Tatapan Mina begitu serius, dengan sorot nya yang garang dan berapi-api. Seakan Jaemin yang baru saja ia tampar adalah seekor mangsa yang selalu di butuhkan oleh hewan buas seperti nya.
Kedua pipi Jaemin merah padam. Si pria yang berada di dalam ruangan itu menatap bengis kepada Mina, menantunya.
"Jalang seperti mu tidak pantas menapakkan kaki di dalam ruangan yang sama dengan suamiku!" Kecam Mina dengan nafas tersendat-sendat. Telunjuknya mengarah pada kedua netra Jaemin.
Seolah hari ini adalah hari yang tepat untuk menuntaskan dendam. Jaemin memberanikan diri menatap datar pada sosok Mina.
"Aku bukanlah seorang Jalang, aku memiliki nama. Jaemin adalah namaku, nama yang selalu Mr Lee sebut ketika tidur"
"Berdebah kau Ini !!!!"
PLAKK
"Mina cukup!"
Pria itu menjadi penengah, karena yang baru saja di katakan Jaemin itu benar. Si pria kerap mendengar nama Jaemin disebut oleh Mr Lee walaupun samar.
"Kemarilah anak muda"
"Lepaskan saya, saya lebih baik pergi dari sini. Permisi" jaemin menangis terisak, menepis tangan si pria yang mendarat di pundak.
Pria itu adalah Lee Donghae, papah dari Mr Lee Jeno yang baru saja datang dari Negaranya. Karena Fertigo yang di alami Mr Lee cukup serius, ada rasa khawatir yang menuai simpati nya untuk menjenguk sang anak.
"Mina, kau ini bukan manusia!" Lee Donghae mengejar Jaemin.
Di luar ruangan, pria bersurai biru tampak memegangi lengannya.
"Mark, apa kau melihat"
"Sebenarnya ada apa? Mengapa dia berlari sambil menangis terisak??! Dia menabrakku, ayah!"
Donghae tidak mendengarkan Mark, lari nya begitu kencang, siluet Jaemin tidak terlihat lagi.
"Mengapa cepat sekali?!!"
Jaemin yang saat itu bersembunyi di balik meja pun kembali melangkah dengan gontai, diiringi oleh rasa ngilu di pipi nya yang perlahan membiru.
🍑
"Bocah kampret, sudah satu jam ini Nana belum keluar dari ruangan bau neraka itu! Betah sekali dia menemui Mr sialan Lee itu! Apakah mereka sedang ena-ena?" Jaehyun menggerutu kesal. "Pantatku sudah sakit, Nana belum muncul juga" imbuhnya sambil memegangi tulang ekor.
Jaehyun masih setia menunggu Jaemin di dalam mobilnya.
Kepalanya bergerak keluar kaca mobil, mengedarkan pandang tak tentu arah. Hanya sosok pria dengan pakaian formal yang berlari seperti mencari sesuatu, serta seorang bersurai biru yang mengikuti nya.
"Ada lagi rambut warna biru, macam permen kapas saja. Anak muda jaman sekarang memang aneh-aneh, tidak seperti Nana ku yang sangat sederhana dan kampungan" jaehyun nyengir. "Hendpon saja masih blekberi"
Ia bergerak untuk keluar dari mobilnya, melangkah ke ruang Dandelion. Tempat dimana Mr Lee berbaring lemah.
"Yang namanya karma memang ada, dan itu untuk kamu Mr Lee. Mau mati aja pake drama fertigo segala. Guwehh, yang encok sudah puluhan tahun saja masih bisa jalan" jaehyun berceloteh tidak jelas sambil menaiki puluhan anak tangga.
Namun, suara tangis yang pecah dari ruang Dandelion 01 mampu mempercepat langkahnya.
Jaehyun memanfaatkan lubang kecil di pintu itu. Sosok Mina seperti sedang memohon ampunan pada sang suami yang tidur memunggungi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY || NOMIN 🔞 END
RomanceHATE BECOME LOVE STRAIGHT BECOME GAY Warning : ADULT STORY