Hai, hai aku kembali lagi. Kali ini aku kembali dengan bawa Extra Part cerita ini. Semoga suka, ya dengan isinya.
Have fun bacanya 😇
•••
Angin di pagi hari, berhembus sesuai iramanya. Awan yang sedikit mendung namun, tidak turun hujan. Sangat pas bagi orang-orang yang sedang patah hati, ditinggal pacar, dan lain sebagainya.
Sangat pas jika ditemani dengan lagu galau yang menyentuh hati, rasanya tambah patah hati.
Seorang pria yang masih terbilang muda, tapi sudah bisa sukses dan dikenal masyarakat banyak. Pria yang memiliki wajah tampan yang mampu memikat hati para gadis maupun wanita di luar sana.
Banyak yang mau bersanding dengan pria tersebut, tetapi tidak ada yang berhasil menarik perhatian pria itu. Hanya satu gadis yang sampai saat ini masih mengisi lurung hatinya, tidak ada yang bisa menggantikan.
Pria yang sudah memasuki usia kepala 2, di umur 26 tahun ia sudah berhasil mendirikan sebuah perusahaan dan mempekerjakan ratusan karyawan dan beberapa tukang pembersih. Dan saat ini ia sudah berumur 27 tahun.
Perusahaan yang cukup menarik perhatian media dan masyarakat, yang bergerak di bidang pemasaran dan industri. Perusahaan yang memiliki aturan-aturan yang cukup ketat namun, memiliki gaji yang di atas 2 juta perbulan. Bagaimana tidak, semua orang pasti mau banget bekerja di perusahaan tersebut?
Di ruangan CEO, terdapat seorang pria yang sedang duduk di kursi kebesarannya. Dengan tangan yang menari-nari di atas keyboard. Walau ia pemilik perusahaan, ia tetap bekerja agar karyawannya bisa mencontoh dirinya untuk tidak bermasalan.
Tok ... tok ... tok ...
"Masuk." Masuk seorang pria yang memiliki umur dibawah CEO-nya, 26 tahun. Ia memiliki nama Zaki Saputra, yang sudah memiliki pacar seorang pembuat kue.
"Ini, Pak. Laporan yang anda minta tadi." Zaki menyodorkan sebuah map biru pada atasannya.
Atasan Zaki pun mengambilnya lalu membaca dengan sangat super teliti. Ia tidak ingin ada kesalahan sedikit pun, apalagi sebuah laporan perusahaan.
"Kerja bagus. Jadwal saya selanjutnya?" tanya atasan Zaki.
"Jadwal Bapak, pukul 2 siang ada meeting dengan klien dari singapore di restoran yang sudah dipesan, Pak," ucap Zaki.
Pria yang berstatus atasan Zaki menganggukkan kepala mengerti. Tiba-tiba saja ia terlintas akan sesuatu, ia pun melihat pada Zaki. "Bagaimana keadaan Erlina?"
"Keadaan nona Erlina, masih sama, Pak. Belum ada kemajuan sama sekali," balas Zaki.
Pria tersebut menghela napas panjang, ia hanya bisa pasrah sampai saat ini. Erlina, gadis yang berhasil masuk ke dalam hatinya, belum sadar juga. Entah mau sampai kapan gadis itu akan tidur. Sepertinya gadis itu sedang mimpi yang sangat indah.
Sementara Zaki merasa sedikit kasihan pada atasannya. Ia tahu, atasannya itu sedang galau karena perempuan yang ia suka belum bangun. Atasannya tiap hari menanyakan pertanyaan yang sama, dan ia hanya bisa menjawab yang sama pula, karena pada kenyataannya memang seperti itu. Tidak mungkin, ia berbohong dan berakhir ia diberi hukuman oleh atasannya.
Zaki berstatus sebagai sekretaris pribadi dari pria tersebut. Di mana ada pria itu, di situlah ada Zaki. Kecuali jika urusan pribadi, Zaki tidak ada.
Pria tersebut mengayunkan tangannya pada Zaki menyuruh untuk keluar dari ruangannya. Zaki pun yang mengerti, ia langsung pamit keluar.
Setelah Zaki keluar, pria tersebut menyenderkan punggung belakangnya pada sandaran kursi dan mengadahkan kepalanya menatap langit-langit ruangannya.
Ia melamun, dan sedang berpikir. Pikirannya selalu saja dipenuhi oleh Erlina. Padahal masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Berbeda (END)
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Erina Hanasta, seorang perempuan cantik, bertubuh mungil yang cocok dipeluk. Erina dianugerahi kecantikan yang sangat cantik. Banyak yang iri dengannya, tapi ia tidak bisa melakukan apa pun. Ingin menghindar? Ia sudah bebera...