part 15

65.7K 1.2K 18
                                    

Jam pulang kerja telah tiba, dia segera datang ke ruangan kerja istrinya.

Pegawai lain di ruangan itu kaget, dan langsung merapikan meja mereka, karena tau bahwa CEO mereka sangat mementingkan kerapian.

Fallen yang sibuk mencetak file di depan mesin cetak melihat gerak gerik aneh yang dilakukan para pegawai lain.

Saat dia berbalik dia melihat regan, tak ingin membuat semua orang merasa tidak nyaman, fallen segera mengambil kertas yang sudah di cetak dan segera bersiap untuk pulang.

"Kamu hampir melupakannya" zein memberikan hp fallen yang sebelumnya ada di atas mesin cetak.

"Oh iya, hampir lupa"

Belum sempat tangan reina meraih hpnya, regan sudah lebih dulu mengambilnya dari zein.

"Aku akan membawakan tasmu" ucap regan sambil membawa tas Fallen yang ada diatas meja.

Saat tiba di mobil, regan tidak mengatakan apapun, itu membuat fallen berasumsi bahwa mungkin saja Regan marah. Namun dia juga tidak merasa telah melakukan sebuah kesalahan.

Saat tiba dirumah, tepatnya jam 6 malam regan meminta pelayannya untuk menyiapkan makanan, regan lebih dulu mandi dan menunggu di meja makan.

Saat fallen sudah turun dari lantai atas dan duduk, regan segera meminta semua pelayan untuk meninggalkan mereka berdua.

"Kalian beristirahatlah lebih awal"

Sebuah perintah yang tidak bisa ditolak atau dipertanyakan, semua mengangguk dan pergi ke tempat dimana mereka ber istirahat.

"Duduklah tepat disebelahku" kepada fallen yang duduk dengan jarak 2 kursi darinya.

Regan berdiri membuka kulkas mengambil 2 botol minuman alkohol, menuangnya ke dalam gelas.

"Aku tidak meminum minumal ber alkohol" menolak saat regan menyodorkannya.

"Baiklah aku akan minum sendiri"

"Kamu marah?"

"Mengapa laki-laki itu tetap dekat denganmu, bahkan saat semua orang menjaga jarak karena merasa takut"

"Zein? Aku memintanya untuk memperlakukanku seperti biasa"

"Kenapa, kamu memintanya"

"Dia adalah ketua tim, aku juga ingin nyaman dalam pekerjaanku"

"Kamu nyaman saat bersamanya?"

"Bukan itu maksudku"

Regan hanya mendengus kesal, dia menahan untuk tidak melakukan apapun kali ini.

"Kalau begitu, beritahu aku, mengapa kamu tidak menyukainya"

"Karena dia menyukaimu"

"Itu tidak benar"

"Aku sudah memastikan itu"

Fallen terdiam, dia tidak mengira bahwa zein sungguh menaruh hati padanya.

"Lalu kenapa, biarkan saja, dia tau aku istrimu, dia tidak akan berani melakukan apapun"

"Biarkan? Kamu ingin aku membiarkannya? Siapa tau kalian mungkin sudah menjalin hubungan dibelakangku"

"Aku tidak akan pernah melakukan hal itu, aku tau dimana tempatku"

"Bagaimana jika dia tetap bersedia? Walaupun sudah tau bahwa kamu istriku"

"Regan, mengapa kamu seperti ini? Berhentilah memikirkan sesuatu yang tidak terjadi, apa kamu tidak lelah, berperang dengan fikiran negatifmu sendiri"

Regan meneguk minuman keras itu dengan cepat.

"Aku lelah" ucapnya "sungguh aku lelah, aku pernah mempercayainya 100% lalu apa yang kudapatkan? Penghiatan, aku di bodohi diremehkan, lalu bagaimana aku bisa tenang? Fikiran bahwa itu akan terulang lagi-lagi terus bermunculan"

Regan menghabiskan satu botol penuh, tatapannya mulai tidak fokus, fallen segera menghentikan regan yang berniat membuka botol terakhir.

"Berhenti, kamu sudah mabuk"

"Kamu.. tidak bahagia denganku bukan?"

Fallen tidak bisa menjawab, dia tidak bisa berbohong, bagaimana dia bisa bahagia dengan laki-laki yang terus menyakitinya.

"Kamu tidak menjawab, dia (laura) berkata bahwa dia tidak mencintaiku karena itu dia tidak pernah merasa bahagia bersamaku, dia bertahan, mempermainkan perasaanku hanya demi beberapa lembar uang"

"Ku bilang jangan samakan aku dengan dia, aku tidak akan pernah melakukan hal itu"

"Kenapa kamu begitu yakin, bagaimana jika kamu bertemu dengan seseorang yang kamu cintai"

"Tidak akan, walaupun aku bertemu dengan seseorang yang kucintai, aku akan menyerah untuknya, karena aku sadar aku adalah istrimu, aku milikmu, aku tau tempatku"

"Kalau begitu kayani aku sebagai suamimu, tidurlah denganku, berikan tubuhmu tanpa aku memaksamu.. bisakah?"







Bad CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang