𝟑𝟖: Reason For Anger

691 103 9
                                    

Mendengar itu Jimin langsung menghentikan langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar itu Jimin langsung menghentikan langkahnya. Ia membalikkan ledakan penuh amarah pada Rosé ketika berputar menghadap istrinya. "Apa maksudmu?" Tanyanya.

"Aku melihatmu bersama wanita lain!" Sembur Rosé.

"Apa?" Giliran Jimin yang mengernyit bingung. "Kapan?"

"Hari ini, tepatnya di Four Seasons Hotel Seoul." Dengan rasa jijik ia melanjutkan. "Jadi jangan berani-beraninya kau lah yang paling benar disini, seakan-akan akulah yang tidak bermoral dengan menuduhku bertemu Jaehyun. Padahal kau sendiri tidak lebih baik!"

Kemudian, seketika itu pula ia berharap telah menahan lidah bodohnya saat melihat ekspresi Jimin—amarah dahsyat digantikan kecerdasan tajam.

Dan karena marah pada dirinya sendiri, Rosé akhirnya berbalik memunggungi suaminya. "Pergi dari sini!" Desaknya, memecah keheningan baru yang mencengangkan. Ia berharap bahwa pengusirannya akan membuat pria itu teralihkan.

Namun, sayangnya itu tak mungkin. Jimin malah berjalan mendekati Rosé.

"Itu masalah sebenarnya, kan? Semuanya ini gara-gara itu, kan?" Cerca Jimin. "Bukan tentang kau dan Jaehyun, melainkan aku dan wanita lain yang sempat kau lihat tadi."

Rosé menggertakkan giginya sebelum ia kembali memerintah Jimin. "Cepat kau keluar dari sini!"

"Tidak, sampai aku mendengar kebenaran dari bibirmu!"

Rosé dapat merasakan sosok Jimin berdiri tepat di belakangnya. Tiba-tiba saja saraf-sarafnya tersengat, hatinya pedih, dan air matanya membakar tenggorokannya karena ia sangat ingin berbalik dan menghambur ke arah suaminya. Namun, ia tidak ingin melakukannya sebab keegoisan masih menyelimutinya.

Tak disangka, sepersekian detik Jimin memegang kedua pundak istrinya, membalikkan tubuh Rosé menghadap ke arahnya, kemudian menariknya ke dalam pelukan sehingga ia dapat mendekap erat Rosé sementara wanita itu meronta untuk membebaskan diri.

"Lepaskan aku!" Seru Rosé.

"Tidak." Kata Jimin, mengencangkan pelukan. "Sekarang, aku menginginkan kebenaran." Ia bersikeras. "Apakah kau pernah menemui Jaehyun sejak menikah denganku?"

Rasanya Rosé ingin berbohong dan berteriak 'ya' karena tahu hal itu akan menyakiti Jimin. Tidak peduli bagaimana perasaan Jimin saat ini, Rosé tahu ia masih memiliki kekuatan untuk menyakitinya dengan menggunakan Jaehyun.

Namun, Rosé tidak bisa berbohong karena ia sudah muak dengan kebohongan. "Sudah kubilang, aku tidak menemuinya!" Bentak Rosé.

"Kalau begitu, apakah kau cemburu dengan wanita yang kau lihat tadi sehingga kau pergi begitu saja tanpa bertanya padaku dan mendengarkan penjelasanku?" Desak Jimin.

"Sebelumnya aku sudah memperingatkanmu, Jim." Kata Rosé sambil meronta dari pelukan Jimin yang semakin erat, dan sayangnya usahanya sia-sia. "Aku akan meninggalkanmu begitu saja, jika aku memergokimu bersama wanita lain."

TOUCHING YOUR HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang