19

1.2K 72 5
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Pagi yang sangat cerah untuk beraktivitas. Seorang laki-laki baru saja keluar dari kamar mandi tanpa menggunakan atasan hanya handuk menutupi bagian pinggang sampai bawah, dia Axton.

Axton menuju walk in closet dan mengambil baju santai warna abu-abu dengan celana panjang warna hitam. Lalu, ia menuju ranjang empuk dan duduk.

Baru saja ia duduk benda persegi panjang bergetar di atas nakas coklat. Axton mengambil benda tersebut, tertera panggilan masuk. Ia menggeser tombol hijau dan mendekatkan ke daun telinganya.

"Hmm."

"Lo jadi gak?"

"Otw."

Panggilan tersebut terputus oleh Axton. Ia berdiri lalu mengambil laptop yang berada di meja. Ia memasukkan ke dalam tas laptop dan mengambil handphone. Setelah itu barulah Axton keluar kamar.

Hari ini ia akan ke rumah Ansell untuk mengerjakan tugas. Ia turun ke bawah dan ketemu sang mama.

"Ma, aku keluar."

"Mau ke mana?"

"Ke rumah Ansell, kerja tugas."

"Hati-hati kamu."

"Aku pergi dulu, Ma." Axton mengecup kedua pipi sang mama.

Lalu ia keluar rumah dan menaiki motornya. Ia menyalakan mesin dan melajukan motornya menuju rumah Ansell.

•••

Di sebuah rumah dengan halaman luas terdapat beberapa motor kawasaki berbeda warna. Di dalam rumah terdengar sangat ramai terutama di ruang tengah.

Beberapa laki-laki tampan tentunya sedang saling melemparkan candaan maupun perkacapan serius.

Dari arah dapur datang beberapa maid dengan nampan di tangan, ia mendekat ke arah beberapa laki-laki itu. "Permisi, Den. Ini cemilan dan minumnya."

"Makasih, Bi."

"Saya permisi, Den." Beberapa maid tadi kembali ke dapur dan mengerjakan pekerjaan masing-masing.

Mereka adalah Axton dan kawan-kawan. Mereka sibuk dengan laptop di depan mereka masing-masing.

Saat ini mereka semua kerja tugas dari dosen. Di meja dan di karpet bulu sudah berserakan beberapa buku dan kertas.

Dari arah tangga terdengar suara tepakan kaki yang turun. Atensi mereka semua mengarah ke pemilik tepakan kaki tersebut.

Terlihat seorang gadis lewat di depan mereka dengan membawa sebuah kantong plastik yang berisi sampah. "Mau ke mana, Na?"

"Ke luar, buang sampah." Gadis itu keluar rumah.

Sementara di dalam, mereka semua menatap bingung. Kenapa bisa ada gadis itu di rumah Ansell dan terlihat santai sekali seperti rumah sendiri.

Dunia Berbeda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang