You Are Not a Man (END)

9

"Aku tidak ingin pergi" ulang Jennie untuk ketiga kalinya sambil bersandar di sofa, dengan semangkuk popcorn. "Siapa yang ingin pergi ke bioskop ketika kamu memiliki layar datar yang besar di rumah?"

"Tolong, Unnie. Aku sudah lama tidak ke bioskop, aku ingin pergi kesana" Rosé bergumam dengan sedih.

"Kenapa kamu tidak pergi berdua saja dengan Jisoo?" kata Jennie memutar matanya.

"Aku tidak pernah meminta apapun darimu, setidaknya kamu bisa menemaniku?" Rosé memohon lagi.
"Please, Unnie..."

"Baiklah.." Jennie menggeram.
"Lain kali jangan masukkan aku dalam rencana apapun lagi tanpa berkonsultasi denganku"

"Okee" Rosé mengangguk mengerti dengan senyum lebar. "Mereka akan datang menjemput kita dalam setengah jam lagi, jadi Unnie punya cukup waktu untuk bersiap-siap. Ngomong-ngomong, kita bisa mengundang mereka makan malam"

"Kamu menyukai Jisoo itu, kan?" Jennie bertanya ketika memperhatikan adiknya yang begitu bersemangat. "Kalian pergi berkencan, dia memberimu bunga, pergi ke bioskop dan sekarang, makan malam."

"Bagaimana kamu tahu tentang bunga?" tanya Rosé mengabaikan pertanyaan Jennie sebelumnya.

"Aku melihatnya di kamarmu, kamu meletakkannya di samping tempat tidur. Dan jika kamu memang menyukai Jisoo itu, aku akan mendukungmu. Dia cukup tampan"

"Aku tidak tau Unnie, kami baru memulainya. Tapi Unnie juga harus serius berkencan dengan, Lim"

"Sudah kubilang dia gay, Rosé. Lagipula, aku sudah mengulangi ribuan kali bahwa aku tidak suka laki-laki dan aku tidak akan pernah menyukai mereka"

"Yah kita lihat saja nanti"

"Lebih baik kamu pergi sebelum aku menyesal menemanimu ke kencan ganda konyolmu"

"Baiklah-baiklah, aku pergi"

"Aku pulang!" Jisoo berteriak saat dia memasuki apartemen. "Lisa! Cepat ganti bajumu, kita akan keluar..."
Dia segera berhenti ketika melihat saudara perempuannya duduk di sofa dengan kantong es di bibirnya.
"Apa yang terjadi padamu?"