Fallen masuk ke dalam sebuah taxi, dia pergi untuk menjemput clara seorang diri, karena hari ini sinta sedang ada acara dengan teman temannya.
"Pak tunggu sebentar ya" ucap falen yang kemudian keluar untuk menjemput anaknya.
"Mama" teriak clara, fallen melihat anaknya berlari dan langsung memeluknya.
"Sepertinya putriku sedang bahagia hari ini"
Clara memperlihatkan hasil gambarnya "aku mendapat nilai paling tinggi dalam menggambar hari ini"
"Wah hebatnya anakku, sebagai hadiah clara boleh minta 1 permintaan buat mama"
"Apapun?"
"Tentu saja"
"Yeyyy"
"Mau minta apa?"
"Nanti saja ma, clara mau mikir dulu"
Sangat menggemaskan, fallen segera memegang tagan clara memvawanya masuk ke dalam taxi yang sudah menunggu.
"Tolong kembali ke rumah tadi ya pak"
"Baik non"
Sepanjang perjalanan fallen terus menatap putrinya yang terus berbicara tanpa henti.
Clara kemudian menutup mulutnya "maaf clara banyak berbicara, mama jadi harus liatin clara terus"
"Nggak paapa sayang, clara bisa terus bercerita"
Fallen baru sadar saat melihat jalanan, mereka berada di jalur yang salah.
"Pak ini bukan jalan arah rumah"
Namun sang sopir tetap tidak berada di jalur yang benar, fallen melihat ke arah kaca mobil untuk melihat wajah sang sopir , namun dia tidak dapat melihat dengan jelas karena sopir itu menggunakan masker.
Beberapa saat kemudian fallrn menjadi syok ketika sopir itu melepas maskernya, dia melihat wajah ayahnya.
Fallen langsung memeluk clara
"diamlah jika ingin anakmu selamat"
Fallen tidak mengerti, karena kaca menampilkan wajah seseorang dari arah cermin sehingga tidak bisa membaca gerakan bibirnya, yang pasti itu adalah sebuah ancaman.
Mobil terkunci dan mustahil untuk berteriak, tidak ada yang bisa dilakukan selain diam.
Sang ayah membawa mereka ke sebuah rumah kosong, dia juga menyandra clara, menggendongnya, membuat fallen tidak bisa pergi kemanapun.
"Mama" clara ketakutan.
"Tidak apa-apa nak kita akan baik-baik saja, ada mama bersamamu"
Dengan mata berkaca-kaca clara mengangguk.
"Duduklah di kursi sana"
Fallen menuruti perintah sang ayah, kemudian kedua tangan fallen di ikat disebuah kursi, hal itu juga berlaku untuk clara. Beruntung clara menurut untuk tetap diam, walaupun terlihat sangat ketakutan bahkan sesegukan karena menangis.
"Tenanglah cucuku, kakek tidak berniat untuk melukaimu atau juga ibumu"
"Apa yang kamu inginkan, jika kamu menginginkanku kamu bisa melepas putriku"
Sang ayah mendekat memegang dagu fallen "tidak benar, tidak mungkin aku menyakitimu anakku yang manis, aku berniat untuk membalas perbuatan laki laki kurang ajar itu, Lihatlah tempat ini, aku dikurung di tempat ini selama bertahun tahun. Dia sungguh keterlaluan, tidak bisa diampuni"
"Regan?"
"Benar, mantan suamimu, dia mengurungku seakan aku adalah pria jahat, padahal dia tidak ada bedanya dengaku hahahaha" tertawa.
"Lalu apa gunanya mengurungku, dia tidak akan datang untukku"
"Kita lihat saja, apakah dia akan datang atau tidak"
Setelah itu terdengar suara mobil datang.
"Dengarkan? Apa kubilang, lelaki itu pasti datang untukmu, kamu harus diam atau anakmu dalam bahaya"
Tepat saat regan datang, sang ayah sudah berada di antara posisi fallen dan clara, dia memegang 1 buah pisau besar dan sebuah pisau kecil.
Saat regan tiba dia segera menghentikan langkahnya melihat situasi yang tidak menguntungkan.
"Masuklah, tutup pintu itu dan bersujut jika ingin aku menyalamatkan sepasang ibu dan anak yang cantik ini"
Regan menuruti apa yang di perintahkan.
"Sekarang aku akan memberikanmu sebuah pilihan"
Regan bersujut "katakan apa yang kamu inginkan"
"Transferkan semua uang di rekeningmu ke rekeningku"
"Aku akan melakukannya" tanpa berfikir.
Sang ayah melirik ke arah fallen "Fallen anakku, aku akan membuatmu memilih, nyawa pria ini atau putrimu"
"Bagaimana mungkin"
"Kamu harus memilih kamu tidak bisa menyelamatkan keduanya, segera jawab sebelum anakmu terluka"
Fallen dipaksa untuk memilih, dia menatap wajah regan yang sangat pucat sesaat.
"Tentu saja, aku memilih anakku"
"Hahahaha sesuai dugaanku" ucap sang ayah. "Kemudian untukmu regan, pilihlah antara nyawamu atau anak ini, jika kamu memilih nyawamu aku akan membebaskan anak ini, dan sebaliknya"
Fallen tidak setuju, dia yakin regan akan menyelamatkan dirinya sendiri "Bagaimana mungkin.. dia tidak akan.."
"Nyawanya" regan mematahkan kalimat fallen. "Ambil saja nyawaku"
"Hahaha ini sangat menarik, sudahlah hentikan akting burukmu regan... Kalau begitu fallen, aku akan melepas ikatanmu"
Sang ayah melepas ikatan fallen, namun segera menarik clara terus berada di dekatnya sementara pisau tajam berada tepat di leher clara.
"Ambil pisau itu" melemparkan salah satu pisaunya ke arah Fallen.
"Bunuh regan dengan tanganmu"
"Apa?"
"Jika tidak aku akan menggorok leher anakmu, pilihan ditanganmu"
Dengan tangan gemetar fallen memegang pisau itu.
"Regan kamu juga masih punya kesempatan untuk menyelamatkan diri, cukup mudah untuk merebut pisau itu dari tangan Fallen bukan, nyawamu ada ditanganmu sendiri" ungkap ayah fallen.
Inti dari semuanya adalah balas dendam, dan membuktikan bahwa semua laki-laki sama seperti sang ayah. Jika regan memilih membunuh istri dan anaknya dia akan dipenuhi rasa bersalah dan hidup sebagai pembunuh, namun jika fallen berhasil membunuh regan itu juga keputusan baik karena balas dendam sang ayah tetap berhasil.
Regan yang masih berada di posisi berlutut segera menengadahkan wajahnya dan menatap fallen.
Fallen bisa melihat bagaimana mantan suaminya memiliki banyak perubahan, regan terlihat jauh lebih kurus, usianya juga sudah tidak muda lagi, sementara kulit regan terlihat sangat pucat, bibirnya kering, pelipisnya dipenuhi keringat, jelas bahwa regan tidak dalam keadaan sehat.
Tidak ada yang bisa dilakukan fallen, ingin rasanya berbalik arah untuk membunuh ayahnya, namun jika dia bergerak salah sedikit saja, mungkin pisau ditangan ayahnya akan langsung menancap di leher putri kesayangannya.
"Regan, aku tidak ingin kehilangan anakku" dengan air mata mengalir ke pipi "MATILAH UNTUKKU"
Bersambung...
Jangan lupa vote dan koment tinggal beberap part end..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad CEO (21+)
RomanceRegard: "Wanita itu membuatku bergairah, dia membuatku marah, dia juga membuatku terobsesi, dia juga membuatku sedih dan dia juga membuatku tak ingin melepaskannya, mengurungnya bersamaku" Fallen: "Dia menyakitiku dan mengobatiku" CERITA DEWASA BANY...