15

1.5K 70 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Seorang gadis berbaring di atas kasur yang lumayan empuk walau tidak seumpuk kasur lain. Gadis itu merentangkan kedua tangan di sisi kasur dan kedua kakinya menggantung di pinggir kasur.

Dia Erina Hanasta, gadis itu tengah menatap langit-langit kamar. Sedari tadi pikirannya terus saja mengarah pada satu nama yang tidak bisa ia lupakan.

"Axton Dion Franklin."

Sejak Axton memaksa Erina menjadi miliknya, hidup Erina tidak seperti biasa lagi. Erina merasa hidupnya sekarang berada di sebuah lingkaran hitam.

Axton, laki-laki itu terus saja datang ke fakultasnya setiap hari. Padahal Erina, sudah melarang laki-laki itu untuk datang. Satu sifat laki-laki itu yang Erina tau selain dingin, dan mau keinginannya tercapai yaitu keras kepala.

Entah sudah berapa kali, Axton mendatangi rumah, fakultas, tempat kerjanya. Axton selalu saja ingin berangkat bersama dengan Erina, tapi gadis itu menolak dengan halus. Gadis itu tidak ingin hati Axton terluka.

Hubungan Erina dan Axton sudah berjalan selama 1 bulan lebih. Hubungan tanpa didasari cinta, hanya hubungan didasari paksaan Axton.

Axton lah yang mendominasi hubungan tersebut. Axton lah yang memegang kendali Erina. Axton, laki-laki pemaksa nama yang Erina berikan.

Erina tidak bisa lepas dari genggaman Axton. Pria itu selalu mengancam dirinya jika kabur maka mamanya akan terluka atau bahkan mati.

Gadis itu menghembuskan napas beratnya. Ia lelah memikirkan hubungannya dengan Axton. Walau Axton tidak pernah main tangan padanya.

"Lebih baik gue tidur sekarang." Erina membenarkan posisi tidurnya. Ia menarik selimut sampai dada dan mulai menutup kedua matanya.

•••

Erina baru saja selesai melakukan ritual mandinya. Ia membuka lemari kayu tersebut, kedua mata indah meneliti baju yang akan dipakai untuk hari kuliah.

Pandangan Erina jatuh pada sebuah kaos seperti hoodie berwarna putih yang bertuliskan living together. Erina memadukannya dengan celana jeans berwarna biru.

Setelah siap, Erina keluar kamar guna untuk dirinya sarapan pagi. Kali ini sarapannya cukup enak yaitu ayam kecap, sayur kangkung, dan nasi putih.

Ia baru saja dapat gajinya beberapa hari lalu, dan ia juga telah belanja bulanan. Erina sarapan dalam diam, selalu dirinya makan sendirian tanpa siapa pun. Ia harus terpisah dengan sang mama karena pekerjaan mamanya menyuruh stay 24 jam di tempat kerjanya. Sang mama jadi seorang maid di sebuah rumah mewah.

Erina telah selesai sarapan, ia mencuci piring dan gelas. Setelah itu, ia mengambil sebuah tupperware. Ia mengambil nasi, ayam kecap, dan sayur kangkung dimasukkan ke dalam tupperware.

Dunia Berbeda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang