Bagian 11.
Sultan panembahan
Pagi harinya aku melihat anak itu. Anak yang dulu kuselamatkan dan kini dengan lihai membantu persiapan ulang tahun Silvi. Dia menjadi pusat perhatian tak terkecuali terhadap Sunan dan Sasran. Keberadaan Sunan dan Sasran membuat beberapa sepupu yang lain berpikir dua kali mendekatinya.
Saat mengemas barang milikku dan menghubungi ajudan yang kuminta menginap di tempat lain, Sastri masuk ke kamarku. Jujur aku paling tidak suka siapapun masuk ke kamarku kecuali Bi Mira.
"Aku harus segera pergi, Sastri,"kataku mengingatkan
"Sastri gak bakalan lama, Bang. Permintaan Sastri hanya satu, Disa gak boleh jadi istri dari Sunan maupun Sasran, Sastri gak peduli, bang Sultan harus tanggung jawab karena udah membawa gadis tidak jelas itu masuk ke rumah ini, aku udah bilang sama Bang Sunan, kalau kita punya banyak sepupu jauh dari keluarga baik-baik kok, tak perlu turun kasta mengambil pembantu."
Aku tidak menjawab pernyataan Sastri dan memberinya isyarat jika aku akan segera meninggalkan kamar. Lima belas menit kemudian aku berpamitan pada ibu lalu dilanjut memberi hadiah pada ponakanku, Silvi. Sejak lama dia memang memanggilku Papa. Dan aku tidak keberatan tentang itu.
Saat di atas kendaraan, aku mendapat pesan dari Sastri berisi potongan video dan postingan yang didalamnya berisi informasi tentang Disa. Jujur aku tidak begitu mengetahui kabar dan perkembangan dunia gemerlap hiburan tanah air. Namun melihat bagaimana gelamornya dandanan Disa membuatku bergidik saat melihat berita. Belum lagi beberapa iklan yang dia bintangi. Entah kenapa aku merasakan perasaan tidak enak saat melihat Disa mengambil pekerjaan itu. Sebuah Video menayangkan aktifitasnya di sebuah negara. Seorang pria terlihat mengecup pipi dan mengandengnya mesra.
Astaga!. Aku tidak mungkin membiarkan kedua adikku jatuh ke tangan wanita seperti ini. Akhirnya sepanjang perjlanan kuhabiskan waktu mencari informasi tentangnya di media social. Pekerjaan serta sepak terjangnya. Luar biasa bagaimana waktu delapan tahun membuatnya menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang. Sejauh ini aku memang tidak pernah tahu asal usulnya kecuali jika kenyataan bawah Uti masih memiliki hubungan kekerabatan dengannya. Benar kata Sastri, Sunan dan juga Sasran tidak boleh berhubungan dengan Disa. Gaya hidup seperti ini mengingatkanku pada Selena.
Saat menghadiri acara pernikahan salah satu bawahan dari institusi dan bertindak sebagai inspektur upacara, aku bergegas meninggalkan ballroom. Beberapa orang berusaha menghentikan dan memintaku berfoto. Namun kutolak secara halus dengan alasan Kesehatan. Jika bukan Gendra yang menikah, aku pasti berpikir seribu kali menghadiri acara resepsi ini.
Sudah biasa bagiku melihat tatapan orang-orang saat melihatku. Namun, aku sudah tahu menghadapi mereka, sejak dulu aku terlatih. Tidak memberi ruang bagi siapapun terlibat denganku adalah salah satu cara ampuh.
Malam itu aku mengijinkan dua ajudanku beristirahat dan menjenguk keluarganya kemudian bertemu keesokan harinya dibandara. Jadi, disinilah aku menuju kamar hotel milikku. Namun langkahku terhenti saat sebuah mata menatapku ketakutan. Ya, tatapan itu adalah tatapan ketakutan. Rasa bersalah yang besar hingga menghasilkan rasa takut berlebih. Lalu pandanganku beralih pada sosok seorang pria di sampingnya. Tubuhnya tinggi dengan pakaian khas pengusaha yang menjadi incaran lingkup pergaulan Selena, mantan istriku. Aku tahu persis, karena dulu sering bertemu dengan mereka. jadi, ini pekerjaan Disa sebenarnya?
"Oh, ini kegiatanmu hingga tidak bisa bergantian menjaga ibu?"cetusku.
Kutatap matanya. Disa diam seribu bahasa. Dia setengah menunduk saat suara pria diseblahnya menjawan pertanyaanku
"Loh sayang? Bukannya kamu nggak punya Ibu?"tutur Randal mesra, tak lupa merapatkan pinggangnya pada pinggang Disa.
Aku tertawa sangsi. Aku kecewa mengetahui alasan wanita licik ini menolak merawat ibuku, wanita yang merawatnya. Padahal aku tahu betul bagaimana ibu menyayangi dan selalu membelanya. Dan, aku Yakin ibu juga masih mengiriminya uang untuk biaya kuliahnya. Dan ini balasannya?
"Disa? Ada yang ingin kamu jelaskan?"
"Ini siapa sayang?," pria itu Kembali mendekatkan tubuhnya pada Disa. Aku Kembali mengembangkan senyumku. Berusaha meredam amarah.
"Ti-tidak ada Pak. Mo-mohon maaf, Pak. Ini teman Disa, kenalin Namanya Randal, kami ada perjanjian Kerjasama."
Tawaku meledak saat itu juga. Memikirkan bagaimana gadis kecil yang ketakutan, dan sebatang kara beberapa tahun lalu sekarang berubah menjadi wanita penuh tipu daya. Aku sudah lama mengetahui seluk beluk pekerjaan para model di dunia hiburan. Namun memikirkan bagaimana salah seorang anggota keluarga yang pernah tinggal di rumahku menjadi bagian dari kegiatan itu membuatku berang.
"Perjanjian Kerjasama? Di kamar hotel? Kalian ngapain? Ngobrol? Kamu pikir saya apa Disa?"
"Ma-maaf Pak, ini tidak seperti yang bapak pikirkan, Randal adalah rekan kerja saya, pak. Dal please, di-dia ini waliku, gak usah acting, oke?"
"What? Wali? Dia Om kamu?
Keterkejutan dalam nada bicara pria itu membuatku muak.
Wajah Disa makin pucat. Kita lihat apa alasannya. Sungguh dunia membuat orang bisa berubah banyak.
"Oh, sorry, Om. Kenalkan saya Randal, pacarnya Disa."tambahnya lagi sesaat setelah mengulurkan tangan. Aku membalas jabat lalu melepaskannya.
Sungguh aku tidak bisa berkata-kata. Kulihat Disa makin tidak nyaman. Apalagi saat pria bernama Randal akhirnya pamit lalu mereka berbicara tentang kesepakatan lain. Kesepakatan yang sama sekali tidak menarik minatku bahkan saat Disa berusaha menjelaskan.
Namun yang pasti, ucapan Sastri benar. Wanita seperti ini tidak layak buat adikku. Tidak akan pernah kubiarkan. Tidak akan.=============
Kalian bisa pilih baca cepat di mana. Yang murah sejauh ini KBM aplikasi sih.
Tanggal 16-28 desember akan ada bagi buku gratis tiap hari di KBM aplikasi bagi penjawab kuis tercepat. Pastikan kalian staytune disana dalam work cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Beda Usia
RomanceWarning! Bacaan untuk dewasa 18+ Bagaimana jika pria dingin berhati batu kelak akan jatuh cinta pada gadis kecil yang dia selamatkan dan ditampung sementara tinggal di rumahnya? Sultan Panembahan seorang perwira tinggi militer membawa pulang seorang...