26 - Sinyal Kristal Cahaya

14 5 0
                                    

Ledakan Asap Astral mengejutkan semua penduduk suku yang hadir, membuat mereka serentak menunduk dan melindungi kepala. Termasuk Wendy.

Asap Astral lenyap, menyisa langit malam bersama gemintang dan derik jangkrik.

Para penduduk suku dilanda kebingungan. Mereka riuh saling bertanya, apa yang sebetulnya terjadi? Sementara itu, Wendy terus terganggu oleh kata-kata dari mulut Putri Tiger Lily.

Peter Pan tak pernah pergi.

Padahal Wendy mengalami dengan mata dan kepalanya sendiri sosok Peter Pan-lah yang membawanya kembali kemari.

Lalu Wendy mendadak teringat kalung "kecupan". Sulur berbandul yang ia berikan untuk Peter kali terakhir mereka berpisah dulu. Ketika disandera, ia melihatnya berada di leher Kapten Hook.

Wendy juga teringat bagaimana pria tua itu memandangnya ketika Wendy mencoba memanggilnya "Peter".

Ingatan Wendy bertambah dengan polah tingkah Peter Pan yang asing. Ia pongah, kasar, jorok, dan tidak menyenangkan. Bukan seperti Peter Pan yang semestinya. Ia juga sering mengucapkan ujaran-ujaran para bajak laut. Terlalu sering. Ia bahkan tidak bermain perang-perangan dengan para bocah liar. Ia juga tidak pernah lagi meminta Wendy mengisahkan dongeng-dongeng sebelum tidur.

Ini sungguh ganjil dan mustahil. Akan tetapi, mungkin ... musim dingin ini memang disebabkan oleh jiwa Peter Pan yang tidak menentu. Jiwa Peter Pan yang berduka, marah, dan kebingungan. Jiwa Peter Pan yang tidak pada tempatnya. Jiwa Peter Pan yang terjebak dalam tubuh Kapten Hook.

"Hook!" Wendy refleks berteriak memecah keriuhan para penduduk di sekeliling unggun. Semua orang kini memandang Wendy. "Hook yang membawaku kemari. Kapten Hook yang membawaku kembali ke Neverland!"

Wajah Putri Tiger Lily berkerut. "Tapi ... bagaimana mungkin, Wendy?"

"Aku tidak tahu apa yang sebetulnya tengah terjadi, tetapi tubuh mereka tertukar. Kapten Hook dan Peter Pan. Jiwa mereka tertukar. Saat ini, Kapten Hook adalah Peter Pan, dan Peter Pan adalah Kapten Hook."

"Tidak ada satu pun di Neverland yang bisa menciptakan sihir semacam itu," papar Putri Tiger Lily.

"Aku tidak tahu tentang itu, tapi aku punya bukti."

Wendy pun menceritakan serangkaian kejadian dan keganjilan selama ia berada di Neverland. Ia menceritakan keanehan tingkah Peter Pan, perubahan prinsip aturan para bocah liar, sampai kejadian sandera. Wendy menyampaikan dugaannya tentang musim dingin yang tidak berhenti dan kaitannya dengan jiwa Peter Pan.

Putri Tiger Lily sebetulnya ragu, akan tetapi ia tetap menerjemahkan kata-kata Wendy kepada penduduk suku Indian. Penduduk suku Indian tampak saling bertanya dan tidak memercayai ucapan Wendy.

"Aku berusaha mengatakan apa yang kualami!" Wendy berusaha meyakinkan mereka semua.

Lalu tiba-tiba seseorang memanggil Putri Tiger Lily. Putri sang kepala suku menoleh ke arahnya, pria Indian itu tampak menunjuk semak dan membuat semua orang melihat ke arah semak juga.

Terlihat kunang-kunang berkedip sendirian. Namun, ukurannya terlalu besar untuk seekor kunang-kunang.

Putri Tiger Lily segera mengerti. Ia kemudian mengangguk kepada si pria, dan pria tersebut pun segera menghampiri kunang-kunang. Ia tampak berbicara sejenak dengan si kunang-kunang, lalu meneriakkan sesuatu kepada penduduk suku.

"Peri pembawa pesan," jelas Putri Tiger Lily.

Seperti mengerti apa yang perlu dilakukan, beberapa orang segera meninggalkan api unggun. Wendy merasakan tangannya ditarik oleh Putri Tiger Lily untuk mengikutinya.

Wonderland: Tales of The Eight PawnsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang