✧27. Emang boleh se-cemburu ini?

920 34 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Happy reading Bestied ♥

Happy reading Bestied ♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 27. Emang boleh se-cemburu ini?

_____

"Aku bukan siapa-siapa kamu. Seharusnya aku sadar tidak boleh berlebihan dalam mencintaimu. Apalagi sampai berharap terlalu jauh selain kepada Rabb-ku."

-ALHUDA-

_____

"ABANG AL!"

Suara teriakan Naraya membuat Nara dan Rayya yang masih di ruang tamu—mengerjakan tugas pun terhenti—berdiri hendak menghampiri Naraya.

"Naraya kenapa?" tanya Umi Mayra berjalan dari arah dapur.

"Nggak tahu umi," jawab Rayya. Sedangkan, Naraya menggelengkan kepalanya.

Umi Mayra kemudian menghampiri sang anak ke depan pintu. Disusul Nara dan Rayya di belakangnya.

Degh!

Bagai tertusuk ribuan jarum. Hati Nara seolah bergemuruh hebat. Naraya dan Alhuda tengah berpelukan di hadapan kepala matanya sendiri.

Matanya memanas hampir saja bola mata itu meneteskan air. Namun, dengan cepat Nara mengalihkan tatapannya.

Saat kedua bola matanya tak sengaja bertubrukan dengan Alhuda.

Alhuda pun terkejut saat tahu bahwa ada Narasha disini. Mengapa bisa di rumah Naraya? pikirnya.

Kemudian Alhuda mengurai pelukan Naraya. Lantas menghampiri umi Mayra.

"Assalamu'alaikum, umi Mayra." Alhuda mencium punggung tangan sang umi Mayra dengan sopan.

"Wa'alaikumussalam, Nak. Masya Allah, lama tak berjumpa. Udah besar sekarang makin ganteng aja," balas Umi Mayra seraya tersenyum hangat.

Alhuda hanya tersenyum menanggapi.

"Ohya, kenalin ini namanya Alhuda-" ucapan Naraya terpotong.

"Maaf Naraya aku harus pulang dulu. Assalamu'alaikum," pamit Nara tiba-tiba.

Nara segera membereskan tugasnya dan dimasukkan ke dalam tas lalu menyalami tangan sang umi Mayra.

"Rayya juga izin pamit umi, Naraya, dan Alhuda. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

ALHUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang