Setelah mengecek beberapa cabang rumah makan, jam 7 malam sebelum pulang ke rumah fallen mampir di sebuah rumah yang berlokasi hanya 500m dari cabang terakhir yang fallen datangi.
"Kamu pulanglah lebih dulu" pada shinta.
"Nona mau menemui Dr. Ricki? Kerumah barunya?"
Fallen hanya tersenyum sebagai sebuah jawaban.
"Baiklah kalau begitu aku pulang duluan pastikan dia mengantarmu kembali nanti"
Fallen tidak datang dengan tangan kosong, dia membawa sebuah cake coklat berukuran sedang.
Tok tok
Ricky keluar "akhirnya kamu datang juga"
"Maaf aku terlambat"
"Teman temanku sudah pulang, kamu tidak akan langsung pergi bukan?"
"Tentu tidak"
Ricky mempersilahkan masuk fallen, rumah baru itu cukup luas, desain yang unik dan memiliki halaman belakang.
Semua barang tersusun rapi dengan rak rak gantung yang terpasang sesuai dengan konsep.
"Duduklah disini, kamu mau apa? Jus? Teh"
"Tidak perlu, aku sudah minum, ini untukmu" memberikan cake
"Wahh terimakasih banyak"
"Aku sengaja memilih yang coklat, karena kamu menyukainya"
Ricky tersenyum, tebakan fallen salah, ricky menyukai vanila dan keju dibandingkan coklat, tapi dia tetap senang karena fallen membelikan itu untuknya.
"Kamu sangat cantik malam ini"
"Jadi biasanya aku jelek?"
"Tidak, tapi aku melihat seakan dari hari kehari kecantikanmu semakin berkembang dari waktu kewaktu"
"Kamu pintar berbicara"
Ricky menggeleng "sepertinya aku dimabuk cinta"
Fallen tersenyum "sayang sekali aku sudah sering mendengar kalimat seperti itu"
"Waawww sayang sekali, incaranku ternyata juga incaran banyak orang"
"Selamat berjuang"
"Aku selalu berjuang, sejauh ini, selama 7 tahun"
Mendengar angka yang terucap membuat fallen sadar bahwa itu kurun waktu yang sangat lama.
"7tahun?"
Ricky mengangguk "iya, 7 tahun, kita sudah saling mengenal 7 tahun"
Tak terasa sudah selama itu, ricky memegang tangan fallen. "Aku.. sungguh menyukaimu.."
Mata keduanya bertemu, salah satu tangan ricky memegang bahu fallen, mendekatkan wajahnya, hingga hanya berjarak beberapa cm.
Saat hampir saja menyentuh, fallen langsung memalingkan wajahnya ke arah kiri, artinya sebuah penolakan.
"Maafkan aku, maaf atas ketidak sopananku"
Fallen berdiri "aku.. harus segera pulang, clara menungguku"
Ricky meraih tangan fallen "aku, sungguh meminta maaf"
"Aku tidak marah, sungguh.. tenanglah"
"Kalau begitu biarkan aku mengantarmu"
Fallen setuju, ricky mengantarnya pulang, tidak ada percakapan penting diantara keduanya. Ricky mengajak fallen mengobrol dan fallen menjawab seperlunya.
Fallen dipenuhi oleh fikiran-fikiran lain yang terus menumpuk.
"Terimakasih sudah mengantarku"
"Tentu, besok malam.. apakah kamu ada waktu?"
"Aku akan mengabarinya di wa"
"Oke baiklah, kamu bisa menghubungiku"
Ricky kembali masuk ke dalam mobil dan pulang.
Saat fallen tiba di rumah clara sudah tertidur, dia diberitahu bahwa saat shinta pulang clara sudah tertidur di kamarnya.
Fallen kembali teringat kejadian tadi, bagaimana dia refleks menjauh, padahal ricky sangat baik, mengapa fallen kesulitan untuk menata hatinya. Jika mereka menikah dia harus siap untuk lebih dari itu.
####
Sore harinya terdengar suara mobil dan motor cukup kencang, fallen dan shinta segera membuka jendela atas untuk melihat ada apa diluar sana.
Ada sekitar 10 mobil dan 20 motor dengan lambang perusahaan dan dihias dengan balon beserta bunga berhenti di depan halaman rumah mereka.
Clara tersenyum, dia menemukan ayahnya tegah berdiri diatas mobil terbuka dan melambaikan tangan kearahnya.
"Fallen mantan istriku, keluarlah" dengan menggunakan pengeras suara.
Mata fallen melotot melihat regan disana.
"Aku datang untuk meminta maaf, lihatlah, aku membeli semua bunga ini untukmu, aku bersalah, tapi bisakah kamu memberiku sekali lagi kesempatan? Kesempatan untuk menjadi ayah yang baik untuk clara dan suami yang baik untukmu" dengan suara lantang.
Fallen mendengar bahwa secara tidak langsung regan ingin menjadi suaminya.
Fallen turun ke lantai satu, dia keluar dari rumah, regan segera turun dari mobil, membawa buket bunga.
"Bunga ini untukmu" memberikannya pada fallen.
"Apa yang kamu lakukan"
"Membuat keributan" sambil tersenyum lebar.
"Dan siapa mereka semua"
"Karyawan di kantor"
"Ini hari minggu, seharusnya kamu tidak mempekerjakan mereka"
Regan mengambil sebuah cincin dari dalam sakunya "karena itu, supaya mereka bisa pulang lebih awal dan menikmati akhir pekan dengan tenang, bagaimana jika kamu menerima cincin pemberianku" dengan sangat percaya diri, regan belum melihat fallen menggunakan cincin dari ricky.
"Siapa bilang aku mau menjadi istrimu, dan kenapa kamu bisa menjadi sepercaya diri ini"
"Aku tidak percaya diri, aku sebenarnya sangat frustasi, stress, dan kesal karena itu, apapun kulakukan, masa bodoh kamu menarimaku atau tidak, kamu marah atau tidak atau bahkan apakah kamu sudah menerima lamaran pria itu.. aku sungguh frustasi.. yang penting aku ingin berusaha lebih lagi dan lagi untuk mendapatkanmu, aku berjanji akan menerima semua perlakuanmu, kamu boleh memukulku, memerintahku atau apapun, asalkan kamu memaafkanku dan bersedia membina rumah tangga lagi denganku"
"Bagaimana jika aku menolak"
"Maka aku akan melakukannya lagi besok, keributan ini"
Fallen tersenyum, cara regan kali ini sedikit unik namun fallen cukup takjub.
"Nona bos, terimalah, kami akan menjamin bahwa pak regan tidak akan pernah menyakiti Nona bos lagi" ucap salah satu karyawan.
"Jika dia berani melakukannya lagi, kami akan berdiri di paling depan untuk membalasnya" dengan sangat kompak.
Regan tersenyum, memang dia sudah memberitahu karyawan2nya tentang kekejaman yang sudah dia lakukan, hal itu yang membuat karyawannya dengan semangat ingin membantu regan.
"Jika aku menolak, sungguh kamu akan melakukannya lagi besok?"
Regan mengangguk dengan cepat "lebih ribut, lebih meriah dengan anggota lebih banyak"
"Kalau begitu aku tidak punya pilihan lain, dengan terpaksa menerimamu demi menjaga perdamaian dunia pertetanggaan"
Regan langsung meraih tangan fallen melingkarkan cincin itu di jari manis fallen diikuti oleh sorakan para karyawan regan yang sangat antusias dan ikut bahagia atas keberhasilan regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad CEO (21+)
RomanceRegard: "Wanita itu membuatku bergairah, dia membuatku marah, dia juga membuatku terobsesi, dia juga membuatku sedih dan dia juga membuatku tak ingin melepaskannya, mengurungnya bersamaku" Fallen: "Dia menyakitiku dan mengobatiku" CERITA DEWASA BANY...