Hati yang Egois

6 1 0
                                    

Terima kasih yang sudah meluangkan waktu untuk membaca, kawan!

Klik ikon bintang sebagai bentuk dukungan kalian kepada sang penulis. Saya ucapkan terima kasih. Enjoy!

-Han Shinwa


Kejadian itu segera diketahui oleh Chung Mui yang langsung pergi beranjak menuju tempat adiknya itu, Rong Mui. Untuk membawanya pergi bersama menemui cucunya yang terkena sebuah masalah di sekolahnya, perkelahian antar siswa. Ternyata apa yang telah menjadi dugaan Rong Mui sudah terjadi, dan itu menjadi sebuah masalah bagi orang-orang di sekitar Chen Leung.

"Terlewat batas sudah sekarang ini, Chung. Tidak ada yang bisa dilakukan kembali untuk membawanya pulang seperti ini. Aku sengaja melepasnya karena begitu besarnya cahaya dalam diri seorang bocah, tapi dia tidak menyadari betapa gelapnya pula bayangan yang tercipta dari cahaya yang ia pancarkan." Ujar Rong Mui.

"Apa maksudnya?" Chung Mui terlihat tidak bisa memahami perkataan Rong Mui.

"Kasarnya menyatakan bahwa Chen Leung tidak seharusnya dilahirkan, Chung Mui." Pernyataan yang diutarakan oleh Rong Mui sungguh membuat Chung Mui terkejut, "Bukan tanpa alasan, di semesta yang begitu besar ini, Chen Leung bisa saja terlahir sebagai orang lain yang mungkin memiliki nasib jauh lebih baik. Namun, dia terlahir dari sesuatu yang dipenuhi kekurangan, bahkan ada sebuah perasaan yang mengatakan dia akan segera mengalami gejolak perubahan terbesar dari hidupnya, tapi aku tidak bisa melihatnya dengan jelas." Pungkas Rong Mui.

Kemampuan Rong Mui terhadap lintasan waktu alam semesta tidaklah boleh diragukan, karena dia telah hidup lebih dari 5 dekade untuk menyempurnakan kehidupannya perihal dunia yang rapuh. Tentu alasan ini membuat Chung Mui tidak bisa menangkal kata-kata yang diucapkan oleh adiknya itu.

"Hatinya terlalu besar dengan keegoisannya yang begitu tinggi, hal ini berkesinambungan dalam kehidupannya selalu, sampai-sampai dia tidak lagi mampu memahaminya. Sudah sering terjadi, dan kebanyakan berakhir tidak sempurna. Mereka semua menyerah sebelum akhir dari hidupnya." Ujar Rong Mui.

Dalam ruang kepala sekolah, Chen Leung dihadapkan kembali dengan Master Rong yang menatapnya penuh kekecewaan. Seharusnya tidak seperti ini, bukan ini tujuan dari Chen Leung mempelajari ilmu darinya.

"Lihatlah apa yang telah kamu sebabkan kepada sekitarmu, Nak. Mereka terluka, bukankah itu merupakan sebuah kejahatan yang perlu dipertanggung jawabkan?" Chen Leung mengangguk terhadap pertanyaan Master Rong.

Melihat ke arah Chow Mo Fai, Guan Ching, dan Ka-fai yang mendapati luka menjadikan Chen Leung merasa bersalah, apa yang dikatakan oleh Master Rong benar bahwa ini semua harus dipertanggung jawabkan oleh dirinya. "Ya, kami akan mempertanggung jawabkan ini semua, Paman di sana. Tenang saja, kami bukan pecundang seperti yang dikatakan oleh Ho Po-wing," ujar Ka-fai.

Master Rong tersenyum kecil, "Kamu memiliki keberanian bocah."

"Tentu saja, jika orang tuaku dihina seperti Chen Leung, mungkin aku juga melakukan hal yang sama untuk membelanya. Itu bukanlah sebuah penghinaan bagi kami, karena sejatinya kami telah membela sesuatu yang telah direndahkan, Paman." Balas Ka-fai. Sejujurnya, keberanian Ka-fai dalam hal ini patut diberi apresiasi, apa yang dikatakannya itu benar. "Jangan salahkan Chen Leung, ini bukan sepenuhnya salah dia. Kami juga turut bertanggung jawab." Sambungnya.

Kepala sekolah, Chung Mui, dan Master Rong terdiam mendengar perkataan dari seorang Ka-fai. Termasuk kawan-kawannya yang sungguh tercengang.


Petang hari setelah membawa pulang Chen Lili, Chen Mo segera beranjak pergi kembali ke rumah sakit untuk menemani Irene yang diputuskan untuk rawat inap di sana. Dengan klaim asuransi yang sudah dilakukan oleh Chen Mo, esok hari menjadi hari pemeriksaan lebih lanjut mengenai keadaan Irene. Tentu mengetahui itu Chen Mo tidaklah bisa melepaskan pikirannya dari istrinya yang terjatuh sakit begitu parah, yang hanya bisa dilakukannya hanya berdoa agar mendapatkan hal yang terbaik.

Silent MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang