17

1.3K 73 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Markas Escorpiòn menjadi tempat perkumpulan Axton dan teman-temannya malam ini. Di tempat yang bisa dikatakan ruang tengah, menjadi sasaran Axton.

Ruangan tersebut sudah tidak bersih seperti saat mereka datang. Ruangan yang sudah berserakan sampah kaleng, plastik, dan lain sebagainya. Tentunya itu kelakuan dari Aaron dan Gavin.

Kapal pecah. Kata untuk ruangan tersebut. Axton sendiri sebagai ketua hanya membiarkannya saja asalkan nanti dibersihkan seperti semula.

Axton sedari tadi hanya diam saja. Ia tidak ingin membuka suara. Suaranya terlalu mahal untuk keluar, pikir Axton.

Gavin sendiri kesal melihat Axton hanya diam saja. Padahal dari tadi ia dan Aaron melontarkan berbagai candaan, terkadang juga Andrian dan Ansell menimpali mereka berdua.

"Lo kenapa diam aja, Ax? Sariawan lo?" Axton hanya menatap datar pada Gavin. Ia malas mengeluarkan suara yang hanya menjawab pertanyaan tidak berbobot menurutnya dari Gavin.

"Teman lo sariawan nih. Beliin obat sana."

Plak

"Sakit, bego! Lo kenapa mukul kepala gue sih. Nanti kalau gue gak pintar lagi, lo mau tanggung jawab? Gak akan." Gavin mengelus kepalanya bagian belakang yang kena pukul oleh Aaron.

"Emang lo pintar? Lo aja suka nyontek sama Axton atau gak Andrian pas dosen kasih ulangan," papar Aaron.

"Lagian pertanyaan lo gak ada yang bagus gitu? Udah tau Axton gimana, masih aja lo tanya gitu," lanjut Aaron.

"Ya kali aja, Axton mau jawab pertanyaan gue," balas Gavin.

Aaron menggelengkan kepala. Heran sendiri dengan kelakuan Gavin.

"Axton." Axton menatap Ansell dengan menaikkan alisnya.

"Ada balapan sekarang? Lo mau ikut?" tanya Ansell.

"Hadiah?" Gavin menatap tidak percaya pada Axton. Pertanyaannya tadi tidak dijawab Axton, sekarang pertanyaan Ansell dijawab. Teman pilih kasih, pikir Gavin.

"Giliran Ansell yang tanya, lo jawab. Tadi aja pertanyaan gue, gak lo jawab." Gavin misuh-misuh sendiri, ia kesal pada Axton.

"Pertanyaan lo gak berbobot bego! Sedangkan pertanyaan Ansell berbobot  jelas dijawab," timpal Aaron.

Axton tidak menanggapi kedua temannya itu. Selalu saja mereka berdua ribut hal yang sepele. Dan selalu dirinya yang menjadi pembicaraan mereka berdua.

"Uang tunai 10 juta," jawab Ansell.

Mata Gavin langsung melotot dan menepuk pundak Axton pelan. "Ikut, Ax. Lumayan 10 juta tuh."

Aaron menggelengkan kepala dan menghela napas. "Habis sudah lo, Gav. Lo bangunin singa yang tidur."

Dunia Berbeda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang