Karena beberapa hari tidak mendapat penjelasan lebih lanjut dari Adnan, akhirnya hari ini laki laki itu membawanya ke suatu tempat untuk memberi tau segalanya.
Kini dia berada di sebuah ruangan yang terasa lembab dan pengap dengan cahaya remang remang.
Terdengar suara ringisan pelan membuat Agnia mengerut dalam mencoba memperjelas lagi pendengarannya, telinganya cukup tajam mendengar suara itu.
Agnia menoleh ke arah Adnan yang malah melempar senyum manis ke arahnya, entah apa arti senyum itu namun mampu membuat Agnia bergidik ngeri.
Suara sesuatu terjatuh membuat Agnia semakin penasaran siapakah yang menimbul kan suara itu.
Terlihat seseorang terduduk di suatu sudut karena tempat ini memang tidak memiliki ruangan, Agnia mempertajam penglihatannya. Dia tidak mungkin salah lihat karena dengan jelas dia melihat seorang laki laki sedang kesakitan sambil memegangi tangannya yang putus.
Tangan kanan laki laki itu tertinggal setengah, Agnia semakin kaget melihat wajah laki laki itu. Orang itu adalah Bayu, salah satu penyebab masalah dalam hidupnya yang harus di lenyapkan.
Ingatan Agnia kembali pada saat di sekolah Adnan memberikannya sebuah kotak yang berisi tangan, jadi itu benar benar tangan milik Bayu? Padahal dia kira itu hanya bercanda.
Agnia menoleh ke arah Adnan minta penjelasan namun urung melihat kondisi Bayu lebih menarik di banding pertanyaan itu.
"Hai Bayu! " sapa Agnia dengan nada mengejek.
Orang yang di panggil mendongak dan raut terkejut terlihat jelas di wajahnya membuat Agnia terkekeh.
"Emang ya jodoh gak kemana, buktinya aja pujaan hati lo senasib sama lo" ejek Agnia lagi.
Raut wajah terkejut kini tergantikan dengan khawatir, dia enggan menjawab untuk memastikan sesuatu.
"Aurel kesayangan lo itu lagi sama Azril, dia lagi hamil lo" ucap Agnia memberi tau.
"JANGAN SENTUH DIA BANGSAT!!! " teriak Bayu panik, sebelah tangan nya mencoba memukul Agnia namun terhalang oleh tubuh Adnan yang seakan menjadi benteng pelindung Agnia.
"Siapa juga yang mau nyentuh dia, palingan juga kami cuman nyiksa " ucap Agnia santai sambil terkekeh.
Perhatian mereka teralih saat suara keras membuat mereka menoleh, terlihat seorang laki laki menyeret seorang wanita yang berpenampilan lusuh dan terlihat mengenaskan.
Tubuh Bayu melemas melihat orang yang menurutnya berharga dengan kondisi seperti itu bahkan rambutnya terlihat tidak terawat dan luka di setiap inci tubuhnya.
Aurel di dorong tepat ke sebelah Bayu, pupil mata Aurel bergetar melihat kondisi tangan kanan Bayu yang membuatnya semakin ketakutan.
Aurel beringsut mudur mencoba menjauh dari Bayu, dia menatap Adnan, Agnia dan Azril selayaknya ke tiga orang itu monster.
Bibirnya yang bergetar bergumam pelan dengan air mata yang mengalir, dia menatap Bayu memelas.
"Tolong, gue takut "
Agnia hanya menatap mereka dengan alis terangkat padahal yang dia lakukan tidak seberapa dengan apa yang dua orang itu lakukan, mereka membuat nya bingung dengan identitas nya yang sekarang bahkan dia merasa kehilangan dirinya yang dulu.
Dia tidak menyukai tubuh ini yang berhati lembut buktinya sekarang dia sedikit tidak tega melihat hasil kekejaman yang bahkan bukan dari tangannya, padahal Agnia Queenzi Edward juga membenci Aurel.
"HENTIKAN INI GUE MOHON!! " pinta Aurel sambil memegang kaki Agnia, wanita itu sungguh tidak sanggup lagi dengan semua yang dia terima.
Agnia berjalan mundur secara perlahan, kini pikiran dan hatinya tidak sejalan sebelum dia lemah karena hati lebih baik dia pergi.
Melihat Agnia yang pergi, Adnan dan Azril pun ingin menyusul.
"Gue aja, lo jaga mereka! " ucap Adnan membuat Azril menghentikan langkahnya lalu mengangguk dan berbalik.
Adnan kini berada di halaman depan yang sepi, dia menatap Agnia yang tengah berdiri ambil bersender di motornya, gadis itu terlihat melamun.
Agnia menoleh saat merasa tangannya di tarik lalu di genggam, terlihat Adnan tengah tersenyum teduh ke arahnya.
"Kamu kenapa? " tanya Adnan dengan wajah khawatir.
Agnia menggeleng kan kepalanya sambil tersenyum tipis dan membalas genggaman tangan Adnan.
Adnan menarik Agnia kedalam pelukannya sambil menggoyang goyangkan badannya ke kanan ke kiri membuat tubuh Agnia juga tergoyang seirama.
"Mau gendong? " tanya Adnan membuat mata Agnia berbinar lalu dengan cepat mengangguk.
Adnan terkekeh lalu menggendong Agnia di punggungnya lalu membawa gadis itu berlari ke sana kemari, tubuh gadisnyaini terasa sangat ringan.
Agnia yang merasa tubuh nya seperti terbang hanya tertawa membuat Adnan yang mendengar ikut tertawa juga.
"ADNAN PUSING " teriak mengeluh karena Adnan membawa tubuhnya berputar.
Baru saja Adnan berhenti tiba tiba hujan mengguyur tubuh mereka, air yang berjatuhan dari langit itu sangat deras.
Agnia mendongak ke atas membiarkan wajahnya tertimpa air hujan, gadis itu tersenyum pahit.
"Semua udah selesai kan, orang terdekat gue udah ngurus semuanya " ucap Agnia pelan bahkan tidak terdengar karen teredam suara hujan.
"Apa lagi yang harus gue lakuin? " gumamnya bingung, tatapannya menjadi kosong dan air mata mulai menetes namun terus terhapus oleh hujan.
Tubuh nya melemas dan pandangannya mengabur, kepalanya juga terasa berdenyut nyeri. Tubuh Agnia melemas dengan kesadaran yang mulai hilang.
Adnan yang merasa tubuh gadis di gendongannya pun panik, dia menurunkan tubuh Agnia dan matanya melotot kaget melihat Agnia yang pingsan.
Dengan cepat Adnan membawa gadis itu berteduh dan memanggil Kelvin untuk menjemputnya menggunakan mobil.
***
Agnia mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya, gadis itu mengedarkan pandangan melihat sekitar yang hanya ada Nathalia di situ.
Pikiran Agnia berkecamuk, dia ingin mengatakan sesuatu namun terhenti melihat selang infus yang di tangannya, berapa lama dia pingsan sampai sampai harus memakai infus dan mengapa sekarang dia ada di rumah.
"Agnia " Nathalia memeluk Agnia erat dengan air mata yang mulai jatuh.
Wanita itu terlihat sangat khawatir pada anaknya, sedangkan Agnia yang di peluk pun membalas pelukan nya.
"Aku bukan anak Mamah, Agnia Queenzi Edward udah gak ada " lirih Agnia membuat tubuh Nathalia membeku.
~ b y k h d j h ~
Jum'at, 23 Desember 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnia [Terbit]
Teen Fiction"Ngepet yok! Gue jaga lilinnya, lo jadi babinya!" -Agnia "Kalo pesugihan siapa yang jadi tumbalnya?" -Agnia "Kalo melihara tuyul siapa yang ngasih makan?" -Agnia Ngapain takut orang dia masih manusia -Agnia Kalo cowok main keroyokan kalo bukan banci...