16

1K 103 3
                                    

1 vote dari kalian sangat berharga🖤

1 vote dari kalian sangat berharga🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku kacau, aku kacau, aku kacau..." Bibir bawah Lisa bergetar saat dia memejamkan mata karena mengharapkan kemungkinan terburuk.

"Hai, kita bertemu lagi. Betapa kecilnya dunia ini, bukan begitu?" kata Jennie menatap Dahyun dengan alis melengkung yang tetep mempertahankan senyum gugupnya.

"Ah yaa..." balas Dahyun, melihat Lisa yang hampir pingsan, mulai mengusap dadanya seolah kehabisan napas.

"Oh Jennie, mari kita minum, mungkin ada alkohol favorit kita disini" seru Momo, mencoba membawa temannya menjauh dari tempat itu.

"Tunggu sebentar" Jennie menatap gadis berambut pirang yang berdiri di belakang Dahyun itu dengan hati-hati. "Apa dia menderita serangan asma?!" Jennie segera mengeluarkan inhaler dari dalam tasnya dan menyerahkannya kepada gadis yang terus menunduk dan bernafas berat. "Apa dia baik-baik saja? Sepertinya dia tidak bisa bernapas, itu juga terjadi pada Lili-ku ketika asma nya kumat. Aku selalu membawa ini, semoga bisa membantumu"

"T-Terimakasih" jawab Dahyun, mengambil inhaler dan menjauhkan Lisa dari Jennie. "Aku akan membawanya keluar agar dia bisa mendapatkan udara segar"

Meski Jennie tidak bisa melihat wajah gadis itu karena rambutnya menutupi sebagian besar wajahnya, hal itu sangat mengingatkannya pada pacarnya, yang pada akhirnya membantu membelikan inhaler pengganti.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu? Sesuatu terjadi?" Jennie bertanya ketika dia melihat Momo mengalami pergumulan internal dengan dirinya sendiri. "Apa yang terjadi?"

"Tidak ada" Momo menjawab sambil menggaruk kepalanya. "Siapa laki-laki yang bersamamu?"

"Ah, itu Taehyung, teman kencanku yang bodoh" Jennie menjawab dengan malas.

"Teman kencan? Lalu bagaimana dengan Limario?" Momo bertanya dengan gugup. "Kupikir kamu mencintainya, tapi kamu di sini bersama laki-laki lain. Lim sangat marah melihatmu bersama orang lain, tahu. Maksudku, Lim akan marah besar kalau dia tahu" Momo segera mengoreksi, menggigit lidahnya karena kecerobohannya itu.
"Aku harus pergi" lanjutnya sebelum berjalan pergi dengan langkah cepat, membuat si rambut coklat
kebingungan.

"Apa kamu baik-baik saja?" Taehyung bertanya dari belakang dengan gelas di tangannya.

"Ugh, kenapa kamu tidak berbicara dengan orang lain saja? Aku ingin sendiri" Jennie menjawab dengan terus terang.

"Tapi Ayahmu bilang kita harus bersama malam ini" Dia membalas, melihat Jennie memutar matanya.

"Aku sudah punya pacar, aku tidak butuh yang lain" bisik Jennie sambil tersenyum palsu pada orang-orang yang menyapanya di tempat itu. "Kalau aku datang ke sini bersamamu, itu karena Ayahku memberitahuku bahwa setelah melakukan
ini, dia akan meninggalkanku sendiri"

"Sepertinya aku tidak akan bisa mengubah pikiranmu, kan?"

"Kenapa kamu setuju untuk datang ke pesta bisnis ini bersamaku? Apa mereka juga memaksamu?" Jennie bertanya. "Karena izinkan aku memberitahumu bahwa tidak ada masa depan di antara kita, aku punya pacar dan aku tidak tertarik pada orang lain"

You Are Not a Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang