✧1. Namanya Alhuda

6.6K 133 10
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ... hai Bestieid jawab salamnya dulu atuh .̮

Welcome to my story kocengcomell 😺

Absen dulu kalian dapat cerita ini lewat jalur apa?

Rekomendasi?

Mandiri?

Instagram?

Maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, latar cerita ini murni imajinasi otak na sendiri

Jangan lupa follow akun kocengcomell

Instagram: wp.kocengcomell

Oh ya support na dengan vote dan komen juga biar semangat update makasih hehe

Happy reading Bestieid ♥

Happy reading Bestieid ♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 1. Namanya Alhuda

_____

"Semua dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Oleh karena itu, jangan menyombongkan sesuatu hal padahal kita semua tahu berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah."

-ALHUDA-

______

Muhammad Yusuf Hasan Alhuda. Seorang cowok tampan yang biasa disapa Huda atau Alhuda. Salah satu anggota rohis di sekolahnya yang aktif dengan segala prestasinya.

Selain itu, cowok tampan satu ini banyak digandrungi para kaum hawa di SMA Permata. Bagaimana tidak? Alhuda di cap sebagai spek calon idaman, imam-able, paket komplit, itu yang melekat pada dirinya.

Tidak diragukan lagi ia aktif dengan lomba-lomba Dakwah Millenial-nya. Salah satu lomba yang sudah dimenangkannya adalah lomba Adzan tingkat Kabupaten menjadi juara 1, lomba Tahfidz juara 1 tingkat Provinsi, dan ada juga lomba Basket antar sekolah menjadi juara 1 berturut-turut. Tentunya, Huda adalah sang kapten dalam timnya.

Bahkan, lomba Sains tingkat Nasional pun diperolehnya menjadi juara 2.

Bagaimana nggak spek idaman coba?

Cowok dengan postur tubuhnya yang tinggi ideal. Auranya cogan beriman dengan tampangnya yang sudah jelas tampan, putih, bersih, dan bercahaya-glowing-nya nampak karena rajinnya ia berwudhu-kecanduan sholat dhuha dan sholat tahajud.

Ia mempunyai rambut hitam lebat. Jika dilihat dari dekat akan kelihatan warna kecoklatan asli terpapar sinar matahari.

Bibir berwarna pink alami dengan senyuman yang manis sekali. Sampai satu lesung pipinya muncul di pipi kanannya.

Selain tampan ia juga mapan. Di usianya yang masih muda, ia sudah sukses memiliki Cafe Millenial yang sudah banyak memiliki cabang di luar kota. Namun, hanya beberapa orang terdekat saja yang mengetahuinya sampai saat ini.

Ia adalah anak laki-laki satu-satunya alias pewaris tunggal dari pasangan Abi Azka dan Umi Azzura. Salah satu pemilik SMA Permata.

Sang Abinya merupakan seorang CEO AAHUDA Corp dan pemilik Pondok Pesantren Alghuroba. Yang sudah terkenal dengan banyaknya santri maupun santriwati menjadi hafidz dan hafidzah Al-Qur'an.

Sedangkan, sang Uminya adalah seorang ibu rumah tangga yang tentunya memiliki sebuah usaha Boutique Islamic dan toko buku.

"Assalamu'alaikum, Huda!"

Suara seorang cowok bername tag, Althair Araryatharazka Al-Ghifari. Biasa dipanggil Altha, sang sahabat satu-satunya yang dekat dari TK, SD, SMP, sampai SMA ini--itu datang menghampiri Huda.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Ada apa, Tha?"

Huda mengangkat wajahnya seraya menaikkan satu alis hitam nan tebalnya ke atas. Sejenak menghentikan kegiatannya menulis catatan di buku tulisnya.

"Gue ada kabar bagus buat Lo!"

"Masya Allah, kabar baik apa?"

"Nih," ucap Altha sambil menaruh brosur ke meja. Lalu mengambil duduk di sebelah Huda.

"Gue yakin Lo pasti ikutan."

Huda mengambil brosur itu dan mulai membacanya.

"Al-Tha ini bener-an?" ucap Huda tak percaya.

"Ya iya lah masa gue boong si kan dosa. Tadi gue ketemu sama Pak Ahmed di Masjid. Eh, gataunya dikasih ini suruh ngasih ke Lo. Buat ngewakilin sekolah, Lo harus ikutan lomba dakwah millenial lagi."

"Tapi gue gak yakin, Tha." Huda menghembuskan napasnya. "Gue-ngerasa kurang PD," lanjutnya.

"Kenapa Lo gak yakin?"

"Ini tingkat Nasional, Tha. Selama ini gue bisa tingkat Kabupaten-Provinsi aja udah Alhamdulillah. Gue bersyukur banget."

"Huda, dengerin gue. Lo harus yakin dan percaya diri. Selama ini Lo bisa jadi juara karena Allah kan. Apapun itu semua karena Allah. Jadi, kalo Lo menang atau kalah itu bukan masalah. Setidaknya Lo udah berusaha dan juga jangan kecewain Pak Ahmed yang udah pilih Lo buat mewakili SMA Permata."

Huda meresapi perkataan Altha. Ia hanya merasa kurang percaya diri saja.

"Syukron, Tha. Insya Allah, gue pasti bisa."

"Afwan. Nah, gitu dong! Ini namanya sohib gue, Huda. Lo masih ada waktu sebulan kan buat persiapan."

Huda menganggukkan kepalanya.

"Gue yakin Lo bisa. Lo pasti jadi juaranya! Semangat!"

"Bismillah aja dulu. Aamiin-in deh. Insya Allah siap!"

Kring kring

Bel istirahat pertama berbunyi.

Tepat setelah Huda menyelesaikan kegiatannya. Sedari tadi ia menyalin materi yang ada di papan tulis ke catatan buku tulisnya.

Usai mapel pertama hari ini jamkos di kelas nya. Yaitu kelas XII MIPA 1. Para penghuni kelas ada yang berdiam di kelas atau sekedar ngobrol di dalam. Memang kelas nya se-anteng itu.

Huda bangkit dari duduknya hendak berjalan keluar kelas.

"Lo mau kemana?"

"Masjid. Mau salat dhuha. Ayo, ikut?"

"Ntar gue nyusul. Gue mau ke kantin dulu beli minum haus."

"Yaudah gue duluan, Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumussalam."

✧✧✧

Bumi Allah, 10 Desember 2022
kocengcomell

ALHUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang