11

1.7K 92 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Hooamm." Seorang gadis membuka kedua matanya, menyesuaikan cahaya matahari yang masuk melalui sela-sela jendela kamar.

Dia duduk bersandar sebentar untuk mengumpulkan semua nyawanya yang entah pergi ke mana semalam. Setelah dirasa sudah terkumpul semua, ia bangkit lalu masuk ke dalam kamar mandi tak lupa ia membawa handuk masuk.

Gerimicik air terdengar, suara nyanyian yang sangat merdu pun terdengar juga. Gadis itu mandi sambil bersenandung pelan, menikmati mandinya pagi ini.

15 menit mandi, gadis tersebut keluar kamar mandi menggunakan handuk. Lalu ia membuka lemari pakaian dan memakai pakaian yang akan digunakan kuliah hari ini.

Setelah dirasa selesai, barulah ia membuka tirai jendela. Tidak mungkin, saat ia belum mandi sudah membuka tirai tersebut. Bagaimana jika nanti ada yang mengintip pas ia hanya memakai handuk saja? Sering kali, ia melihat orang berlalu-lalang lewat jendela kamarnya. Jadi lebih baik, ia membuka tirai jendela saat sudah selesai memakai baju.

Gadis tersebut yaitu Erina, si gadis yang memiliki paras yang cantik. Erina keluar kamar lalu menuju dapur memasak sarapan paginya.

Pagi hari ini, ia akan memasak nasi goreng dengan telur ceplok. Beberapa menit memasak, sarapan Erina telah siap. Gadis tersebut membawanya ke meja makan lalu memakannya dengan khidmat.

6 menit sarapan, Erina telah selesai. Ia bangkit dari duduknya lalu mencuci bekas piring yang ia gunakan. Lalu menaruh kembali piring ke tempatnya.

Erina telah siap, ia keluar rumah tak lupa mengunci rumah. Lalu menuju halte bus, baru saja ia sampai di halte. Bus telah datang, ia langsung saja masuk dan seperti biasa ia mendekatkan handphone miliknya pada tiang dekat pintu masuk bus guna membayar bus. Bus pun jalan menuju tempat pemberhentian selanjutnya.

Erina melihat banyak kendaraan berlalu lalang, ingin rasanya ia memiliki kendaraan sendiri juga dari hasil kerja kerasnya selama ini. Tetapi sepertinya Tuhan belum ingin memberikannya, ia masih harus mengumpulkan uang lebih lama lagi.

5 menit di jalan, bus telah sampai. Erina pun turun di halte, lalu bus meninggalkan halte. Erina menyebrang ke arah gedung kampusnya, ia telah masuk area kampus.

Kali ini ia melewati jalan cepat agar sampai di jurusannya, hari ini ia tidak ingin menjadi pusat perhatian orang lain. Hari ini ia ingin menyendiri saja, seperti tidak ingin bertemu orang lain.

•••

Fakultas Ekonomi, merupakan fakultas Erina dan Delvisa. Saat ini, Erina berjalan sendiri tanpa Delvisa di sampingnya. Gadis itu berada di kantin fakultas, Erina sendiri sedang tidak ingin makan dengan alasan masih kenyang.

Entah kenapa, ia berjalan-jalan di area fakultas. Seakan ada sesuatu yang menarik perhatiannya, tapi ia tidak mendapatkan hal tersebut.

Sampai ketika, kedua kaki milik Erina berhenti. Kedua kakinya sangat kaku untuk berjalan sekarang. "Kenapa dia di sini."

Dunia Berbeda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang