[21] . K E M B A L I B E R U L A H [Revisi]

42.2K 4.5K 32
                                    

Agnia, Adnan dkk, Kei dkk serta Alvin dkk sedang berada di bawah pohon tempat biasa Agnia menenangkan diri.

"Setelah kejadian kemaren, Aurel sama sekali kabar dan gak ada yang tau dia ada di mana! Kalian tau dia ada di mana? " tanya Kelvin menatap yang lain.

Agnia tergelak membuat mereka menatap gadis itu bingung.

"Palingan tu bocah lagi sembunyi takut di tangkap polisi" celutuk Agnia.

Mereka hanya menggelengkan kepalanya menatap Agnia tak habis pikir.

Agnia terdiam sambil menatap sekitar, kini pikirannya sedang ke masa lalu di mana masa dia masih kecil dan bermain bersama Nessa sahabat perempuan nya.

"Lo kenapa? " tanya Adnan bingung.

"Kepo! " ketus Agnia.

Adnan berdecak kesal karena gadis itu tidak pernah mau bercerita banyak padanya.

***

Agnia pulang ke masion nya sedangkan Alvin dan Alvi bekerja di cafe Kei sesuai keinginan mereka.

"Gue mau beli cemilan dulu deh sebelum nonton" gumam Agnia.

Ia memakai hoodie dan membawa beberapa lembar uang berwarna merah yang di masukkan di kantong.

Agnia hanya berjalan kaki menuju supermarket karena memang jaraknya tidak terlalu jauh.

Sedangkan Nathalia mungkin di kamar karena memang harus banyak istirahat apalagi kejadian beberapa waktu lalu sangat membuat wanita itu terpukul.

Setelah membeli cemilan di supermarket dia ingin menyeberang jalan.

Tiba tiba mobil berwarna hitam ingin memabarak tubuh Agnia, dia sempat ingin menyingkir dan berujung terserempet dan terpental.

Tubuh Agnia terasa remuk karena mobil yang menyerempetnya menggunakan kecepatan yang tinggi.

Dengan susah payah Agnia berduduk, dahinya berdarah dan tubuhnya penuh luka untuk saja tidak ada benturan terlalu keras di kepalanya jadi dia tidak kehilangan kesadaran.

Agnia merogoh sakunya dan mengambil benda pipih dan menempelkannya di telinga.

"Hallo? " tanya orang di seberang sana.

"To-long in gu-e!" Agnia bersuara dengan terbata bata menahan sakit.

"Lo kenapa? Sekarang lo dimana? " tanya orang itu panik.

"Di supermarket deket ru-mah gu-e" Agnia merebahkan tubuhnya karena tak sanggup lagi menahan tubuhnya untuk tetap duduk.

Jadi ini rencana lo?, batin Agnia.

Cara lo terlalu biasa Aurel, dengan cara kayak gini lo gak bakal bikin gue mati, batin Agnia.

Agnia memejamkan matanya menahan sakit di tubuhnya, harusnya dia lebih hati hati apalagi sudah tau jika Aurel pasti akan berusaha mencelakai nya.

"Neng kenapa? Neng kok luka luka? Neng habis kecelakaan? " tanya beberapa orang yang mengerumbuni Agnia.

"Gak papa saya juga lagi nunggu teman saya jemput" lirih Agnia sambil membuka matanya perlahan.

"Neng ke rumah sakit ya? " tanya orang orang itu dengan raut khawatir.

Agnia menggeleng sangat pelan untuk menolak, tiba tiba seseorang menerobos kerumunan itu.

"Agnia? " orang itu menatap Agnia kaget.

"Akhirnya" lirih Agnia bernafas lega, rebahan di tanah itu tak seenak rebahan di kasurnya.

Agnia [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang