ICK ~39

221 10 0
                                    

Semua sudah selesai makan dan mereka tengah bersiap untuk pergi menemui pak Ali.

"Udah gak ada yang ketinggalan kan?"Tanya Abah.

"Udah bah"jawab serentak.

Semua pun hendak berdiri namun tiba tiba Darah rendah Lini kambuh,Kepala nya sangat pusing,pandangan nya buram.

Bruk

Lini kembali terduduk,semua kaget dan langsung terfokuskan pada Lini.

Lini memegangi kepala nya yang pening,"Are you okay?"Tanya Maudy.

"Aku gapapa,cuma agak pusing aja"

"Kenapa Nak?"Tanya umah

"Cuma sedikit pusing aja umah"jawab Lini.

"Ya sudah,dari pada berlama lama,kita ke mobil sekarang,biar dia bisa istirahat sejenak"Semua mengangguk.

Lini berjalan di bantu oleh Maudy.

Mereka berjalan menuju keluar restoran,mereka duduk di meja paling ujung.

Dari jauh Gus melihat seseorang laki-laki mengenakan Masker hitam dan Jaket hitam duduk tak jauh dari tempat duduk mereka.

Saat jarak mereka dengan laki-laki itu sudah dekat,laki laki itu langsung berdiri,awal nya Gus Arga tidak menghiraukan dia,pengunjung yang ingin berpindah tempat pikir nya.

Sampai laki-laki itu melewati Gus Arga,Abah dan Abi Arga sama sekali tidak memperhatikan,ia senantiasa menghadap ke depan,sampai tiba tiba terdengar suara.

"Aduhh"

Suara itu berasal dari belakang tepat nya dari kumpulan,umah,umi,Lini dan Maudy.

Sontak Abah,Abi dan Gus Arga langsung menengok.

"ASTAGFIRULLAH"Gus Arga melihat Maudy terkapar pingsan dan langsung mengejar laki-laki tadi.

Laki laki itu menabrak Maudy hingga terjatuh dan kepala nya terbentuk di meja samping nya,Sontak semua orang panik.

"YA ALLAH"Umah langsung duduk di lantai dan menjadikan paha nya sebagai sanggahan kepala Maudy.

"Astagfirullah,Maudy..."Lini menepuk pelan pipi Maudy.

"TANGKAP DIA ARGA"Triak Abi.

Gus Arga terus mengejar laki-laki itu yang berputar dan keluar restoran.

"Ayni kamu---"Umah hendak saja menyuruh umi untuk memanggil pelayan tapi pelayan itu sudah datang terlebih dahulu.

"Mari saya bantu Bu"Keadaan di restoran kini sangat ricuh,semua orang kini telah berkumpul dan melihat Maudy.

Abah sedang menelfon polisi sedangkan Abi sedang menelfon ambulan.

Sebenarnya,luka Maudy terlihat tidak terlalu parah,tapi mengingat benturan yang cukup kencang mampu membuat mereka panik.

"Ya Allah nak,bangun"Umah menahan tangis nya sambil menggenggam tangan Maudy yang terasa sangat dingin.

Kotak P3K yang di bawa pelayan tadi langsung di rampas oleh Lini agar dirinya sendiri yang menyembuhkan Sahabat nya,Ia tak rela sahabat nya di pegang oleh siapapun yang tidak ia kenal.

"Sabar Fatimah,Minta tolong bantuan nya"Umi meminta tolong pada beberapa wanita untuk menggotong Maudy untuk duduk di kursi.

Dengan ikhlas mereka membantu menggotong Maudy.

Sampai beberapa menit,sekumpulan pengunjung sudah mulai bubar namun ada beberapa yang sedang bertanya kepada umi.

Umah,umi,Lini dan para bapak sedang mencoba membangunkan Maudy.

Ini, Cerita Kita [ TIDAK BERLANJUT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang