Part 9 melawan

81.9K 1.2K 4
                                    

Berkat Regan mabuk semalam, fallen akhirnya bisa mendapatkan kunci ruang kerja Regan.

Fallen masuk dan menemukan beberapa foto-foto Regan dan Laura yang tersimpan dalam sebuah kotak.

Disana regan terlihat sangat bahagia, tersenyum lebar seakan tidak memiliki beban apapun.

Dan di ruangan itu juga fallen menemulan fakta lain, bahwa Laura memang seorang pelacur, sebuah Hp yang akhirnya bisa menyala setelah laura menancapkan kabel carger selama 10 menit.

Dia sedikit kaget ketika membuka hp itu, wajah laura dan Regan terpampang jelas sebagai walpaper. Fallen bisa melihat galeri dan pesan whatshap keduanya.

Kini Fallen bisa mengerti mengapa Regan sangat membenci wanita itu. Ketika fallen kembali ke sofa, regan sedang tertidur.

###

Keesokan hari, regan terbangun, dia tertidur di sofa, bagian lehernya terasa sakit karena posisi tidurnya yang tidak pas.

Saat melihat jam dia sadar sudah telat untuk pergi kekantor, regan mengelilingi rumah kemudian bertanya kepada pelayan dimana Fallen.

"Nyonya fallen sudah berangkat bekerja pak"

Regan segera bersiap, dia tidak pernah mengira bahwa fallen akan pergi ke kantor tanpa membangunkannya.

Tapi dia sedikit merasa tenang, karena semua orang di kantor sudah mendengar kabar pernikahan merka yang artinya semua pegawai tidak akan berani untuk mendekati fallen.

Sementara di sisi lain fallen yang tiba di kantor langsung mendapat perlakuan berbeda dari semua orang. Mereka yang biasanya berbicara dengan fallen seketika menjaga sikap dan berhati-hati seakan takut berbuat salah, bahkan orang yang biasanya selalu mengganggu fallen menjauh dan berpura-pura tidak melihat saat berpapasan.

Saat fallen lewat beberapa orang saling berbisik, ada yang senang ada juga yang menghinanya sebagai seorang wanita penggoda.

Fallen hanya merasa semakin kesepian, dia melihat zein sedang memfotocopy lampiran laporan keuangan.

"Zein aku.." mencoba menjelaskan.

"Aku tau kalian sudah menikah sebelum semua orang tau"

"Benarkah?"

"Pak regan memberitahuku"

"Apa? Apa dia mengganggumu?"

Zein menggeleng sambil tersenyum "dia hanya memperingatkanku"

"Untuk?"

"Menjaga jarak denganmu"

"Maafkan aku"

"Untuk apa minta maaf, itu bukan salahmu"

"Aku tidak akan menganggumu kalau begitu, aku takut dia akan memberimu cukup banyak tekanan"

"Aku tidak berniat untuk menuruti perintahnya" dengan santai "karena itu tidak berhubungan dengan pekerjaan, tidak ada aturan bahwa sesama karyawan tidak boleh saling mengobrol bukan? Apalagi harus saling menjauh"

"Tapi dia akan memberimu masalah"

"Aku adalah karyawan yang baik, dia tidak akan berani memecatku bergitu saja"

"Iya juga.. sekali lagi maafkan aku atas perlakuannya"

"Karna kamu menyebut suamimu dengan kalimat dia, artinya hubungan kalian tidak semulus itu, aku hanya menebak"

Fallen hanya tersenyum, dia tidak bisa berbohong.

"Bisa bantu aku menyalin ini?" Zein mencoba mencairkan suasana.

"Tentu.."

Mereka bekerja seperti biasa, sementara Regan yang sudah tiba diruangannya, tak henti-hentinya melihat kearah CCTV yang dia pantau melalui ponsel sejak menyetir.

Dia bisa melihat fallen dan Zein berbincang dan tertawa namun tidak bisa mendengar percakapan keduanya, jarak mereka yang terlalu dekat membuat regan marah.

Dia segera memanggil istrinya untuk datang keruangan melalui sekretaris.

Tak butuh waktu lama Fallen datang, dia bisa dengan jelas melihat suaminya tengah marah.

"Apa lagi yang membuatmu marah"

"Aku memintamu untuk menjaga jarak"

"Dengan siapa?"

"Laki-laki itu"

"Zein?"

"Aku bahkan sudah mengingatkannya, haruskah aku memecatnya?"

"Kamu gila?"

Bad CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang