membuat kulit kepala ara sobek hingga mengeluarkan darah, tak terlalu lebar memang tapi cukup membuat ara pusing.

"Gimana ? Sambutan dari gue, keren kan ?"

Ara mengangkat kepalanya dan melihat gita sedang berdiri dihadapannya, dengan wajah penuh luka serta menggendong sebelah tangannya.

Ara tersenyum pada gita, dia sedikit senang melihat gita seperti itu karena ulahnya semalam.

"Lumayan" jawab ara

"Cihh .. lo mau main main sama gue ara ?" Tanya gita sambil berjongkok dihadapan ara

"Gue udah bilang sama lo, kalo lo ga ada apa apanya dibanding gue" ucap gita sambil berdiri

"Pegang dia" suruh gita pada anak buahnya

Dua orang laki laki bertubuh besar langsung membuka ikatan ara kemudian memeganginya tangannya dengan erat.

"Gue jauh di atas lo, gue punya yg lo sendiri ga punya"

"Gue punya keberanian dan gue punya chika"

"Sedangkan lo ? Lo butuh bantuan mereka buat bunuh gue, lo juga pake cara licik buat bisa ngerebut chika dari gue"

"Hahaha gue pemenangnya, dari awal lo udah kalah gita, gue ga masalah kalo mati hari ini ditangan lo, silahkan bunuh gue" ucap ara dengan santai

Dia sengaja memancing emosi gita, benar saja, mendengar semua ucapan ara membuat rahang gita mengeras.

"Banyak bacot lo" ucap gita kesal

Bughh.

Bughh!

Bughh..

Gita berkali kali memukuli ara menggunakan sebelah tangan dan juga kakinya.
Sedangkan ara masih mempertahankan senyumnya ditengah darah yg sudah membanjiri wajahnya

Tak cukup hanya memukuli ara, gita mengambil bilah kayu yg ada disana kemudian dipukulinya pada tubuh dan kaki ara hingga membuat ara jatuh bersimpuh.

"Hahaha gita gita, lo pecundang . ."
Teriak ara sambil menahan sakit disekujur ditubuhnya

"Sampai kapan pun lo gabakal bisa ngerebut chika dari gue"

"Tanpa bantuan obat itu, lo bisa apa hahaha" ara terus tertawa hingga suaranya melemah

Gita mengambil alhokol yg ada ditangan anak buahnya, lalu gita siramkan pada tubuh ara yg penuh luka itu.

"Aaarrrghhh" teriak ara kesakitan karena perih yg luar biasa

"Hahahaha mati lo" ucap gita tertawa puas

"Terus kenapa kalo gue licik hah ?"

"Gue bakal ngelakuin apapun demi dapetin apa yg gue mau"

"Termasuk chika" ucap gita

"Ada pesan pesan terakhir buat chika ? Sebelum ajal menjemput lo ?" Tanya gita

"Ngebunuh gue ga akan ngebuat chika jadi milik lo" ucap ara susah payah

ASTROPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang