✧8. Pasar Malam

1.2K 57 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum Bestieid .̮⁠ 

Maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, latar cerita ini murni imajinasi otak na sendiri

Jangan lupa follow akun kocengcomell

Vote dan komen yaa biar aku semangat up makasih hehe

Happy reading Bestieid ♥

Happy reading Bestieid ♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 8. Pasar Malam

_____

"Tak perlu khawatir kamu punya Allah di setiap takdir."

-ALHUDA-

_____

"Ayah, Bunda, Nara pamit."

Nara meminta izin kedua orang tuanya. Tadi selepas sholat Maghrib dan sudah diizinkan. Sekarang ia mau pamit pergi keluar rumah.

"Hati-hati, putri kesayangan Ayah. Tapi sama Rayya kan, Sayang?"

Nara menganggukkan kepalanya menatap kedua orang tuanya bersantai di ruang tamu.

"Jangan lama-lama tapi, ya. Inget udah malam jangan malem-malem," nasehat Bunda Shafana.

"Iya Bunda ku, Ayah ku. Rayya udah di depan nunggu."

"Loh, Rayya kok nggak disuruh masuk dulu?"

"Ntar malah kemaleman, Bunda. Takut si Cha-cha ngambek. Assalamu'alaikum," pamit Nara mencium punggung tangan kedua orang tuanya bergantian.

"Wa'alaikumussalam."

"Anak kamu tuh, Bun. Masa si Cha-cha sepeda motornya Rayya bisa ngambek, kan bukan manusia. Emang bisa?"

"Bisa dong Ayah. Anak Ayah juga ya kalo Ayah lupa."

"Anak kita, ya, Bunda."

"Ayo Ray," ucap Nara di belakang punggung Rayya.

"Siap gak nih?"

Nara tersenyum antusias menganggukkan kepalanya.

"Bismillahirrahmanirrahim... otw pasar malam!" seru kedua gadis itu.

Sesampainya di pasar malam.

Nara menunggu Rayya memarkirkan dahulu sepeda motor matic nya.

ALHUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang