•••
Brum
Brum
Brum
Suara motor kawasaki berwarna merah membelah jalan raya Jakarta. Pikiran pemilik motor berkelana entah ke mana, tapi kedua mata masih fokus pada jalanan.
Pikirannya menuju pada suatu masalah yang sekarang terjadi, bukan itu bukan masalahnya. Tapi ia memiliki niat untuk memperbaiki semuanya dan kembali pada semulanya.
Dia Andrian, ia mengendarai motor kawasaki merahnya menuju markas Escorpiòn. Entah bagaimana caranya agar masalah itu cepat selesai, sejujurnya ia tidak menyukai suasana yang terjadi sekarang. Seperti canggung satu sama lain.
Motor kawasaki Andrian baru saja terparkir dengan mulus di depan markas Escorpiòn. Ia tidak langsung turun, melainkan ia menatap arah markas. Ia menghela napas berat, entah apa yang akan ia dapatkan ketika melangkahkan kaki masuk ke dalam markas.
Satu yang bisa ia pastikan adalah ia dapat bogeman dari Axton. Apakah ia harus jujur pada pria itu atau tetap menyembunyikannya? Tapi jika ia tidak jujur sekarang, maka ia harus siap dapat bogeman lebih dari Axton.
Andrian mengacak rambutnya, ia sudah dibuat pusing dengan ini semua masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Baru kali ini, ia tidak bisa berpikir untuk mencari jalan keluar.
"Bang." Tubuh Andrian menegang mendapatkan tepukan di pundaknya.
Andrian menoleh ke samping. "Gue kira siapa."
"Ngapain begong di sini, Bang? Gak masuk emang?"
"Ini baru mau masuk," jawab Andrian.
Orang yang menepuk pundak Andrian, salah satu anggota Escorpiòn. "Oke deh, Bang. Jangan begong terus, Bang."
Alis Andrian terangkat. "Kenapa emang?"
Anggota Escorpiòn tersebut sedikit mendekat ke arah Andrian. "Kata orang dulu, pamali begong apalagi sore begini, Bang. Katanya hati-hati kemasukan setan."
"Gue duluan, Bang." Anggota tersebut menepuk kembali pundak Andrian.
Andrian? Ia bergedik ngeri mendengar perkataan salah satu anggota Escorpiòn. "Setan? Emang masih ada jaman sekarang? Ngada-ngada emang dia."
Baru saja Andrian berkata seperti itu, bulu kuduk Andrian terasa naik semua. Ia menggosok kedua lengannya, ia melihat ke samping kiri, kanan, dan belakang. Tidak ada siapa pun, tapi kenapa ia merasa ada seseorang di dekatnya.
"Ini kenapa hawanya gak enak banget sih. Ada yang ngerjain gue, ya." Andrian kembali mengecek tapi tidak ada siapa pun selain dirinya di depan markas Escorpiòn.
Bulu kuduk Andrian tetap naik. Ia tiba-tiba teringat dengan perkataan anggota Escorpiòn tadi. Ia langsung turun dari motor dan berjalan masuk ke dalam markas dengan teeburu-buru. Seketika imagenya hilang jika harus berhadapan dengan hal yang berbau mistis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Berbeda (END)
أدب المراهقين[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Erina Hanasta, seorang perempuan cantik, bertubuh mungil yang cocok dipeluk. Erina dianugerahi kecantikan yang sangat cantik. Banyak yang iri dengannya, tapi ia tidak bisa melakukan apa pun. Ingin menghindar? Ia sudah bebera...