12 - Tragedi liburan

786 27 0
                                    


Pesanan mereka semua sudah datang dan ojek yang mengantar sudah di beri uang Rp 500.000 dan beberapa makanan yg ia pesan.

"Alangkah baik nya sebelum kita makan kita berdoa" ujar Bara yang di angguki semua nya.

Selesai berdosa mereka langsung menyantap makanan mereka sesuai adab yang di tentukan.

Selesai makan mereka tidur bersama di ruang tamu.

"Mama, Iis mau ganti nama" ujar Elis yang belum tidur di samping Nindy.

"Beneran?, gak mau nunggu persetujuan ibu panti dulu?, kata nya Elis mau nunggu ibu panti kasih ijin" tanya Nindy seraya mengelus pipi gembul Elis.

"Ibu baik, gak pernah jahat, selalu ngertiin Iis, Iis yakin pasti di bolehin" ujar nya.

"Ya sudah bobo dulu kita bicarakan besok okey?"

"Oke mama"

Kini sang fajar telah terbit, orang yang bangun duluan dari satu keluarga Fernandez itu adalah Bryan.

"Hoamh" Bryan pindah tempat ke samping Elis dan memeluk gadis kecil itu.

"Hm" leguh Elis yang merasa tubuh nya di bekap.

Perlahan mata Elis terbuka yang orang pertama yang ia lihat adalah Bryan(sang Abang).

"Iis bobo lagi aja kalo masih ngantuk"

Elis mengangguk dan tertidur lagi.

Kini semua keluarga Fernandez bangun di pukul 10 pagi.

semua nya sudah siap dengan pakaian mereka masing masing.

Elis sedang berada di pelukan Bryan, entah mengapa Bryan kini sangat menyayangi adek kecil nya ini, mungkin karna adek nya ini adalah anak yang sangat di sayang oleh mama nya.

"Abang!" panggil Elis pada Bryan.

"Hm"

"Gak jadi" Elis menelusupkan wajah nya kedalam dada Bryan.

"Dih gak jelas"

"Sayang ayo!, udah siap semua kan, Rafael sama Zayn mana" ucap Nindy dari belakang.

Sontak Elis dan Bryan menengok ke arah Nindy. "gak tau mama, Abang Zayn dan Abang rapael mungkin lagi berduaan"celetuk Elis yang mendapati pelototan dari Nindy.

"Sebentar ya sayang, mama cari dulu" Nindy pun pergi dari sana yang di ikuti oleh Elis sedangkan Bryan hanya duduk diem di sana sembari menonton YouTube.

Nindy menggandeng tangan mungil Elis sembari mencari di mana keberadaan kedua anak nya itu.

Melewati beberapa ruangan, sampai lah Nindy & Elis di ruang sport(olahraga) dan benar saja mereka sedang mencoba mengangkat burble yang kisaran 3-4 kilo.

"Astaga, hey udah jam berapa ini, kata nya mau kepantai, gak jadi nih?" tanya Nindy.

"Eh mama, jadi kok ini Rafa udah siap itu tuh si setan Bagong Jenong kata nya mau gym dulu biar ada otak nya" celetuk Rafael.

"Otot bukan otak bego!" jelas Zayn yang langsung berlari keluar ruangan.

Nindy hanya bisa menghela nafas kasar melihat tingkah anak anak nya itu






Yap, kini mereka sudah berada di pantai, kini suasana pantai sedikit sepi karna ini adalah hari normal, banyak yang berkerja dan bersekolah.

"Sayang mama sudah pesan tempat untuk istirahat, nanti kalian sama papah ya kesana nya" ujar Nindy.

"Nanti sama papah kita maen air oke gais!?" seru Bara.

"OKEYYYY PAH" balas mereka ber 4 kompak.

"Okeh,.mama mau ke luar dulu, mau beli sesuatu boleh?" tanya Nindy memegang pundak Zayn.

Ini, Cerita Kita [ TIDAK BERLANJUT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang