Berdasarkan apa yang diajarkan Charles, serigala dengan posisi paling maju di antara serigala di lingkarannya adalah yang akan pertama menyerang. Berdasarkan pengalaman laki-laki itu juga, yang mana pun yang terakhir, itu adalah pimpinan mereka, dan justru, pimpinannyalah yang harus dikalahkan lebih dulu, karena jika dia sudah dapat ditundukkan, maka para serigala pengikutnya takkan berani maju lagi.
"Kiri!"
Hendak merealisasikan pelajaran yang didapat, Cinderella malah berteriak sambil berbalik dan melindungi kepalanya. Serigala pertama menyerang, cakaran besar merobek punggung Cinderella. Cinderella tetap tak berkutik ketakutan.
Charles mengerang, dihantamnya tengkuk serigala yang menyerang Cinderella, lalu ia berbalik untuk menendang serigala yang menyerang dari arah kanan. "Lakukan apa yang kuajarkan, Cinderella!"
Cinderella menggeleng ketakutan. "Aku tidak bisa!"
Sementara itu, serigala lain menyerang Charles bertubi-tubi. Beberapa mengarah ke Cinderella, tetapi berhasil disingkirkan Charles dengan baik. Tidak dapat menaruh fokus pada seluruh serigala, Charles tidak memperhatikan kalau serigala pemimpin tengah berjalan pelan menuju ke arah Cinderella. Geramannya yang dalam baru membuat Charles tersadar. Seraya berusaha menjauhkan serigala-serigala lain dari tubuhnya, Charles berteriak, "Cinderella! Di belakangmu!"
Cinderella membuka tangannya, dan berbalik perlahan, membiarkan matanya melihat jelas apa yang tengah terjadi. Lalu dilihatnya serigala terbesar, sang pemimpin kawanan, tengah menggeram dan berjalan penuh nafsu ke arahnya.
Tubuh Cinderella bergetar. Dapat didengarnya Charles meneriaki apa yang harus Cinderella lakukan, tetapi tubuhnya terlalu kaku untuk bergerak. Ini adalah kali pertamanya ia menyaksikan binatang buas sedekat ini dalam keadaan ingin memangsanya. Cinderella digandrungi ketakutan.
Charles berhasil menumbangkan tiga serigala, sisa dua, dan tidak akan cukup waktu untuk menumbangkan mereka, baru mengalahkan si pemimpin setelahnya. "Tusuk perutnya!" perintah Charles pada Cinderella.
Dengan gemetar, Cinderella mencoba mengayukan ranting dari genggamannya. Terlambat. Serigala itu menggeram keras dan berlari ke arah Cinderella. Cinderella terperanjat dan seketika menutup matanya seraya menahan napas. Bersiap merasakan tubuhnya dicabik-cabik.
Mendadak kericuhan menyusut terlalu tiba-tiba, seakan waktu terhenti di saat yang tepat. Keenam serigala menghentikan aksi mereka. Memandang ke pohon di belakang Cinderella, geraman mereka berganti cicitan. Cinderella membuka mata perlahan, dan ia melihat pemimpin kawanan serigala itu termundur merengut, kedua telinganya hampir tertutup seperti anjing ketakutan.
Dua detik kemudian, pemimpin serigala itu mengeluarkan lolongan yang tak Cinderella pahami. Persis setelahnya, kawanan pengikutnya melarikan diri bersama pemimpin mereka. Cinderella mulai dapat bernapas lagi. Ia tidak tahu apa yang pohon di belakangnya lakukan, tetapi hal tersebut berhasil menyelamatkan Cinderella dari maut yang tinggal terpaut satu jengkal jaraknya.
"Ha!" Cinderella tertawa lega. "Apa kau lihat, Charles? Pohon-pohon di hutan ini berpihak pada kita, buktinya—"
"Ssh." Charles menempelkan telunjuknya ke bibir Cinderella. "Jangan menoleh ke belakang," bisiknya begitu pelan.
Cinderella memberi tatapan penuh tanya pada Charles.
Menangkap kebingungan Cinderella, Charles menunjuk lempengan besi—sampah busana tempur—di hadapan mereka dengan kepalanya.
Cinderella memperhatikan lempengan besi bekas busana zirah prajurit istana. Sudah berdebu, tetapi masih cukup mengilap untuk becermin. Cinderella memicingkan mata, dan pandangannya menangkap sesuatu. Kedua matanya membesar ketakutan untuk yang kedua kalinya. Ternyata bukan pohon di belakang mereka berdua yang membuat kawanan serigala itu melarikan diri, melainkan dua makhluk besar di belakang pohon itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/289325394-288-k197958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderland: Tales of The Eight Pawns
FantasiaTidak semua kisah berjalan sederhana di Dunia Dongeng. Demi akhir bahagia selama-lamanya, aral dan bukit terjal perlu ditempuh. Terlebih ketika Sang Ratu dari negeri bawah tanah Wonderland memanggil delapan nama untuk dijadikan patung pion di halama...