part 11 tatapan

97.9K 1.5K 20
                                    

Regan segera melepas ikatan di pergelangan tangan Fallen.

"Bangunlah"

Fallen membuka mata sebentar kemudian kembali menutup mata. Regan bingung, jika dia membawa Fallen ke rumah sakit, maka dokter disana akan curiga bahwa fallen mungkin saja mengalami KDRT.

Dan dia tidak memiliki satupun teman dokter, kecuali Reny mantannya.

Dengan terpaksa Regan menghubungi Reny, gadis itu segera datang.

Sementara regan mendapat telfon penting dari seorang klien VIP, dia pergi sebentar.

Sebenarnya Reny sangat syok melihat keadaan wanita yang ada di hadapannya. Namun dia harus tetap focus mengesampingkan banyak pertanyaan yang ada di fikirannya.

Tak lama Regan kembali masuk ke dalam kamar.

"Dia tidak kritis bukan?"

"Itu yang kamu harapkan?"

"Bukan begitu"

"Sebenarnya apa yang kamu lakukan pada istrimu? Kamu sudah tidak waras?"

"Aku sedang tidak ingin berdebat"

"Lain kali jangan menghubungiku untuk mengobatinya, karena jika aku tau kamu mengulangi perbuatan ini, aku sendiri yang akan melaporkanmu ke polisi"

"Aku tidak punya siapapun lagi, aku juga tidak bisa membawanya ke rumah sakit"

"Kalau begitu pakai otakmu sebelum bertindak"

Regan diam dan hanya mendengarkan omelan Reny. Mereka pernah menjalin hubungan saat SMA.

Regan mengantar reny pulang sekaligus membeli obat yang di butuhkan.

Saat kembali kerumah, Fallen masih tertidur, efek obat yang disuntikkan oleh Reny sebelumnya.

Regan memindahkan sebuah kursi ke samoing kasur, kemudian duduk menunggu dengan sedikit khawatir tanpa sadar regan tertidur setelah begadang semalaman.

Ketika dia terbangun langit sudah terang, dan istrinya sudah tidak ada.

Regan segera mencarinya, dia melihat fallen tengah sibuk memasak bersama dua Art.

"Apa yang kamu lakukan"

Fallen tidak menjawab dan terus memasak.

"Bagaimana kalian bisa membuat nyonya kalian memasak? Aku akan memecat kalian semua"

Mereka sontak kaget dan langsung memohon.

Fallen segera melepas celemek yang dia gunakan "apa maksudmu memecat mereka?"

"Mereka membiarkan nyonya rumah memasak"

"Nyonya?"

"Kamu istriku, nyonya rumah, dan mereka harus menghormatimu dan tau batasan"

Plakkkk!

Reny langsung menampar pipi Regan. Regan kaget, tidak pernah menduga akan mendapat sebuah tamparan.

"Apa yang kau lakukan?" dengan nada tinggi.

Para Art segera pergi memberi ruang agar terhindar dari masalah lain.

"Sakit???"

Wajah regan memerah, tidak bisa menyembunyikan amarah.

"Sakit? Marah? Harga dirimu terluka? Itu yang kurasakan, kamu memukul, mendorong, menarik dan melemparku sesuka hatimu, aku layaknya sebuah barang yang tidak berharga. Aku.. tidak akan lagi membiarkanmu memperlakukanku seperti itu"

"Jadi kamu akan menolak? Dan membiarkan adikmu ma..."

Plakkk!!

Tamparan kedua mendarat, menghentikan kalimat yang akan terucap.

"Jangan mengancamku dengan adikku, itu sangat tidak gentle.."

"Kamu sudah gila"

"Kamu yang gila, kamu melihatku sebagai orang yang sudah mati. Persetan dengan wanita itu, aku orang berbeda"

"Apa yang berbeda, kamu sama saja"

"Aku bukan pelacur, aku tidak pernah menjadi pelacur, aku berpendidikan, aku punya keahlian, aku punya prestasi, aku memiliki pekerjaan layak, dan aku... tidak pernah menjadi penghianat dalam hidupku, bahkan dengan sikapmu yang seperti ini, aku tidak pernah sedikitpun melirik pria lain" dengan air mata yang terus mengalir.

Bibir Regan tertutup rapat, dia tidak memiliki apapun untuk dikatakan, wanita yang ada di hadapannya berhasil membuatnya bungkam untuk pertama kalinya.

Saat fallen akan pergi, regan mencoba untuk menahannya.

"Jangan pernah menyentuhku, jika kamu masih melihatku sebagai wanita itu".



Bad CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang