Kei menatap datar gerbang sekolah yang terbuka, sekolah tempatnya dulu sebelum pindah dan di sekolah itulah Bila sekarang.
Sudah terhitung sekitar satu minggu dia tidak bertemu dengan gadis itu setelah bertengkar dan saat itu juga tidak bisa menghubungi dan menemui Bila.
Melihat semua murid mulai keluar dari sekolah dengan cepat dia berlari ke arah gadis yang terlihat tidak menyadari kehadiran nya, di cekal nya tangan Bila membuat gadis itu refleks menoleh.
Kei tertegun melihat wajah pucat gadis itu dan juga kantung mata hitam dan terlihat bengkak, dengan cepat menempel kan punggung tangannya ke dahi gadis itu karena efek khawatir.
Panas lah yang Kei rasakan sedangkan Bila langsung menepis tangannya kasar, menunjukkan raut tidak suka kepada nya. Kei yakin gadis di depannya sedang sakit, apakah semua ini karena dirinya?
Belum sempat Kei proses namun gadis itu sudah ingin beranjak, namun sebelum gadis itu pergi Kei sudah menarik paksanya untuk di peluk erat, punggung Kei bergetar dengan air mata yang banjir di pipi. Perasaan menyesal menyelimuti hatinya.
Dia tidak bisa dengan perlakuan gadis itu, lebih baik di marahi habis habisan dari pada harus di diamkan seperti ini.
Bila memberontak dan mencoba melepaskan diri dari laki laki itu, matanya kini berkaca kaca menahan sesak di dada. Merasa sia sia dia memilih menyerah dan membiarkan Kei memeluknya sedangkan dirinya diam tak mau membalas pelukan erat itu.
"Balas Bil! " pinta Kei dengan suara serak dan nada mendesak.
Namun Bila tetap diam dan membuat Kei seperti memeluk patung, bahkan kini perasaan takut menyelimuti Kei, dia takut kehilangan Bila.
"Lepas Kei! " desis Bila bersamaan dengan air matanya yang jatuh tak kuat menahan emosi nya yang campur aduk.
Kei menggeleng tidak mau dan malah mengeratkan pelukannya membuat Bila menghela nafas pasrah.
"Jangan marah! Jangan bikin usaha kamu dapetin aku sia sia " lirih Kei membuat Bila membisu tak bisa membalas.
Semua memang salahnya karena dia lah yang memperjuangkan dan berhasil mendapatkan cinta Kei bahkan dia sudah tau jika laki laki itu belum selesai dengan masalalunya tapi menurutnya orang yang di cintai Kei juga sudah tiada jadi dia masih memiliki harapan.
Bila akui dia egois karena cemburu dengan orang yang bahkan sudah tiada, jika bisa mengulang waktu pun dia lebih memilih untuk tidak ikut andil dalam hidup Kei. Karena dia berhasil bisa bersama laki laki itu adalah takdir yang bahkan jika di pilih dirinya atau Nessa sudah pasti Kei tidak akan memilih dirinya.
"Gak usah pikirin itu! Itu bukan urusan lo " ucap Bila lalu medorong sekuat tenaga bahu Kei supaya menjauh dari nya.
Gadis itu berbalik ingin pergi setelah pelukan terlepas namun baru selangkah dia sudah langsung terdiam karena perkataan Kei.
"AKU BENCI AUREL BUKAN KARENA NESSA AJA TAPI JUGA KARENA DIA BAHAYAIN AGNIA! " pungkas Kei engan teriakan supaya Bila mendengarkannya dengan baik.
"Aku madang Nessa bukan sebagai orang yang pernah aku cinta, tapi sebagai keluarga '' lirih Kei lagi dengan kepala tertunduk, mencoba menjelaskan.
Bila hanya diam namun perasaannya sedikit lega tapi dia masih tidak berbalik dan hanya memilih diam di tempat.
"Dia cuman cinta sesaat aku, bahkan saat itu kami masih kecil " lanjut Kei lagi.
Perlahan Kei mendongak dan ketika melihat Bila tidak meninggalkannya tanpa pikir panjang Kei langsung saja menerjang gadis itu untuk kembali di peluk, hampir saja gadis itu terhuyung jika tidak Kei menyeimbangkan tubuhnya.
Kei tersenyum senang karena kali ini pelukannya di balas tak kalah erat oleh Bila, rasanya ribuan kupu kupu menggelitiki perutnya.
Kei terkekeh pelan walau terlihat aneh dengan wajahnya yang masih sembab, di kecupnya seluruh sisi wajah Bila berkali kali.
Bila mendongak dengan bibir cemberut dan mata kembali berkaca kaca membuat Kei menatapnya khawatir.
"Pusing! " adu Bila dengan suara lirih.
Kei makin mengeratkan pelukannya karena gadis itu sudah kembali dengan sifatnya yang manja padanya.
"Jadi kita udah balikan kan? " tanya Kei memastikan membuat Bila mengganguk tanpa ragu.
"Maaf " Bila meringis pelan menyadari tingkahnya yang berlebihan hanya karena masalah sepele.
Kei malah terkekeh dan mengecup singkat bibir Bila.
***
Pendek tapi ini spesial si Kei lho
Lagi bahagia noh orngny~ b y k h d j h ~
Selasa, 27 Desember 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnia [Terbit]
Fiksi Remaja"Ngepet yok! Gue jaga lilinnya, lo jadi babinya!" -Agnia "Kalo pesugihan siapa yang jadi tumbalnya?" -Agnia "Kalo melihara tuyul siapa yang ngasih makan?" -Agnia Ngapain takut orang dia masih manusia -Agnia Kalo cowok main keroyokan kalo bukan banci...