Tuan Park melemparkan selembar kertas putih diatas meja, sedangkan Jihoon, Jaehyuk, Haruto, dan Junkyu hanya diam menunggu pria tua itu berbicara.
Mereka saat ini ada di kantor Jihoon.
Entahlah, Jihoon juga tidak tau tujuan papanya meminta bertemu dengannya dan teman-temannya.
"Itu surat tanah yang kamu mau," Ucap papanya.
Jihoon tersenyum lebar, lalu mengambil kertas itu untuk dibuka.
"Seperti yang kamu mau, papa sudah membelikan mansion yang luas untuk kamu dan taman-taman kamu tinggalin"
Jihoon tersenyum puas melihat hasil yang ada di kertas tersebut. dia mendongak menatap papanya.
"Terimakasih pa"
Papanya mengangguk, "bukan seberapa, Lagi istri kamu ada-ada aja ngidamnya."
Ya, Jihoon dan Hyunsuk sudah menikah 1 bulan yang lalu. dan kemarin, Hyunsuk tiba-tiba ngidam ingin tinggal berkumpul bersama sahabatnya satu atap.
Agak lain emang.
Jihoon yang memang sudah bucin angkut, mana bisa menolak?
Tuan Park mengecek jam tangannya, lalu membenarkan jasnya. "Papa harus pergi sekarang"
"Sekarang banget?"
Tuan Park mengangkat bahunya acuh, "Papa harus mengirim Johnny dan Ten kerumah sakit jiwa"
Setelah mengatakan itu, tuan Park pergi dari ruangan Jihoon.
Sedangkan Jihoon mengangguk mengerti, dan membiarkan papanya pergi.
Ngomong-ngomong tentang orang tua angkat Hyunsuk, mereka tidak jadi dibunuh. tuan Park lebih memilih mengirim mereka kerumah sakit jiwa, agar psikisnya diobati.
Tuan Park tahu, kalau mereka berdua sebenarnya baik, hanya saja karena terlalu obsesi menciptakan robot hingga membuat mereka gila.
Jihoon menatap ketiga temannya dengan tatapan datar, "Apa kalian sudah membicarakan hal ini kepada pasangan kalian?"
Ketiganya spontan menggeleng, dan Jihoon terkekeh kecil.
"Sudah aku duga, besok bicarakan ini kepada mereka"
Dan mereka bertiga langsung mengangguk kecil.
Haruto membuka pintu ruang kerja Jeongwoo pelan, dia tersenyum melihat Jeongwoo fokus dengan komputernya.
Haruto mendekat, lalu tanpa aba-aba memeluk tubuh Jeongwoo erat.
"Apa kau sibuk?" Tanya Haruto sambil menggesekkan hidung mancungnya dileher belakang Jeongwoo.
Jeongwoo yang mendapatkan serangan mendadak tentu saja terkejut, dia memukul tangan Haruto keras.
"Saya terkejut" Celetuknya kesal.
Haruto tertawa kecil, dia membalikkan kursi Jeongwoo agar menghadapnya, lalu menangkup pipi Jeongwoo dan menciumnya sebentar.
Sedangkan Jeongwoo membalas, namun tidak lama dia melepaskannya karena oksigennya mulai habis.
Haruto tersenyum dan mengusap bibir Jeongwoo pelan.
"Kau sudah tidak menolak ku?"
Jeongwoo mengulum bibirnya, "Walupun saya menolak, bukannya kau akan memaksa saya?"
Haruto tertawa kecil, lalu mengangguk mengiyakan.
"Aku ingin bicara serius padamu!"
Dahi Jeongwoo mengernyit, matanya menatap Haruto curiga. "Jika kau akan mengajak saya menikah, maka saya tidak mau"
Alhasil sebuah jitakan mendarat di keningnya. Jeongwoo meringis kecil, dan mengelus jidatnya pelan.
"Kau salah paham, tidak ada yang mau mengajakmu menikah, bodoh" Ucap Haruto sambil terkekeh geli.
Jeongwoo mendelik, "Kenapa kau selalu mengatai saya bodoh, padahal kau juga bodoh" Gerutunya kesal.
Lagi-lagi dia tertawa, lucu sekali pria tua itu.
Haruto meraih pergelangan tangan Jeongwoo untuk digenggam. "Dengarkan aku ya pria tua."
Jeongwoo mendelik namun dengan cepat Haruto menyela.
"Aku ingin mengajakmu tinggal bersamaku dan keluargaku, apa kau mau?" Dahi Jeongwoo mengernyit.
"Dijepang?"
Haruto menggeleng, "Bukan, aku ingin kita tinggal bersama Jihoon, Hyunsuk dan lainnya."
"Mereka keluarga baruku. karena kau juga sebagian hidupku, maka aku akan mengajakmu berkumpul bersama, pasti seru kita tinggal bersama, ber12"
Jeongwoo terdiam sesaat, "Apa ada Junkyu?"
"Tentu saja ada, dia kan sahabatku" Jeongwoo menggigit bibir ragu.
"Saya takut" cicitnya pelan.
Haruto mengernyitkan keningnya, tangannya terulur mengangkat dagu Jeongwoo agar menatapnya.
"Apa yang kau takuti?"
"Saya takut David akan mengambilmu dari genggaman saya" Ucap Jeongwoo dengan perasaan gelisah.
Haruto tergelak kecil, "Kau jangan takut, kita akan melawan David bersama-sama, oke?"
Jeongwoo mengembang senyumnya, lalu mengangguk lucu.
"Jadi?"
"Saya mau" Jawab Jeongwoo antuasias.
Haruto tersenyum dan merentangkan kedua tangannya, sedangkan Jeongwoo yang melihat hal itu mendekatkan, dan masuk kedalam pelukan hangat Haruto.
"Kita pasti bisa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Husband -Hoonsuk
ChickLit[SUDAH TERBIT] Hyunsuk yang dijual oleh adiknya kepada seorang ketua mafia kejam. Awalnya Jihoon membeli hyunsuk hanya untuk memuaskan hasrat membunuh pada dirinya saja, namun semua itu sirna saat melihat tatapan memohon dari pria manis itu. "Kenapa...