part 53 bersabar

27.5K 737 8
                                    

Regan, tengah bersama clara, fallen membiarkan regan bertemu clara seminggu 2 kali. Antara hari sabtu dan juga minggu. Hal itu dia lakukan setelah melihat kegigihan regan.

Seperti hari ini, regan mengajak clara untuk bertemu dengan ayah dan ibunya setelah membawa clara ke kantor.

"Perusahaan besar itu milik ayah?"

"Mm tidak, itu adalah milik kakek clara, ayah hanya bekerja"

"Ayah yang mengelola perusahaan itu?"

"Tentu, di bantu oleh karyawan"

"Wah ayah hebat"

"Tentu saja" membanggakan diri.

"Lalu berapa gaji ayah?"

"Gaji?"

"Clara harus memastikan apakah ayah bisa dikatakan mampu  menafkahiku nanti" berbicara layaknya orang dewasa.

Regan tertawa lepas "tenang saja, ayah sangat mampu"

"Syukurlah.."

"Sebentar lagi kita tiba"

Ibu regan sudah tidak sabar untuk bertemu dengan cucunya, saat terdengar suara mobil. Ibu regan segera berlari keluar.

"Ya ampun, cantiknya cucu nenek"

"Selamat pagi nek, selamat pagi kakek" menunduk sopan.

Ayah regan sebenarnya sangat senang, tapi masih berusaha menjaga image, memiliki 2 orang anak laki-laki yang nakal membuat ayah regan lelah, setelah melihat cucu perempuannya rasanya beban selama ini ditanggung sang ayah sirna.

Ibu regan langsung membawa clara masuk, meminta pelayan mengeluarkan semua makanan yang pada akhirnya memenuhi seluruh meja.

"Makanlah, kamu bisa memilih apapun yang kamu mau"

Clara bingung yang mana yang harus dia makan.

Saat melihat pelayan memberikan sebuah kopi sebagai minuman sang kakek clara segera berkomentar.

"Kakek, jangan terlalu banyak minum kopi, tidak baik untuk kesehatan kakek"

Regan kaget, dia takut sang ayah akan marah pada clara karena berkomentar tentang minuman favoritnya.

"Hahahaha ternyata sangat menyenangkan memiliki seorang cucu perempuan, sudah lama tidak ada yang memperdulikan kakek, bahkan kedua putra kakek tidak pernah perduli dengan kesehatan kakek"

Ayah regan malah tertawa senang, sungguh diluar dugaan.

Ayah regan memberikode regan, namun regan tidak mengerti, sang ayah segera bangkit dari kursinya, menarik regan untuk pindah.

"Cucuku kalau kamu menginginkan sesuatu, katakan, kakek akan memberikan apapun"

Regan seperti tersingkirkan, disamping kiri clara ada ibu regan dan ayah regan di sebelah kanannya.

Clara di bawa keruang kerja ayah regan yang berisi jejeran buku-buku dengan berbagai bahasa.

Rupanya clara sudah bisa membaca dan menguasai bahasa inggris dengan fasih, itu sangat menakjubkan. Clara menyukai buku-buku cerita berbahasa inggris, hobi yang sama dengan ayah regan yang ternyata suka membaca novel.

"Kakek apakah aku boleh meminjam salah satu buku milik kakek?"

"Jangankan satu, kakek akan mengirimkan semuanya ke rumah clara"

Regan melihat arah jam, dia harus membawa pulang clara sebelum jam 7 malam.

"Maaf ma, calara harus segera pulang"

Walaupun masih tidak ingin terpisah mau tidak mau mereka harus mengikuti aturan dari fallen, agar diizinkan untuk kembali bertemu.

"Regan, ayah ingin lebih sering bertemu dengan cucu kakek, bukan hanya seminggu sekali, kalau bisa setiap hari"

"Bagaimana mungkin ayah"

"Kalau begitu Cari cara, kalau begitu menikahlah lagi dengan fallen"

"Dia tidak mungkin bersedia"

"Makanya, mengapa kamu begitu bodoh dan malah memukuli...... hh" kesal hampir lupa bahwa ada clara disana. "Pokoknya bagaimanapun bersikap baiklah"

Ayah fallen sudah mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi dari yudha. Bahwa fallen sama dekali tidak bersalah.

Regan bergegas, dia terlambat, namun dia juga tidak boleh mengebut, takut membahayakan clara.

"Ayah bisa berhenti dulu buat beli minum? Clara haus"

Regan berhenti di sebuah minimarket untuk membeli beberapa minuman.

Pada akhirnya mereka tiba jam 8:15 karena jalanan sangat macet dikarenakan malam minggu, dan rumah keluarga regan cukup jauh.

Mereka tiba, fallen segera berlari keluar tepak saat regan keluar dari mobil.

Plakkkk!

"Maaaa... clara yang salah clara yang minta berhenti"

Fallen menampar regan tepat di hadapan clara.

"Clara masuk rumah" ucap fallen dengan tegas.

Regan mengangguk, memberi kode pada clara untuk menuruti ucapan mamanya.

Saat clara pergi regan segera meminta maaf.

"Maaf, ini salahku, seharusnya aku membawanya pulang tepat waktu"

"Aku menelfonmu berulang kali, bahkan juga menelfon clara tapi tidak ada satupun yang mengangkat telfonku, kamu tau?? Aku sangat takut, takut sesuatu terjadi pada kalian" sambil meneteskan air mata.

"Maafkan aku, aku mengheningkan suara hp karena terganggu dengan telfon dari kantor, dan hp clara kehabisan batre, maaf ini salahku, maafkan aku" ucap regan.

"Kamu melanggar janji, kamu setuju untuk membawanya pulang tepat sebelum jam 7 malam, aku tidak akan mengizinkanmu membawanya keluar lagi" dan langsung menutup pintu rumah.

Di malam hari fallen mendengar suara tangisan clara.

Fallen kelepasan bagaimana bisa dia menampar regan tepat dihadapan anaknya.

"Nona, kali ini aku tidak sependapat denganmu, clara dan regan tiba dalam keadaan baik-baik saja, aku tau mungkin kamu kesal dan khawatir tapi menampar regan di depan clara itu cukup keterlaluan"

Fallen mendesah pelan dia melihat telapak tangannya yang masih terasa sakit, seharusnya pipi regan jauh lebih sakit.

"Aku tau aku salah"

"Kamu sungguh akan melarang regan bertemu clara"

"Kalimat itu terucap karena aku sangat marah, aku tidak bersungguh-sungguh"

"Lalu bagaimana jika regan tidak mau datang besok?"

"Aku juga tidak tau" sambil mengusap wajahnya.

Bad CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang