22. Baikan

11.6K 1.1K 89
                                    

"Bagaimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana?"

Dokter Huang mengulum bibirnya kedalam, dia menatap Jihoon dengan tatapan bersalah.

"Maaf,"

Jihoon memejamkan matanya, tangannya terkepal kuat, hingga tanpa sadar kukunya meretak.

"Dari data yang aku lihat, disini status Hyunsuk alpha dominan, walau sifatnya seperti pihak bawah, tapi tidak untuk status seksualnya. bisa dibilang, Hyunsuk tidak memiliki rahim diperutnya." Jelas dokter Huang.

Jihoon menghela nafas berat, dia memijat pangkal hidungnya pening.

"Itu artinya, dia tidak akan bisa hamil?"

Dokter Huang menggeleng kepalanya dengan hati yang penuh penyesalan. "Maaf,"

Jihoon tertawa keras, satu tetes air mata menetes dikelopak matanya. "Itu artinya, dia tidak berguna bukan?"

Mendengar perkataan Jihoon, dokter Huang mengernyitkan dahinya bingung.

"Maksud anda?"

Lagi-lagi Jihoon tertawa keras, bahkan dokter Huang sampai merinding mendengarnya.

"Benar kata papa, cinta tidak ada gunanya jika dia tidak menghasilkan keturunan" Ucap Jihoon tertawa keras sambil meneteskan air bening dipipinya.

Hati dokter Huang merasa tergores mendengarnya. Jihoon menatap pria itu dengan tersenyum miring.

"Itu sebabnya, papa lebih memilih menikah lagi dan menceraikanmu, bukan begitu dokter Renjun?"

Dokter Huang menunduk, tangannya terkepal kuat, matanya mulai berembun.

Itulah alasan mengapa keluarga Park tidak menyukai jika salah satu dari anggotanya menikah dengan seorang pria, karena menurutnya seorang pria tidak begitu berguna untuk mendapatkan keturunan.

Jihoon tertawa keras, lalu dia menegakkan tubuhnya kembali.

"Kau selalu bilang jika papaku seorang psikopat yang tidak memiliki hati, dan itu memang benar hahahaha" Tawa Jihoon menggema diseluruh ruangan.

Lalu dia menatap Renjun tajam, dan mencengkram rahang pemuda itu erat.

"Sejak awal, kehadiran Hyunsuk selalu membuat hidup ku berwarna, bahkan aku berfikir, jika setelah ini aku akan hidup damai dengan pria kecilku"

"Akh" Ringis Renjun saat Jihoon semakin mencengkram rahangnya.

"Tapi semua itu tidak ada gunanya lagi, setelah mendengar penjelasanmu" Desis Jihoon sambil melepaskan cengkeramannya dengan kasar.

Jihoon mengambil pulpen diatas meja, dan membuka tutupnya, setelah itu Jihoon memutar-mutarkan pulpen itu dijarinya.

"Aku terlahir dari gen psikopat, dan aku tidak peduli lagi dengan perasaanku"

Devil Husband -HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang