16

1.4K 78 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Tiga mahasiswi berjalan dengan anggunnya melewati koridor yang cukup ramai. Banyak mata yang menatap mereka dengan tatapan memuja dan iri. Kecantikan mereka tak tertandingi walau masih ada lebih cantik dari mereka.

Mereka dikenal dengan julukan primadona kampus. Banyak yang ingin mengajak mereka jalan tapi sebelum itu, mereka mundur terlebih dahulu. Karena mereka dekat dengan beberapa mahasiswa yang dikenal bringas ketika melawan.

Salah satu dari mereka merupakan pacar dari mahasiswa tersebut. Bicara saja langsung dibuat babak belur apalagi diajak jalan mungkin sudah masuk rumah sakit atau bahkan kembali ke pangkuan Tuhan.

Lili Clarissa Zanuari, seorang mahasiswi jurusan Manajemen semester 5. Lili memiliki rambut melewati pundak sedikit, memiliki hidung mancung, memiliki wajah yang sangat cantik.

Cherly Fiza Poetri, seorang mahasiswi jurusan Manajemen semester 5. Cherly satu kelas dengan Lili, dan merupakan sahabat Lili. Cherly tidak jauh beda dengan Cherly, cantik.

Claudia Isabella, seorang mahasiswi jurusan Manajemen semester 5. Satu kelas juga dengan Cherly dan Lili. Claudia ini terkadang lola. Claudia juga tidak jauh beda dengan kedua temannya.

Mereka bertiga berjalan mencari seseorang. Walau jalan mereka terlihat anggun, tapi ketahuilah mereka atau lebih tepatnya Lili menyimpan amarah yang siap meledak kapan saja.

"Itu, Li." Ketiganya langsung menuju seseorang yang sedari tadi dicari.

"Lo yang namanya Erina?" Erina mengangguk pelan dengan pandangan bingung.

"Ikut gue." Lili berjalan paling depan. Sedangkan Erina berjalan di samping Claudia, ia tidak tahu akan ke mana sekarang dan ia juga tidka mengenal mereka bertiga ini.

Lili berhenti di tempat sangat sepi. Tidak ada mahasiswi, mahasiwa, dosen, maupun penjaga yang lewat.

"Ada apa, ya?" tanya Erina.

Lili tidak menjawab, melainkan ia menarik lengan Erina dengan kasar lalu membenturkannya ke dinding. "Aww."

"Lo tau kesalahan lo apa?" Erina menggelengkan kepala. Kepalanya sakit akibat benturan tersebut. Ia berharap semoga saja kepalanya tidak mengalami cedera serius.

"Gue kasih tau kesalahan lo apa. Lo berani natap pacar gue, jalang!" Wajah Erina terlihat bingung. Pacar? Siapa pacar perempuan di depannya ini? Apakah Axton pacarnya? Banyak sekali pertanyaan di dalam otak Erina.

"Siapa pacar lo? Gue gak natap pacar lo." Lili mengapit kedua pipi Erina dengan keras.

"Lo gak usah pura-pura gak tau! Kemarin lo natap cowok gue." Lili melepaskan tangannya dari kedua pipi Erina.

Plak

Lili menampar pipi kiri Erina sehingga menimbulkan kemerahan dan tercetak sebuah tangan. Tamparan Lili tidak main-main.

Dunia Berbeda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang