47 - Orang Dari Masa Lalu

69 11 1
                                    


.

.

Ibu Mayang, Gani dan Ghazi telah duluan pergi ke Solo guna mempersiapkan acara pernikahan mereka. Saat ini Fatih masih berada di Jakarta dan berencana menyusul mereka minggu depan. Dia harus menyelesaikan pekerjaannya dulu sebelum mengambil cuti selama tiga minggu untuk acara pernikahan dan berbulan madu.

"Pak Fatih, ada tamu katanya kenalannya Pak Fatih" security mendatangi ruang kerja Fatih.

Semenjak persiapan pernikahannya selalu saja ada kerabat dan kenalan yang datang bertamu ke rumah keluarga Ardiwangsa, biasanya Mayang-lah yang menerima tamu-tamu tersebut tapi karena Mayang sudah tidak berada di Jakarta maka Fatih-lah yang menerima walaupun hanya mengabari bahwa Mayang sudah pergi ke Solo.

Fatih mengangguk pada security, "Suruh tunggu saja di ruang tamu kantor"

"Baik Pak" angguk security tersebut

Fatih kemudian menuju ruang tamu dan dilihatnya tamu itu adalah seorang wanita yang sedang membelakanginya, dia tengah melihat-lihat maket prototype project Fatih.

"Selamat sore?" sapa Fatih,

Perempuan itu membalikkan badan dan tersenyum lebar "Mas Fatih" balasnya

"Loh, Saski?" kerung Fatih, sudah sekian lama dia tak bertemu dengan Saskia Hardiputri—putri dari keluarga Sastromihardjo, salah satu kerabat jauh keluarganya dari pihak Mayang.

"Kenapa Mas Fatih kaget?"

"Dikirain kamu masih tinggal di Jerman"

Saski tersenyum, memperlihatkan lesung pipitnya yang indah di pipinya, dia termasuk perempuan yang cantik manis "Aku datang kesini ketika Romo dan Ibu mengabari bahwa Mas Fatih akan menikah"

Fatih mengangguk lalu mempersilahkan Saski duduk di seberang sofanya, perempuan itu kemudian duduk dengan anggun, ada rasa rindu di tatapan matanya kala melihat pria ini.

"Kamu apa kabar?"

"Baik, Mas. Cuma sedikit patah hati"

"Kenapa?"

"Mas Fatih akhirnya menikah dengan kembaran Indira. Aku tak menyangka jika Indira mempunyai saudari kembar"

"Iya. Aku juga mengetahuinya baru-baru ini tapi ini semua terjadi karena kehendak Allah. Pertemuanku dengan Gani itupun tak disengaja"

"Karena Mas Fatih tidak bisa melupakan Indira?"

"Dia sudah tenang di alam sana, Saski. Gani memang saudari kembar Indira tapi mereka dua orang yang berbeda dan aku mencintai Gani sebagaimana dulu aku mencintai Indira"

"Itulah sebabnya Mas Fatih mengejarnya walau dia istri orang?"

"Saski, aku tak suka kamu membahas itu. Dan darimana kamu tahu semua itu? Bukankah kamu tinggal di Jerman?"

"Mas Fatih, gossip yang beredar mengenai hubungan Mas Fatih dan calon istri Mas banyak beredar di lingkup keluarga kita. Aku dengan mudah mendapatkan informasi itu tanpa aku bersusah payah mencarinya"

"Memang ghibah seolah menjadi budaya, padahal sangat berat akibatnya" geleng Fatih

"Awalnya aku merelakan Mas Fatih yang memilih Indira—aku memberikan ruang untuk Mas Fatih agar sedikit demi sedikit melupakan Indira. Ternyata aku salah, Mas Fatih malah menemukan Ganitra. Aku kalah bersaing dengan kenangan Mas Fatih. Itulah kenapa aku merasa patah hati"

"Saski, aku menghormati perasaanmu padaku tapi kita ternyata tak berjodoh—"

"Melihat Mas Fatih sekarang, aku jadi teringat masa indah kita dulu saat sama-sama kuliah. Itu momen terbaik dalam hidupku"

BENANG MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang