PROLOG

5.7K 233 0
                                    

Seoul/Korea

02 Desember 2022

"Aku senang kalian akan mengambil langkah selanjutnya. Kalian tidak bisa menemukan pasangan yang lebih cocok daripada Manobal bersaudara" Kim Jiyong berkata sambil mengulurkan gelas anggurnya ke tengah meja. "Ini, untuk kebahagiaan kedua putriku dan calon suami mereka"

"Menurutku tiga bulan mengenal satu sama lain adalah waktu yang terlalu singkat untuk memutuskan pernikahan" Hanna istri Kim Ji-yong berkomentar dengan sedikit perhatian.

"Sayang, Jisoo dan Lim telah menunjukkan bahwa mereka sangat mencintai putri-putri kita, bukan begitu?" Jiyong bertanya langsung kepada Jisoo dan Lisa yang sedang gugup ditempat duduk mereka. "Tolong yakinkan istriku bahwa niat kalian baik. Dia hanya merasa sedih karena akan jauh dari kedua putrinya"

"I-itu benar Nyonya Kim, kami sangat mencintai putrimu" Jisoo berkata menjalin tangan Rosé dengan tangannya dan menciumi buku-buku jarinya.

"Lili, apa yang kamu tunggu? Cepat cium tanganku juga" Jennie berbisik pada Lisa sambil mengulurkan tangannya.

"Ah ya" Lisa langsung mencium tangan Jennie, tunangannya sekarang. "Niat kami terhadap putri anda baik Nyonya, itu sebabnya kami memutuskan untuk melakukan hal yang benar"

"Kamu lihatkan, Sayang, mereka sangat mencintai satu salam lain" Jiyong tersenyum kearah istrinya, matanya kini mengarah ke pasangan di depannya. "Akan lebih baik jika kalian memberi tahuku tanggal pernikahan tepat waktu, sehingga kita bisa mengadakan pesta besar"

"Karena pernikahannya akan berlipat ganda, Ayah harus mengadakan pesta dua kali lebih besar untuk kami" ucap Jennie disertakan senyum lebar. "Aku ingin lampu berwarna dimana-mana, rangkaian bunga yang indah, pelayan dengan seragam kerajaan, dan banyak anggur favoritku"

Ji-yong tertawa mendengar permintaan putrinya. "Tentu saja sayangku, tapi Ayah juga ingin cucu secepatnya"

Jennie mengernyitkan dahinya.
"Aku belum siap melepaskan tubuh seksiku, Ayah" Jennie mengangkat gelas anggur ke bibirnya. "Bayi akan datang tapi tidak secepat itu"

"Lalu bagaimana denganmu, Rosie?" Jiyong bertanya dengan putrinya yang lain.

"Aku sangat ingin menjadi seorang ibu" Rosé mengakui dan Jisoo merasakan tubuhnya tegang. "Tapi aku juga setuju dengan Jennie Unnie"

"Baiklah itu sudah cukup bagiku. Sekarang mari kita bersulang untuk hari bahagia ini"

Semua orang mengulurkan gelas mereka ke tengah dan bersulang untuk pertunangan baru baru ini.

Ji-yong sangat senang, karena dia selalu memikirkan kedua putrinya menemukan pria baik yang akan menjaga dan mencintai mereka apa adanya, bukan karena apa yang mereka miliki. Dia jauh lebih tenang ketika mengetahui bahwa Manoban bersaudara berasal dari keluarga yang cukup berada.

Di sisi lain, Hanna tidak terlalu yakin bahwa kedua putrinya akan menikah secepat ini. Meskipun dia bukan ibu kandung Jennie, tapi dia sangat menyayangi Jennie seperti dia menyayangi Rosé, putrinya sendiri. Mungkin pikirannya berlebihan, tapi dia tidak akan berhenti mengkhawatirkan kesejahteraan putri-putrinya.

Sementara itu, Jisoo dan Lisa merasa sangat buruk hingga sulit bagi mereka untuk melihat wajah bahagia keluarga itu.


Semoga kalian suka ceritanya guys.
Jangan lupa Vote🌸

You Are Not a Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang