35 - Dosa Yang Menganggu

62 9 0
                                    

.

.

.

Begitu lagi—mengacuhkan, mengabaikan, bersikap sosoknya tak ada.

Bagaimana Amelia bisa tahan dengan sikap Math yang kembali dingin seperti ini. Apakah pria ini sadar jika sikapnya sangat menyakitinya?

Yah.. bisa dibilang ini salahnya juga karena ia membiarkan Math berlaku semena-mena padanya dan atas persetujuannya juga kisah perselingkuhan Math dan dirinya harus berakhir saat pria itu kembali ke Jakarta—atau bahasa yang lebih perih adalah saat pria itu kembali ke pelukan istrinya.

Walaupun Amelia tahu bahwa Math menganggap hubungan mereka 'just having fun' tak ada hubungan spesial dan ada kontrak tak tertulis bahwa mereka tak boleh menuntut lebih atau mempertanyakan status hubungan ini.

Memang Amelia-lah pihak perempuan yang sangat dirugikan, tapi toh ia membiarkannya karena ia menyukai pria beristri itu—dirinya yang salah dan Math mampu memanfaatkannya dengan baik.

Tante Ester memang berpihak padanya tapi itu tidak mempengaruhi banyak, karena Math pria yang keras kepala dan punya prinsip kuat, dari dulu saja ia membangkang terhadap keluarganya jadi kenapa dia harus menuruti Mami-nya.

Awalnya dia cukup senang kala Gani mengetahui perselingkuhan mereka, itu artinya mereka akan ribut besar dan Gani mengabaikan dan menyiksa pria itu dengan kesalahannya sendiri. Amelia senang bagai mencium aroma perpisahan yang kian menguat dan sialnya ternyata dia mendengar bahwa Math sudah berbaikan dengan Gani—kabar itu didengar dengan menguping pembicaraan anak-anak band.

Math berencana meluluhkan sikap dingin istrinya dengan merayakan wedding anniversary yang romantis, bahkan dia sempat meminta Ria—adiknya Ello, untuk mengantarnya membeli kalung sebagai hadiah.

Siapa yang tak panas dan iri hati mendengar obrolan mereka seperti itu

Pria yang dikaguminya datang ke studio, hari ini jadwal mereka adalah brieving untuk mengisi acara musik yang akan diadakan nanti sore di sebuah stasiun TV.

"Cerah amat, Bro..." seloroh David mengerdikkan kepalanya melihat Math datang dengan wajah berseri-seri

"Yoi.. bini gue ngga ngambek lagi—sukses semalem acaranya" sambatnya sambil nyengir lebar

Math menatap Amelia yang berdiri di samping meja rias, pria itu menyapanya riang—seolah tak ada apa-apa "Hai Mel" sapanya, sapaan pertama semenjak Math tak pernah mengajaknya bicara—boro-boro bicara, menyapapun tidak.

"H—Hai.." balas Amelia canggung, Math tersenyum dia lantas memilih untuk mengobrol serius dengan Ello.

Amelia berharap ia dapat akrab lagi dengan Math seperti sebelum kejadian saat tour tanpa ada rasa canggung seperti ini.

.

.

.

"Gani sayang, kamu liat TV ya.. aku perform di acara musik di TV Lemonade sore ini, itu acara live" ucap Math di ponsel kala menelpon Gani

"Kalau keburu yah, aku lagi kejaksaan tinggi sama Pak Reynold"

"Yah.. masa kamu ngga nonton"

"Ya masa nonton TV pas lagi meeting sama Jaksa—aku ntar nonton kalau ada yang rekamin"

"Oke deh.. aku suruh asisten buat ngerekamin buat kamu"

"Goodluck, Math.. semoga lancar"

"Thanks, honey"

.

BENANG MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang