[SUDAH TERBIT]
Hyunsuk yang dijual oleh adiknya kepada seorang ketua mafia kejam.
Awalnya Jihoon membeli hyunsuk hanya untuk memuaskan hasrat membunuh pada dirinya saja, namun semua itu sirna saat melihat tatapan memohon dari pria manis itu.
"Kenapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"AKHH"
Suara pekikan keras terdengar dari Junkyu, saat tiba-tiba Jihoon menekuk tangan Junkyu kebelakang hingga membuat pemuda Kim itu memekik keras.
"Karena kecerobohan kalian, Nyawa Hyunsuk hampir celaka" Sentak Jihoon dengan emosi.
Sedangkan Junkyu terkekeh geli, lalu membalikkan tubuhnya dan menonjok perut Jihoon dengan keras.
BRUKK
Jihoon meringis sambil menyentuh perutnya yang yang terasa sakit, lalu dia mendongak menatap Junkyu dengan marah.
Jihoon berdiri, lalu menarik kerah baju Junkyu dan memberikan bogeman keras dipipi pemuda itu.
DUG
"Aish, sial" Umpat Junkyu sambil menyeka sudut bibirnya yang mulai berdarah, lalu dia menatap Jihoon dengan tatapan ingin membunuh.
"You want to die?" Desis David dengan suara rendahnya.
Haruto yang sejak tadi hanya duduk diatas kayu lapuk, tiba-tiba terkejut melihat David atau bisa dibilang jiwa lain dari tubuh Junkyu muncul.
Haruto mendekat untuk memisahkan keduanya, dia mendorong tubuh Junkyu ke kiri setelah itu mendorong tubuh Jihoon ke kanan untuk menjauh.
"Bisakah kalian berdua tidak bertengkar?"
"Kenapa setiap kali kalian bertemu, kalian selalu saja mencari keributan," Omel Haruto yang mulai jengah.
David menyeringai lebar, lalu menatap Jihoon dengan tatapan tajamnya.
"Berhati-hatilah"
Jihoon dan Haruto mengernyit tidak mengerti, namun tiba-tiba Jihoon maju dan mencengkeram kerah kemeja David dengan kasar.
"Apa maksudmu?" Gertaknya marah.
David menunjukkan seringainya, lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Jihoon. "Apa menurutmu, Tuan Park akan menyetujui ucapan kekasihmu dengan semudah itu?" Bisik David diakhiri kekehan kecil.
David menoleh, menatap pemuda Park yang terdiam itu dengan tatapan remeh.
Benar-benar pria bodoh.
"Dia sedang merencanakan sesuatu," Ucap David dengan menyungging seringai licik dibibirnya.
"Jihoon"
Haruto menahan tangan Jihoon agar melepaskan tangannya di kerah kemeja David. Tapi Jihoon menepisnya membuat pemuda jangkung itu mundur beberapa langkah.
David yang melihat hal tersebut menggeram marah, dia menepis tangan Jihoon dikerahnya lalu menonjok pipi pemuda itu dengan keras.
"Shh" Ringis Jihoon pelan.
Klik!
David menyodorkan pistolnya dikening Jihoon, lalu menarik pinggang Haruto agar mendekat kearahnya dengan posesif.
