part 38 hina

34.2K 722 45
                                    

Tidak perlu dijelaskan apa yang terjadi malam itu, fallen di habisi tanpa ampun layaknya barang tak berharga.

Regan melecehkannya, menelanjanginya kemudian menyentuhnya dengan sangat kasar, fallen merasa jauh lebih rendah dari seorang wanita panggilan.

Hari ini saat membuka mata, jam sudah menunjukkan jam 11 siang.

Tenggorokan Fallen terasa sangat kering, tubuhnya tak bertenaga, dia melihat darah di sprei, namun tidak bisa memastikan amggota tubuh mana yang terluka, walau begitu fallen memaksa bangun walau hanya mampu sekedar duduk.

Tangan fallen mencoba meraih pakaiannya yang  ada tidak jauh darinya, perlahan dengan tenaga yang tersisa fallen memasang pakaiannya kembali.

Fallen mencoba berteriak memanggil shinta, namun tidak ada suara yang keluar, dia mencoba mengambil hp yang ada di atas meja, namun dia terjatuh di lantai.

Mata fallen hanya bisa melihat langit-langit kamar secara samar.

Dan untungnya tak lama shinta datang setelah mendengar suara tubuh fallen yang terjatuh dari kasur.

Jangan ditanya, bagaimana perasaan shinta melihat kondisi Fallen.

"Nona..." sangat khawatir langsung memeluk fallen.

Shinta segera menelfon ambulance menuju rumah, membawa fallen yang sudah tidak sadarkan diri.

Di rumah sakit dokter berusaha cukup keras, operasi harus di lakukan, shinta mencoba menelfon regan namun gagal.

Dengan sangat khawatir shinta hanya bisa menunggu sambil berdoa, dia bahkan membayar biaya perawatan dengan tabungan pribadinya.

Dan beruntung, operasi berjalan lancar, shinta pulang untuk mengambil apapun yang perlu dia bawa, dia sudah mulai curiga melihat regan tidak muncul bisa saja regan yang menganiaya istrinya sendiri.

Namun shinta tidak bisa melaporkan itu begitu saja, terlebih fallen masih selamat dia bisa mendengarkan langsung pernyataan fallen saat sadar. shinta juga tidak punya waktu untuk mengurus itu, dia harus tetap ada disisi fallen. Entah mengapa, selama ini dia sudah sering bekerja dengan bos yang berbeda, namun hanya fallen yang berbeda, shinta begitu menyayangi fallen seperti saudaranya sendiri.

Bahkan hingga 2 hari berlalu, saat pulang shinta mengecek kotak surat, dan menemukan sebuah surat yang ditujukan untuk fallen.

Ingin memastikan isinya, takut bahwa itu dokument penting yang harus di serahkan, shinta membukanya.

Shinta tidak mengira bahwa itu adalah surat pengajuan perceraian, bagaimana regan bisa sekejam itu, bahkan enggan menemui fallen langsung dan malah mengirimkannya lewat POS.

Shinra berniat mendatangi regan di kantor, namun sebelum itu dia lebih dulu ke rumah sakit.

Kabar baik datang, dia melihat fallen telah membuka mata dan menggerakkan tangan.

"Nona? Kamu sadar?? Kamu mengenaliku?"

Awalnya shinta tersenyum bahagia, namun perlahan senyum di bibir shinta menghilang, ada yang aneh dari mata fallen. Shinta segera berlari memanggil dokter.

Dokter menyatakan bahwa mata kiri fallen buta permanen, akibat pukulan yang mengenai syaraf.

Fallen tidak memberikan respon apapun atas ucapan dokter tentang kabar buruk itu.

Bad CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang