[09] . B O L O S [Revisi]

49.3K 5.5K 37
                                    

Bruggg

Agnia terjatuh dari kasurnya karena terus berguling ke sana kemari mencari kenyamanan supaya bisa tidur kembali.

"Anjir lagi tidur malah jatoh" Agnia berdiri dengan sempoyongan.

Tok tok tok

"Non.... Sarapan dulu!" teriak pelayan dari balik pintu.

"Iya, nanti gue ke bawah!!" teriak Agnia.

Brugg

Agnia tersandung kakinya sendiri hingga terjatuh kembali karena nyawanya yang belum terkumpul sepenuhnya.

"Huaaa..... Sakit" pekik Agnia.

Agnia berjalan keluar kamar setelah mandi dan mengganti baju tidur dengan baju santai karena hari ini hari minggu.

Agnia menuju meja makan yang sudah ada Alvin, Alvi dan Aurel, entah sarapan bersama mereka adalah ide yang bagus atau buruk karena Agnia tidak peduli saat ini dia sangat lapar.

"Pagi kak Agnia!" Aurel tersenyum lebar, mencoba untuk menyapa dan mungkin mengobrol dengan Agnia.

Agnia memutar bola mata malas, dia sepertinya harus mencari tau tentang Aurel yang mungkin permasalahan tubuh ini segera selesai.

"Pagi" sapa Agnia balik dengan nada ketus.

Agnia mendudukkan tubuhnya di sebelah Alvi karena terlalu malas untuk duduk di sebelah Aurel.

Alvi melirik Agnia sedikit terkejut, pikirannya kini berkecamuk.

"Apa?" tanya Agnia karena merasa terus di tatap.

Alvi menggelengkan kepala, hatinya terasa senang karena Agnia duduk di setelahnya.

Alvin yang duduk di sebelah Aurel hanya melirik Agnia, ada perasaan iri yang bersarang di hatinya saat Agnia lebih memilih duduk di samping Alvi.

Alvin, Alvi dan Aurel memakan roti yang sudah berselai sedangkan Agnia baru memberi selai di rotinya setelah itu memakannya dengan cepat.

Karena selesai Agnia pergi tanpa berkata apa apa menuju kamarnya tak lupa dia juga mengunci pintu karena tidak ingin di ganggu.

Hari ini gue pengen abisin waktu di kamar aja deh, gumam Agnia.

***

Hari ini hari senin di mana upacara akan di laksanakan, menurut orang pemalas hari ini adalah hari terburuk dalam seminggu dan rasanya ingin di lewati saja.

Agnia berjalan ke arah pohon lalu memanjatnya dan duduk di dahan yang kokoh, ini adalah tempat kesukaannya mulai sekarang.

"Mending duduk di sini dari pada gue harus di jemur, di kira gue ikan asin apa?" gumam Agnia.

Agnia memejamkan matanya menikmati udara yang sejuk lalu membuka matanya dan menatap ke bawah.


"Lo ngapain di sini?" Agnia menatap laki laki yang bersandar di pohon yang ia panjat.

Laki laki tampak terkejut namun hanya sebentar dan langsung mendongak.

"Lo sendiri?" tanya nya balik dengan wajah datar.

"Berak!!" ketus Agnia.

Tak ada tanggapan dari laki laki itu bahkan laki laki itu tak memperdulikan Agnia yang kesal.

"Lo kalo mau bolos di tempat lain aja, di rooftop kek!" Agnia menggerutu kesal.

Agnia [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang