Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 32. PENSI
_____
"Ingat rumus usaha? W = F × s dimana usaha kita kalau tidak ada gaya yang dilakukan jarak perpindahan yang dikerjakan juga tidak akan menghasilkan apa-apa."
-ALHUDA-
_____
Embun pagi kali ini menyambut Narasha saat tiba di sekolah. Jalanan menuju ke kelasnya agak sedikit becek. Hujan telah mengguyur bumi semalaman.
Udara dingin seperti menusuk pori-pori kulitnya sampai ke tulang. Narasha menikmati dengan menghirup udara dalam-dalam karena ia menyukainya. Apalagi bercampur dengan aroma khas hujan dan tanah yang menyatu. Seperti aku dan kamu apakah bisa bersatu?
Narasha menggelengkan kepalanya cepat. Ia meneruskan jalan menuju kelasnya.
Astaghfirullah, masa masih pagi udah mikirin dia sih?! batinnya menggerutu.
"Assalamu'alaikum!" salam Narasha memasuki kelas XII MIPA 2.
"Wa'alaikumussalam!"
"Pagi!"
"Welcome back to school Narasha!" sambut teman-temannya kompak.
"Thanks you teman-teman," ucap Narasha terharu. Padahal baru saja kemarin sore teman-temannya datang ke rumah untuk membesuknya.
"Urwell santuy ajalah sama kita!" timpal Alexa.
"Nah, betul tuh Na." sambung Alex kembaran Alexa.
"Lo kan teman kita yaa walaupun Lo rada pendiam sih, tapi kan Lo tetap bagian dari keluarga kelas SMAPERMT12MIPA2." kata Langit dengan bijak.
"Betul, betul, betul!" setuju Nana diangguki yang lain.
Bel masuk sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Waktunya memasuki jam pelajaran pertama. Namun, seperti tak ada tanda-tanda seorang guru memasuki kelasnya.
"Assalamu'alaikum guys! Gue ada info penting!" suara sang Paketu XII MIPA 2–memecah keramaian kelas bak pasar itu–memasuki kelasnya bersama dengan Waketu yang berjalan di belakangnya.
"Wa'alaikumussalam!" balas serentak.
"Info penting apaan?" sahut salah satu penghuni kelas.
"Jadi sehubungan dengan hari jadi sekolah yang ke-23 SMAPERMT bakalan adakan PENSI!" seru Zavi selaku Waketu.
"Hah, pentas seni?! Are you serious?!" timpal Zean mewakili yang lain.
"Serius lah masa gue boong sih. Gue baru kelar rapat pertemuan nih tadi. Iye gak Paketu?" Zavi meminta persetujuan Paketu hanya menganggukkan kepalanya.
