PART 04

15.8K 1.1K 9
                                    

PART 04

Setelah ketahuan bolos dari kantor kemarin, pagi ini Melisa sudah mulai memberanikan diri untuk pergi bekerja seperti biasa lagi. Karena Pram telah berhasil meyakinkan dirinya kalau Ayuna tidak akan melabrak dirinya ataupun menyebarkan rumor yang tidak-tidak tentang dirinya. Dan Melisa berharap kalau hal itu memang benar adanya. Karena bagaimanapun juga, nama baiknya sedang terancam sehingga ia pun harus terus merasa waspada saat sedang berada di luar.

“Pokoknya gue gak boleh sampe lengah,” gumam Melisa sembari celingukan untuk memastikan kalau tidak ada sosok Ayuna di sekitar dirinya. Bahkan saking sibuknya, tanpa sadar ia telah berdiri di lobby terlalu lama.

Dan hal itu tentu saja menarik perhatian beberapa orang, termasuk Nelly yang saat ini sedang terheran-heran.

Nelly lantas menepuk salah satu bahunya Melisa, sampai gadis itu merasa terkejut dan refleks mengusap dada.

“Apa sih, Nel?! Ngagetin orang aja.” Melisa langsung terlihat sewot dengan wajah merengut. Karena sesaat tadi ia sempat berpikir kalau orang yang sedang menepuk bahunya itu adalah sosok Ayuna—wanita yang paling ia hindari sejak kejadian di hotel saat hari minggu kemarin.

Well, masih segar diingatannya bagaimana Ayuna yang sedang marah-marah dan memiliki keinginan untuk mencabik-cabik serta mencakar wajahnya. Bahkan mungkin menjambak rambutnya juga. Karena emosi wanita itu terlihat sangat nyata dan bukanlah ilusi semata. Padahal dirinya sama sekali tidak bersalah, dan ia juga tidak pantas mendapatkan umpatan dari bibirnya Ayuna. Ingat, ia dan Pram sama sekali tidak memiliki hubungan apa-apa. Tetapi, saat itu, Pram sendirilah yang dengan sengaja menggali kuburan untuk mereka berdua. Atau lebih tepatnya lagi, untuk dirinya. Karena Pram-lah yang telah berhasil menyeret dirinya ke dalam masalah pria itu bersama Ayuna.

“Elo sih... Bukannya cepetan masuk, malah celingak-celingukan di sini kek orang bloon.” Nelly malah ikutan sewot. Sedangkan Melisa hanya mendengkus, lalu keduanya pun segera memasuki lift sebelum mesin berbentuk kotak itu semakin penuh dan membuat mereka kembali menunggu.

***

Diam-diam Melisa sempat mengernyit dengan raut wajah penuh cemooh setelah ia tak sengaja bertemu dengan Pram dan melihat gerak-gerik pria itu yang seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa di antara mereka berdua. Sementara dirinya harus berusaha keras untuk tetap bersikap profesional agar tidak ada yang merasa curiga, apa lagi sampai menimbulkan pertanyaan dari beberapa orang yang pasti akan ditujukan kepada dirinya.

Sungguh, hal ini terasa sangat tidak adil bagi Melisa. Dan tentu saja hal itu membuat dirinya jadi merasa kesal. Karena ia begitu iri dengan Pram yang bisa bersikap seperti itu di depan semua orang. Selain itu, Melisa juga jadi mengerti kenapa perselingkuhan Pram dan Ayuna bisa berjalan dengan sangat rapi. Itu semua terjadi karena Pram sangat pandai menyembunyikan apa yang telah terjadi.

“Itu Pak Bos makin hari makin cakep aja ya,” celetuk Gita—salah seorang teman kerjanya Melisa—saat Pram sudah berlalu setelah menanggapi sapaan basa-basi dari mereka semua. Karena mereka tadi sempat berpapasan dengan sang bos yang baru saja ingin memasuki area kantin di saat para bawahannya sudah akan kembali ke meja kerja.

“Ho-oh.” Nelly tampak menganggukkan kepalanya. “Modelan begitu ... pantes aja Bu Ayu doyan. Doyan mampir maksudnya.”

Tepat setelah mengatakan hal itu, Nelly pun langsung menutup mulutnya sembari cekikikan. Dan cekikikan itu disusul oleh Gita yang juga melakukan hal yang sama, bahkan sempat menepuk lengannya Nelly atas apa yang diucapkan oleh wanita itu barusan. Sedangkan Melisa ... jangan ditanya, wanita itu diam-diam sudah memelotot, lalu merasa gugup sendiri karena celetukan absurd yang sering dilontarkan oleh Nelly itu memang sudah terbukti. Karena Pram—bos mereka—memang memiliki hubungan gelap dengan kakak tirinya sendiri, yaitu Ayuna. Ayuna Nindya. Lantaran Ayuna itu adalah putri semata wayang dari ayah tirinya Pram yang telah menikah dengan ibu kandungnya Pram sejak 6 tahun silam.

Trapped By You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang