✧30. Loh Dangerous

830 36 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Happy reading Bestied ♥

Happy reading Bestied ♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 30. Loh Dangerous

_____

"Manusia bisa berencana tetapi Allah sebaik-baiknya perencana. Bisa jadi kita baik-baik saja tiba-tiba di hadapkan pada posisi yang bahaya. Biarlah takdir Allah yang bekerja kita harus siap ikut alur-Nya walaupun banyak plot twists-nya."

-ALHUDA-

_____

Hari Jum'at menyapa SMAPERMT. Biasanya di hari yang berkah ini sekolah akan mengadakan acara Jumat bersih dan di lanjutkan Jum'at sehat. Namun, kali ini tema acara berubah yakni ditambah acara Jumat Berkah. Yang akan diselenggarakan setelah acara bersih-bersih sekitar lingkungan sekolah di lanjut senam biar sehat.

Lapangan luas sudah di penuhi warga sekolah. Mereka berbaris sesuai kelasnya masing-masing dari setiap angkatan. Kelas MIPA, MIPS, dan Bahasa terbagi mulai kelas X, XI, XII dari ujung sebelah Utara sampai ke Selatan.

Mentari pagi menyinari dari Timur. Tampak bapak kepsek di depan sana menyampaikan beberapa kegiatan yang akan di laksanakan pada hari ini.

Narasha mengikuti serentetan kegiatan dengan baik. Setalah apel pagi tentang acara Jumat Berkah hari ini, seluruh kelas akan bersih-bersih kelas masing-masing. Lalu dilanjutkan acara senam pagi.

Jum'at bersih sudah terlewati kini mereka baru saja selesai senam. Kelas XII MIPA 2 menyegarkan diri di kelas. Ada yang istirahat sambil main hp, tepar di lantai, selonjoran kaki, makan angin, makan bekalnya, dan masih banyak lagi tingkahnya. Maklum anak kelas XII MIPA 2 emang beda.

Narasha mengusap keringat yang ada di dahinya. Ia dan kedua bestie nya duduk di atas lantai sambil meminum air mineral yang dibawanya.

"Ya Allah capek banget gue!" dumel Rayya di sebelahnya dengan kaki selonjoran.

Narasha menganggukkan kepalanya. "Iyaa, Ray capek juga. Kamu nggak capek Naraya?" tanya Narasha pada Naraya yang berada di sampingnya.

"Hm, aku juga capek." jawab Naraya.

"Gini nih yang buat Indonesia gak maju. Masa baru bersih-bersih, senam dikit langsung loyo? Tck, barudak!" decak Khalif sang ketua kelas.

"Yeee Lo Paketu nggak ngerasa apa dunia semakin panas?" sahut Raisa.

"Ya ngerasain lah orang hidup di bumi. Panasan mana sama api neraka?" tanya sang Paketu.

"Neraka!" jawab penghuni kelas serentak. Tak terkecuali Narasha dan kedua bestie-nya.

"Mana gada angin lagi, pinjam dulu dong kipas mana kipas!" seloroh Alsyah.

"Gak ada yang bawa kipas!" seru Bimo.

ALHUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang