[19]. Di Sebarkan [Revisi]

41.4K 4.7K 64
                                    

Agnia tersenyum lebar sambil menatap tangan kanannya yang sembuh total artinya dia akan memulai semuanya.

"Udah siap semua sama permainan gue? " tanya Agnia seakan berkata pada seseorang.

Agnia merebahkan tubuhnya sambil menatap langit langit kamarnya.

"Let's play the game" ucapnya sambil menyeringai.

Dia memang terlihat hanya diam tapi di balik itu diam diam dia mencari tau semuanya dan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membongkar semua.

***

Bel istirahat berbunyi, kali ini Agnia lebih memilih untuk ke ruang bk bertemu dengan bu Kania.

"Jadi apa mau lo ke sini hah?!" tanya bu Kania nyolot.

"Yaelah ama bestod sendiri gitu amat" Agnia menatap Kania malas.

"Gue ke sini itu mau numpang ngadem" jelas Agnia.

"Kan gak ada tuh orang yang berani masuk sini kalo gak di suruh, yaudah guenya mau ngadem di sini" lanjut Agnia.

"Ckk! Serah lo deh" Kania memutar bola matanya malas untuk berdebat dengan gadis di depannya.

"Gue cuman mau main main di sini! " Agnia memainkan HP-nya.

"Main apa lo di sini, bocah! " ejek Kania.

"Liat aja!" Agnia menyungingkan senyumnya.

Agnia langsung mengirimkan sebuah video.

Ting...

Hp Kania berbunyi sedangkan Agnia tengah memasang wajah senang, seakan sangat bahagia.

Kania membuka HP-nya sambil menatap Agnia curiga, dia yakin notifikasi itu dari Agnia.

"Permainan pertama! " kekeh Agnia sambil menyeringai.

Kania membuka pesan yang berupa video di grup yang berisi guru guru, seluruh siswa dan siswi dan bahkan juga seluruh orang tua siswa siswi.

Seperti dugaannya video itu di kirim oleh Agnia, si gadis yang tengah duduk sambil tersenyum senang di depannya.

Video itu berisi video seks dan yang lebih membuat kaget adalah orang yang ada di dalam video itu.

Agnia tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Kania yang menurutnya berlebihan.

"Gitu amat mukanya, kenapa? Lo kira dia itu anak baik kan? " tanya Agnia di sela tawanya seakan mengejek guru itu.

Kania menatap Agnia dengan raut wajah masih terkejut, dia tidak mampu untuk menjawab ucapan gadis itu.

"Tapi kenapa laki laki nya harus... " belum sempat Kania meneruskan ucapannya namun sudah langsung Agnia potong,

"Kenapa enggak? Cowok kan terkadang emang serakah? " Agnia tersenyum sinis.

Kania terdiam membuat Agnia kembali tergelak, dia merasa terhibur dengan ekspresi seperti itu.

"Jadi lo mau ngasih hukuman apa sama dia? " tanya Agnia antusias.

Kania menggelengkan kepalanya dengan raut wajah yang masih tak percaya.

"Gue gak tau, kalau masalahnya kayak gini kepala sekolah yang harus turun tangan" ucap Kania.

Agnia mendesah kecewa dengan wajah yang di tekuk karena merasa sia sia berada di sini.

"Percuma dong gue di sini? Gue ke sinikan mau jadi orang pertama yang tau hukuman Aurel! " Agnia berdecak kesal.

Kania memutar bola mata malas, dia hanya tersenyum lebar walau terkesan terpaksa.

Agnia [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang