ICK ~25

288 15 0
                                    

"baru bata di bakar
agar semakin kokoh,dan manusia
di uji agar semakin kuat "

~Linda.R






Zayn dan Rafael sudah siap sedari 20 menit lalu,tapi Maudy masih belum kunjung keluar kamar.

Rafael yang merasa kesal karna lama menunggu pun memutuskan untuk ke kamar Maudy.

pintu tidak di kunci,Rafael langsung masuk ke dalam,dan mendapati sang adek sedang make up sembari video call dengan lini.

"astaga"Rafael menghembuskan nafas nya.

"Maudy,sayang kok lama"Rafael mendekat dan mengecup kepala Maudy.

"eh Abang,iya nih Maudy lagi catok,Abang!"Maudy menghentikan kegiatan catok nya karna memang sudah selesai.

"kenapa,hm?"

"lini boleh ikut gak?"tanya Maudy sendu

ia tau pasti Abang nya tak mengijinkan lini untuk ikut menjemput Bryan.

"Abang mau tanya dulu,yang mau ikut lini atau Dede yang ajak?"tanya Rafael sembari menarik satu kursi di dekat Maudy dan mendudukinya.

"em,Maudy yang ajak,soal nya kan lini ga pernah ketemu Abang Bryan,Maudy mau lini yang pertama kali ngeliat Abang Bryan sebelum temen temen Maudy yg lain"tutur Maudy lembut.

Rafael mengangguk,ia mengambil handphone Maudy,"lini..Lo kalo mau ikut gue tunggu 15 menit lagi di sini,parkir mobil nya di depan gerbang rumah aja,di rumah penuh mobil soal nya"

Maudy senyum sumringah,"asik"beo nya seraya menggoyang goyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.

telfon tertutup,"yah ko mati"sendu Maudy melihat video call nya dengan lini di matikan oleh Rafael.

"udah,sekarang Maudy siap siap,jangan pake bedak,boleh cuma pake ituan buat bulu mata and liptin no lipcream or lipstik okay"atur Rafael memperingati Maudy.

Rafael tidak ingin Maudy di lihat orang lain saat bermake up,ia ingin Maudy tampil apa adanya tidak medok atau menor.

Maudy mengangguk dan melanjutkan aktivitas nya.

Rafael menuruni anak tangga,dari jauh ia melihat Zayn dengan mengobrol dengan seorang wanita cantik dan sangat seksi.

Rafael curiga ada sesuatu,ia
mendekati Zayn.

sesampai nya di belakang Zayn ia menepuk pundak Zayn,Zayn menengok dan sedikit menggeser tubuh nya.

"ada apa,Lo siapa?"tanya Rafael dingin,raut wajah nya seperti ingin menerkam seseorang.

"eh,ini saya mau ngasih surat ini,saya dapat dari lelaki di depan komplek,saya gak tau isi nya apa saya hanya di suruh antar ke rumah nomor 18"jujur wanita itu.

Rafael mengambil surat itu dari tangan wanita itu,"Lo tunggu sini"ucap Rafael pada wanita itu dan ia mengangguk,Rafael membuka dan alangkah terkejut nya saat ia membaca isi surat itu.

Isi Surat

"hai bro,lama gak ketemu,kurang lebih 10 tahun kita gak ketemu,masih inget gue?

gue anak yang dulu Lo tembak kaki nya,di saat umur Lo dan gue masih 10 tahun,inget?jelas inget dong?

inget gimana cara nya Lo hancurin keluarga gue!?btw kata nya Lo punya adek yah?adek tiri?mungut?buangan?atau nyulik?hahaha

Ini, Cerita Kita [ TIDAK BERLANJUT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang