52

1K 47 4
                                    

"Momo, bagaimana kabarmu dengan balon-balon itu?" Dahyun bertanya setelah selesai meletakkan penataan terakhir di dinding apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Momo, bagaimana kabarmu dengan balon-balon itu?" Dahyun bertanya setelah selesai meletakkan penataan terakhir di dinding apartemen.

"Hampir selesai, sayang, hanya saja aku tidak tahu harus menaruhnya di mana lagi" jawab Momo sambil mengamati sekeliling apartemen. "Apa kamu ingin aku menempatkan balon merah muda dan balon biru di setiap sudutnya?"

"Kelihatannya sempurna, meski akan lebih bagus jika kita membuat lengkungan balon di meja tengah" komentar Dahyun sambil menggaruk dagunya ragu-ragu.

"Dubu, apa kamu mencium sesuatu?" Momo bertanya sambil mengendus berulang kali. "Baunya gosong"

"Halo guys! Kami pulang!" Mereka mendengar pintu apartemen dibuka oleh Jungkook yang membawa tas besar berwarna hitam dan Jihyo membawa tas lain yang sedikit lebih kecil. "Kami membawa banyak mainan, oh! Bau apa ini?"

"Baunya seperti terbakar" Jihyo berkomentar, mengamati tempat itu untuk mencari dari mana bau itu berasal.

Sebelum mereka bisa berkata apa-apa lagi, mereka melihat Sana dan Tzuyu keluar dari dapur dengan wajah dan tubuh berlumuran tepung.

"Kita gagal kawan, membuat kue ternyata lebih sulit dari yang kita duga" gumam Tzuyu sambil mengusap dahinya.

"Apa yang terjadi?" tanya Dahyun.

"Chewy membakar kuenya" Sana menjawab, mengangkat tangannya sebagai tanda perdamaian dan membebaskan dirinya dari semua tanggung jawab.

"Aku membakarnya?" Tzuyu bertanya dengan nada tersinggung. "Lebih tepatnya kita yang membakarnya, sayang, karena kamu menyalakan oven dengan daya maksimal"

"Oke tenang girls, jangan khawatir, Ryujin mengirimiku pesan, dia dan Jeongyeon sedang membeli kue, jadi tidak perlu khawatir tentang itu" komentar Momo. "Ingatlah bahwa kita harus bergegas karena kita masih harus menjemput Hank, Dalgom dan Kuma"

"Oh, apa yang kalian bawa?" Sana bertanya penasaran sambil mendekati tas hitam yang dibawakan Jungkook dan Jihyo.

"Itu adalah hadiah untuk anak-anak Jenlisa dan Chaesoo" jawab Jungkook, lalu membuka tas besarnya dan dia mengeluarkan sekotak Lego, satu set riasan, sepatu skate, sebungkus kuas dengan banyak cat, bola, mobil remote control, rumah boneka, dan masih banyak lagi. "Aku juga membeli dua sepeda" tambahnya bersemangat sambil berlari ke lorong mengambil sepeda.

"Luar biasa Kook, tapi mereka masih bayi dan yang mereka butuhkan adalah sepeda roda tiga?" ucap Tzuyu.

"Oh, aku juga berpikir begitu, makanya aku beli dua becak juga" jawabnya sambil kembali berlari menyusuri lorong untuk mengambil becak tersebut. "Bagaimana menurut kalian? Mereka lucu, kan?"

"Semuanya lucu sekali Kookie, kamu uncle yang luar biasa" komentar Momo sambil mengamati mainan dari dekat.

"Aku juga membelikan baju bayi dan beberapa barang berguna lainnya" kata Jihyo sambil menunjukkan tas hitamnya. "Dimana kita harus meletakkan ini?"

You Are Not a Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang