Malam itu, Tootles tiba di markas pohon besar dalam keadaan terengah. Ia membuka pintu utama dengan berisik dan seketika membangunkan orang-orang.
Peter Pan yang pertama kali terbangun dan ia langsung mengacungkan tangan kirinya, tanpa senjata. Ia terkejut sendiri melihat jemari di sana, ia menjerit menimbulkan kekacauan.
Para bocah liar lain terbangun dalam keadaan panik dan turut menjerit-jerit.
"Aaaada apa sebenarnya?!" pekik Slightly di tengah teriakannya.
Hanya Tootles yang terdiam dan memperhatikan sekeliling dengan bingung. Rasanya, ia belum mengucapkan apa pun tentang berita dari Hook.
Merasa hanya dirinya yang waras, Tootles segera mencabut satu obor dari dinding dan menyulut lilin penerang utama di ruangan itu. Keadaan menjadi terang seketika, lalu orang-orang berhenti menjerit.
"Tanganku .... tanganku kembali?!" Peter masih panik memandang jari-jemari kirinya.
Tootles menelengkan kepala. Kini semua bocah liar memandang Peter Pan dengan alis berkerut.
"Tanganmu memang selalu di sana, Peter," ujar Tootles.
"Siapa yang kausebut Pete–oh." Wajah panik Peter terurai mendadak. Ia kemudian berdeham-deham dan menegakkan badan membetulkan posisi dirinya. "Benar. Aku adalah Peter Pan."
Hening.
"Hei, kau mengganggu waktu tidurku, Tootles!" Peter Pan kembali memaki-maki. "Apa kau berani menantangku–"
"Ada berita buruk dari Kapten Hook."
Semua terkesiap dalam diam.
"Hook ...?" tanya Peter Pan
Tootles mengangguk.
"Bagaimana kau bisa bertemu dengan–?"
"Dia menangkap Wendy."
Peter mematung. Para bocah liar makin terkesiap.
"Kau ....," Peter geram. Ia meremas tengkuknya dan menggaruk kepala terlalu kasar. Mulutnya berkomat-kamit sendiri, "Tidak, tidak ... ini terlalu cepat. Bukan seperti ini ... SIAL!"
"Peter, maafkan aku!" Tootles berlutut. "Aku yang membuat Ibu dalam bahaya!"
Peter menghampiri Tootles dan menarik kerah baju Tootles. "YA! INI SALAHMU, BOCAH GEMPAL! KAU SUDAH MENGGANGGU TIDURKU, KAU JUGA MERUSAK SEMUANYA! KAU MERUSAK RENCANAKU!!" Peter kemudian menarik belati dari pinggulnya dan hendak menusuknya ke dada Tootles.
Tootles mengerang ketakutan.
"Peter! Tidak!" teriak Nibs.
"Hentikan, Peter!!" Slightly mengerang.
"Jangan lakukan itu, Peter!!" Curly tak mau kalah.
"Peter, dia Tootles!!" jerit Twins.
Peter berteriak berang "AAARGH!!" dan berakhir menjatuhkan Tootles ke tanah. "DIAM!!" Lalu beralih kembali ke wajah Tootles. "Di mana mereka?! Di mana Wendy dan Pe–Hook?!"
Tootles menutup wajahnya dengan takut. "The Jolly Roger!"
Peter Pan memandang para bocah liar dengan amarah, lalu berkata, "Kita harus rebut Wendy kembali. Ini saatnya bertarung!"
Para bocah liar berseru.
Dan Peter pun melayang cepat keluar dan menuju kapal The Jolly Roger.
Nibs mengulurkan tangan ke arah Tootles. "Kau tak apa?"
Tootles mengangguk dan menyambut tangan Nibs untuk bangkit. Sebagaimana Peter, mereka pun segera melaju menuju kapal The Jolly Roger, berseru-seru di tengah malam gelap dan bersalju.
![](https://img.wattpad.com/cover/289325394-288-k197958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderland: Tales of The Eight Pawns
FantasiTidak semua kisah berjalan sederhana di Dunia Dongeng. Demi akhir bahagia selama-lamanya, aral dan bukit terjal perlu ditempuh. Terlebih ketika Sang Ratu dari negeri bawah tanah Wonderland memanggil delapan nama untuk dijadikan patung pion di halama...