ICK ~31

236 10 0
                                    

Di dalam Ndalem hanya ada Lini dan Gus Afdan.

Lini tengah mengerjakan soal,karna ia tak memiliki buku di sana jadi ia membeli buku terlebih dahulu di kantin pondok yang menyediakan toko buku dan lainnya.

Sedangkan Gus Afdan hanya terbaring santai di kamar nya,sesekali ia turun untuk mengambil cemilan tanpa melihat Lini yang tengah mengerjakan soal nya di Ruang Tamu.

"Ya Allah...banyak banget!!"tak sadar Lini menyebut nama Allah Subhanahu Wata'ala.

"Eh,astaga Mulut ih"Lini langsung tersadar atas ucapan nya dan memukul pelan bibir nya.

"Ya Tuhan maafin Lini ya tuhan,Walaupun Lini sedikit berpaling dari Tuhan tapi Lini gak pindah agama kok,Tapi kalo di bolehin Ayah Lini pasti pindah"Ucap nya menatap langit-langit rumah.

Gus Afdan yang hendak pergi menuju asrama putra lalu mendengar ucapan Lini.

Gus Afdan terkekeh,"Ada-ada aja"beo nya.

"Kamu non Islam?"Tanya Gus Afdan yang melangkahkan kaki nya kedapur terlebih dahulu untuk minum.

"IYA KENAPA?!GASUKA?!!!"Lini seperti nya masih menyimpan dendam dengan Gus Afdan.

"Astaghfirullah"tanpa mengharapkan jawaban yang sesungguh nya,Gus Afdan langsung meminum segelas air dan keluar dari Ndalem.

"Assalamualaikum"

Gus Agan sudah Pergi dari Pesantren beberapa menit lalu.

"YA PUN,BANYAK BANGET SIHH ARRGHHHH"Triak Lini kesal,Gus Afdan yang mendengar itu dari ambang pintu hanya terkekeh dengan kelakuan wanita itu.








Di tempat lain.

"Baik, ustazah akhiri materi hari ini wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakattuh "ucap Ustazah.

"WAALAIKUMSALAM WARAHMATULLAHI WA BARAKATTUH "Semua Santri putri pun langsung bergemuru keluar kelas untuk kembali ke asrama.

Jam sudah menunjukan pukul 13.00

"Huftt,cape juga yah mana Maudy laper lagi..."Maudy melihat 1 kursi kosong di dekat tempat mencuci tangan.

Maudy berjalan menuju kursi itu dan mendaratkan bokong nya di kursi.

"Haus nya...,"beo Maudy.

Maudy mengelap keringat nya dengan ujung hijab.

"Abang mana sih,lama banget" dumel Maudy melihat sekeliling.

"Assalamualaikum adek Abang paling shalehah"tiba tiba Bryan sudah berada di belakang Maudy.

"Waalaikumsalam,IHHHH ABANG ngagetin lagi aja kirain bapa bapa tadi"ucap Maudy yang langsung menatap sinis Bryan.

"Haha,gak bakalan bapa tadi ganggu kamu lagi"ucap Bryan lalu ikut duduk di samping Maudy.

"Maudy laper?"tanya Bryan.

"Gak terlalu sih,cuma Maudy lagi pengen Dimsum nih bang beli di mana yah,?di sini kan susah nyari makanan itu apalagi ini di pedesaan"ucap Maudy.

"Gimana kalo bikin?nantikan umah Dateng nih sebentar lagi,terus umah juga bisa bikin itu kaya nya,nanti bikin bareng aja gimana?"tanya Bryan.

"SERIUS?"mata Maudy tampak berseri-seri,sudah lama ia tak makan makanan itu.

Bryan mengangguk dengan senyuman nya,"YEY,YUK PULANG,MAUDY GAK SABAR"Maudy menarik tangan Bryan untuk segera pulang.

Jarak kelas menuju ndalem hanya 10 menit an jika berjalan kaki,dan jika ke asrama itu sedikit jauh,memakan waktu sekitar 10-15 menitan jika berjalan.

Maudy pulang dengan berjalan kaki didampingi Bryan di samping nya.

Ini, Cerita Kita [ TIDAK BERLANJUT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang