03

10.3K 593 45
                                    

Perihal morning sex, Jeno benar-benar nihil. Bahkan dirinya berangkat ke kantor lebih awal dari hari biasanya.

Hal itu sempat membuat Mina beradu mulut pagi ini, tetapi Raga Jeno berhasil terhindar dari kalimat sihir si Mina. Ketika ponselnya berdering tiba-tiba.

Jeno menghampiri sekertarisnya bernama Hyunjin, kemudian ngajak ngopi di kantin kantornya.

 (HYUNJIN 30 y

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(HYUNJIN 30 y.o || AGAK RANDOM BEGO ORANGNYA || SUB)

"Oy, tumben pak boss berangkat pagi! Pasti subuh tadi udah ngebor terowongan ya kan??" Cibir Hyunjin sambil menaik turunkan alisnya.

Jeno berdehem kecil. "Sepertinya anda salah paham, sama sekali tidak" jawabnya.

Jeno mengambil satu biji ubi goreng tepung kemudian memesan teh hangat pada bibi kantin.

"Ngomong-ngomong, sudah mau jadi bapak belum boss? Masa kalah sama aing? Aing aja udah mau dua loh buntutnya" ucap Hyunjin dengan gaya swag-nya.

Kemudian mengusap perutnya, tempat dimana Janin kedua-nya bersarang.

Jeno nambah bad mood kan. Perihal keturunan adalah hal yang sangat tabu, bagi Jeno yang memang benar-benar mengharapkan itu.

"Belum, saya sedang berusaha"

"Anda nusuknya kurang dalam boss, apa perlu bantuan saya HIHI"

"Maksudnya,? Saya menghamili kamu? Saya ini STRAIGHT Hyon-jin" jeno melahap sisa ubi itu, kemudian bergegas ke dalam ruang kerja.

Bos besar bernama Lee Jeno itu, mengurungkan niatnya untuk bersantai. Mendengar perkataan yang membuatnya muak.

Adakah suatu tempat dimana kata simbolis "KETURUNAN" itu di tiadakan?

"Ada lagi nama gue Hyunjin, terus dia manggil gue Hyon-jin? Emak gue bisa ngamuk kalo denger nama anaknya di nistain, dasar orang Korea!" gerutu hyunjin kesal.

[[SEOUL - SOUTH KOREA]]

"Appa,," teriak Mark, ketika Donghae baru saja menapakkan kaki di apartemennya.

Kedatangan Donghae disambut hangat oleh putra sulungnya.

"Appa, i miss you so bad!"

Wajah Donghae terlihat datar, Mark sudah paham. Pasti kekecewaan menyelimuti wajah pria berparas rupawan ini.

"Dimana suami mu, mengapa kau duduk di sini?"

"Chanie, dia sudah tidur. Kehamilan membuat suami manisku cepat lelah dan gampang mengantuk" ucap Mark, menuang wine untuk Donghae.

Donghae mengangguk, meneguk wine itu hingga habis.

Peran Donghae sebagai kepala keluarga, kurang lengkap tentunya jika kedua anaknya belum bisa merasakan betapa bangga nya menjadi seorang Ayah.

CANDY || NOMIN 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang