part 52 tidak berhak

29.6K 784 23
                                    

Malam tahun baru ini sangat special bagi clara, ditemani oleh ayah dan juga ibunya.

Regan sedang sibuk menyalakan Arang, sementara fallen dan shinta menyiapkan bumbu bakar.

"Dokter Ricky?"

Shinta langsung menutup mulut "nona aku lupa, 1 minggu lalu aku mengundangnya untuk ikut merayakan tahun baru disini?"

"Kenapa baru bilang sekarang?"

"Lupa sumpah"

Fallen mendesah kesal "bagaimana ini?"

Shinta menggeleng, fallen langsung menghampiri ricky.

"Apa aku mengganggu?"

"Tentu tidak, kamu memang diundang untuk datang" ucap shinta bagaimanapun itu adalah kesalahannya.

Regan langsung melirik ke asal suara, dimana dia bisa melihat dokter itu datang sembari membawa beberapa cemilan.

"Ini untuk cemilan ringan"

Shinta langsung menerimanya "padahal dokter gak usah repot"

"Panggil ricky aja, ini bukan dirumah sakit"

Shinta senang dengan sikap ramah dr ricky.

"Kalau begitu apa yang harus aku bantu"

"Tidak perlu, kamu duduk saja semua sudah siap"

Saat melihat ke arah pembakaran, ricky baru sadar bahwa ada laki-laki lain yang belum dia kenal.

Clara akhirnya bisa bergabung setelah menyelesaikan tugas sekolah, dia cukup terkejut melihat selain regan, fallen juga mengundang Dr Ricky.

"Clara, apa kabar" sapa ricky dengan tersenyum.

Clara menghampiri ricky "baik paman"

Fallen bangun dari posisi duduk ketika regan datang untuk mengambil ikan yang akan di bakar.

"oh iya ricky aku belum mengenalkannya denganmu, ini regan, ayahnya clara"

Regan menyodorkan tangan "regan"

"Ricky" menyambut baik tangan regan.

Fallen terus menyenggol shinta, untuk mencari solusi mencairkan suasana.

"Aku akan membantu" ricky membantu regan membawakan ikan dan daging ayam yang sudah di tusuk.

Keduanya terlihat mahir, regan lebih banyak diam.

"Aku.. berniat menikahi fallen dalam waktu dekat" ucap ricky sebagai kalimat pembuka yang sangat berani.

Regan mengangguk "semoga berhasil" dengan ekspresi datar.

"Tentu, aku sudah sangat menyayangi clara seperti anakku sendiri"

"Syukurlah"

"Apa kamu bisa membantuku.. agar fallen.."

"Maaf, aku tidak bisa membantumu, berusahalah"

Disisi lain shinta mulai khawatir dengan percakapan keduanya.

"Kira-kira apa yang mereka bicarakan?"

Fallen menggeleng, clara hanya bisa melihat. Dia sangat menyayangi ayahnya, tapi dr ricky juga adalah orang yang baik.

"Makanan siap" ricky meletakkan ikan yang sudah makan di sebuah piring.

Mereka kemudian berkumpul, semua sibuk makan, dan mengobrol, regan hanya menjadi pendengar yang baik.

"Hahahaha itu sangat menggelikan" fallen tertawa lepas mendengarkan ricky menceritakan pengalamannya dengan seorang pasien.

Tawa itu terlihat indah, tulus dan penuh dengan kehangatan, tapi hati regan terasa semakin dingin, seperti angin malam yang terus berhembus kencang.

Regan berfikir bahwa mungkin malam ini dia sengaja diundang untuk melihat betapa bahagianya fallen selama ini. Seolah itu adalah sebuah penegasan bahwa dia harus segera menyerah, bahwa tidak ada lagi temlat untuknyandi keluarga ini.

Sepasang tangan kecil hangat menyentuk tangan regan.

"Cobalah ayah, ini sungguh enak"

Beruntung regan memiliki clara, senyuman tulus terlihat di wajah regan seilah mengobati kesepian yang melandanya selama ini.

Langit mulai semakin terang, semua orang kelelahan tertidur di ruang tamu, beberapa di kursi dan sebagian lagi di karpet.

Regan dan ricky yang bangun lebih dulu segera merapikan peralatan yang ada di halaman rumah.

Saat sedang berjalan dengan membawa beberapa nampan, kaki ricky tidak sengaja menginjak keju yang belum di parut kemudian terjatuh, menimbulkan suara kencang.

Regan segera berlari mendekati ricky yang terjatuh "hati-hati"

Baru saja berniat mengulurkan tangan, tiba-tiba fallen datang dan mendorong mundur regan yang sedang memegang ember berisi air, hingga membentur mobil fallen yang terparkir.

"Apa yang coba kamu lakukan?" Dengan sangat lantang mengira regan telah dengan sengaja memukul ricky hingga jatuh, ditambah suara  alarm mobil yang berbunyi kencang akibat benturan kuat.

"Aku..."

"Kamu seperti preman" dengan tatapan sangat marah.

Regan tidak bisa mengatakan apapun, sementara pakaian regan hampir basah  kuyup, air di ember tumpah saat regan mencoba menahan dirinya agar tidak terjatuh saat fallen mendorongnya.

"aku mengerti" regan mengangguk, tidak tau lagi bagaimana cara bersikap, fallen hanya akan semakin marah jika regan memberikan alasan.

Ricky segera menenangkan Fallen "ini salah faham, dia tidak melakukan hal buruk, aku terjatuh karena menginjak sesuatu"

Fallen melihat ke lantai, dia juga tidak melihat bekas pukulan di wajah ricky kemudian tersadar bahwa dia salah faham.

Fallen langsung menatap regan "maaf"

"Tidak masalah" mencoba tersenyum.

"Aku salah faham"

"Aku tau, wajar, kalau begitu aku akan memindahkan ini dan segera pulang, aku mendapat telfon penting"

"Bajumu basah" ucap fallen

"Aku akan menggantinya di rumah.. tenang saja" masih tetap tersenyum.

Regan pergi begitu saja, sebenarnya yang dilakukan Fallen cukup untuk mempermalukan regan di depan semua orang.



Bad CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang